5

16.3K 1.2K 32
                                    

Happy reading 🌻





"jika kalian terus seperti ini, kalian tidak boleh tinggal di apartemen berdua!".

ucapan taeyong itu berhasil membuat mereka berdua panik. jeno dan jaemin sama-sama menundukkan kepalanya.

"jeno lain kali jaga bicaramu. seberapa hebatpun pertengkaran kalian kau tidak boleh mengiyakan ajakan cerai istrimu".

"mom, jae-".

ucapan jeno terhenti sebab taeyong menyela ucapannya. "kau sebagai kepala keluarga lebih sabar dan kau harus belajar banyak dari daddymu".

"maafkan aku mom". kata jeno "aku tidak akan begitu lagi".

"minta maaf kepada jaemin, bukan kepada mommy".

jeno melirik ke arah jaemin yang masih menundukkan kepalanya. apa yang dipikirkannya?. batinnya.

"jaemin?". panggil jeno, jaemin menegakkan kepalanya melihat jeno. kemudian menaikkan kedua alisnya menatap jeno. "maafkan aku."

"huh?". balasnya, jaemin binggung harus bagaimana. "ya, maafkan aku juga jeno".

taeyong menatap keduanya bergantian, yang ditatap masih diam. saat mata jeno mengarah pada matanya taeyong menggerakkan dagunya ke arah jaemin. jeno mengerutkan dahinya, kemudian mengangguk.

"kemarilah". kata jeno, menarik jaemin ke dalam pelukannya. "maafkan aku".

jaemin tersentak, jeno semakin mengeratkan pelukannya. jaemin melirik taeyong yang tengah tersenyum kearahnya, kemudian dengan ragu membalas memeluk jeno.

"nah begini dong". kata taeyong tersenyum melihat keduanya. "kalian jangan bertengkar lagi ya".

jeno melepas pelukannya kemudian mengangguk. "maafkan kami mom, mommy istirahatlah ini sudah sangat malam".

"baiklah". kata taeyong, menganggukkan kepalanya"kalian juga beristirahatlah, besok sekolah".

sepeninggalnya taeyong, Jeno dan jaemin masih diam, sesekali mata mereka bertemu, namun keduanya masih diam.

canggung.

"tidur disofa".



-🐶🐰-



bahkan hari ini jeno juga menurunkan jaemin ditempat kemarin. jaemin mendudukan dirinya di trotoar. merasa sangat lelah, ia masih merasa sangat mengantuk, badannya sakit karena harus tidur disofa. dan sekarang ia harus berjalan sangat jauh. jaemin lelah dan butuh sandaran.

"aku akan belajar mengemudi dan meminta ayah untuk membelikanku mobil". gerutunya "ayah.. nana lelah".

sedangkan disekolah, haechan menunggu jaemin didepan kelasnya. sepuluh menit lagi bell untuk memulai pelajaran akan berdering, dan jaemin masih belom datang. jeno yang ditanyai hanya menggelengkan kepalanya tidak peduli.

haechan mencoba menghubungi jaemin tapi tidak diangkat. "kemana sebenarnya kau na? jam berapa sekarang". katanya pada handphone yang masih memanggil nama jaemin disana.

Pie Days || Nomin✓ Where stories live. Discover now