17

14.4K 1.1K 24
                                    

Happy Reading 🌻🌻🌻








"aku akan memberikannya setelah ujian kita selesai".

kata-kata itu terus terngiang-ngiang didalam kepala jeno. jaemin mengatakannya saat jeno mencoba memintanya. malam semakin larut. jeno terus membulak balik badannya diatas tempat tidur, sedangkan jaemin sudah terlelap disebelahnya.

"satu minggu lagi". gumam jeno "satu minggu lagi". ulangnya.

"ahh.. na kenapa tidak sekarang saja". rengeknya.

"bagaimana ini, satu minggu terlalu lama".

sementara jaemin berusaha keras menahan dirinya untuk tidak tertawa mendengar rengekan jeno nyatanya ia juga tidak bisa tidur saat jeno memintanya.


🐶🐰


setelah malam dimana kesepakatan itu dibuat, jeno tidak lagi membahasnya, ia selalu mengajak jaemin belajar bersama. membantu jaemin belajar untuk ujian. jeno kini tau satu hal, jaemin adalah anak yang pintar, dia menangkap apa yang dijelaskan jeno dengan cepat. hanya saja jaemin terlalu malas.

ujian hari pertama dimulai hari ini. sekolah ini membuat aturan bahwa setiap ujian berlangsung semua siswa akan duduk sesuai urutan nomor absen mereka. dan jeno mendapatkan tempat duduk disebelah jaemin. nomor absen mereka berurutan karena saat mendaftar disekolah ini mereka mendaftar bersama, dengan diantar oleh donghae, sekolah ini mengambil nomor urut siswa sesuai dengan nomor pendaftarannya.

"semangat". bisik jeno ke arah jaemin

"kau juga". bisik jaemin.

melihat jaemin tersenyum ke arahnya, jeno mempoutkan bibirnya. "aku sangat ingin menciummu sekarang".

jaemin mengerutkan dahinya. "bagaimana ini sepertinya aku juga". kata jaemin, balas menggoda.

"haruskah kita ke toilet?". tanya jeno, menaikkan satu alisnya.

"diamlah sialan". jaemin mengalihkan perhatiannya, ia melipat bibirnya ke dalam menahan tawanya.


🐶🐰

Malam ini keduanya kembali belajar bersama. Mereka berdua berusaha keras untuk ujian kelulusannya. Saat jenomengalihkan perhatiannya dari soal-soal latihan itu ke arah jaemin, ia mengerutkan dahinya.

jeno menarik dagu jaemin untuk menghadapnya. "kau tidur?".

"aku?". tanya jaemin, menunjuk dirinya sendiri.

jeno mengangguk. "aku melihatmu menutup mata".

"jeno aku haus". rengek jaemin.

mendengar itu jeno langsung membeku ditempatnya. tangannya yang memegang dagu jaemin lantas terlepas.

"kenapa?". tanya jaemin, sedetik kemudian ia memicingkan matanya. "kau belum memesan air minum ya?".

"nana, aku-"

"jadi benar?!". jaemin menatap tajam ke arah jeno.

"aku lupa". gumam jeno, dengan raut bersalahnya.

raut wajah lelah jaemin berubah menjadi marah. "aku sudah mengingatkanmu dari tiga hari yang lalu jika air minumnya akan habis! apa saja yang kau lakukan?!".

Pie Days || Nomin✓ Where stories live. Discover now