18

16K 1.1K 111
                                    

happy reading 🌻🌻🌻






Begitu turun dari mobil yang membawanya ke sekolah, matanya menangkap sosok yang dulu sempat begitu dipujanya. sosok tampan yang sedang menyunggingkan senyum cerahnya pada teman yang sedang berjalan beriringan dengannya. tanpa sadar ia ikut tersenyum, mengingat bagaimana sosok itu sempat membuat hatinya berdebar hanya dengan elusan pada rambutnya.

"berhenti menatapnya na, atau aku akan menghukummu!!". jaemin menoleh, wajah masam jeno sedang menatapnya tajam. bukannya takut ia malah semakin mengembangkan senyumnya. ia tidak tau sejak kapan suami masamnya ini berhasil merebut hatinya yang semula hanya tertuju pada huang renjun itu.

menghilangkan sosok renjun dalam pikirannya tanpa tersisa sedikitpun. ia jadi ragu apakah sebelumnya memang menyukai renjun atau hanya mengidolakannya saja.

"aku hanya sedang bernostalgia". kata jaemin, dengan senyum yang mengembang tidak berdosa. melihat jaemin mengembangkan senyumnya, jeno memberikan satu sentilan keras pada dahi jaemin. sedangkan jaemin malah tertawa.

"aku benar-benar akan menghukummu na!!".

"I love you". ucap jaemin dengan sedikit terkekeh.

jeno berdecih. "aku membencimu!". melihat jaemin tertawa, jeno menarik bahu jaemin dan melingkarkan lengannya
pada leher jaemin, ia mencekik leher jaemin dengan lengannya. Sementara tangannya yang lain menoyor-noyor kepala jaemin yang masih menertawakannya.

"A-haha.. yak sakit sumpit! ahh! hahaa..."

🐶🐰

hari ini adalah hari terakhir ujian dilaksanakan. Setelah menyelesaikan ujiannya, jeno tidak menemukan jaemin dimanapun. Sebelumnya ia melihat jaemin berlari ke arah haechan begitu ujian selesai. la akan mengirim pesan pada istrinya itu untuk mengajaknya pulang.

"jenooo!!".

jeno menoleh. temannya, mark memanggilnya dengan nada kelewat ceria.

"ada apa?". tanya jeno, ia mengurungkan niatnya untuk mengirim pesan pada jaemin.

"ikut aku ke cafe dream sekarang".

"Memangnya ada apa?" Tanya jeno, mengerutkan dahinya.

"pokoknya ikut saja". mark menarik tangan jeno dengan paksa.

begitu sampai pada cafe, jeno mengerjabkan matanya, ia menatap bingung ke arah dua orang yang tengah duduk didepannya.

"kenalkan dia ini temanku, namanya lee jeno." kata mark mengenalkan jeno pada dua orang yang sedang duduk didepannya.

"hai bro, aku lucas". kata salah satunya. "dan ini temanku yuqi". ia menunjuk teman disebelahnya, yang ditunjuk hanya menganggukkan kepalanya.

"oh.. ya, aku jeno". ucapnya sedikit kikuk, tidak mengerti dengan situasinya.

jeno menatap tajam mark, meminta penjelasan atas perbuatannya ini. mark hanya menunjukkan senyum tidak bersalahnya. ia mengajak jeno ke dalam cafe dream dan menemui dua pemuda ini. mark berbisik sebelum masuk bahwa ia akan menemui temanya yang ia tidak kenal sama sekali

setelah sekitar lima belas menit keempatnya berbincang-bincang, tanpa sengaja mata jeno menangkap mata tajam jaemin yang menatapnya dengan wajah datarnya.

Pie Days || Nomin✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang