8

16K 1.3K 102
                                    

happy reading 🌻🌻🌻










jeno memiringkan badannya menghadap sofa. ia tidak tahu kenapa merasa gelisah seperti ini karena tidak melihat jaemin seharian. ia terbiasa menjenguk dan berbicara banyak hal dengan mangkok itu sebelumnya. entah kenapa rasanya ada yang kurang saat belum melihat mangkok itu.

ddrrtt... dddrrrttt......

jeno hampir terjatuh dari sofa saat melihat handphonenya bergetar, dan nama jaemin tertera. jaemin menelfonnya.

"halo?". kata jeno hati-hati, berusaha menekan suaranya.

"jeno? kau tidak menjengukku tadi?".

"aku..." jeno menggigit bibirnya bawahnya. "aku membuat tugas tadi".

"haechan mengatakan tidak ada tugas".

"yah.. itu.."

"bunda mengatakan kau datang, dan membawakanku jeruk. terimakasih untuk itu".

"yah aku sempat mampir sebentar".

"kau... tidak menjengukku karena ada sungchan dan shotaro?".

"hemm..." jeno mengangguk kecil, walau tentu tidak bisa dilihat oleh jaemin.

"jadi begitu..."

kemudian hening, jaemin diam, jeno juga diam. jeno mengigit bibir bawahnya, menggaruk-garuk pipinya yang tidak gatal, handphonenya masih menempel pada telinganya.

"jaemin".

"ya?"

"kau..." jeno mengatur nafasnya. "kau tidak ingin ku bawakan sesuatu?".

"heum?"

"mungkin ada yang ingin kau makan sekarang?". tanya jeno "aku... aku akan membawakannya untukmu".

"tidak... aku tidak ingin apa-apa".

"jadi tidak mau?". kata jeno, dengan suara setengah berbisik. ia menghela nafasnya.

"jeno?".

"hemm?"

"sepertinya aku ingin roti dan apel".

jeno tersentak. ia langsung mendudukkan dirinya. senyumnya mengembang begitu saja. "aku akan membawakanmu sekarang".

🐶🐰

"loh.. jeno? tumben datang malam-malam?" yuta terkejut saat membuka pintu melihat jeno yang datang.

"iya yah, jaemin mengatakan ingin apel dan roti".

"anak itu merepotkan ya?" kata yuta, mempersilahkan jeno untuk masuk. "temui dia, dia ada di kamarnya.

"baik yah"


jeno berjalan cepat menaiki tangga menuju kamar jaemin. senyumannya sedari tadi terus mengembang tanpa bisa ditahan. ia membawa kantung plastik berisi pesanan jaemin. begitu sampai di lantai 2, jeno terkejut melihat jaemin berdiri didepan pintu kamarnya.

Pie Days || Nomin✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang