6

15.8K 1.3K 36
                                    

happy reading 🌻🌻🌻

penyihir bae menyuruh mereka untuk membersihkan toilet. kelas detensi benar-benar tidak mempan untuk mereka berdua. disaat semua siswa sedang mengikuti pelajaran, jeno dan jaemin sedang berada di toilet dengan lap dan pel.

"aku lelah, kau saja yang membersihkan". kata jaemin, dengan melemparkan pelnya ke lantai.

"aku juga tidak mau membersihkannya jika kau tidak mau". kata jeno yg ikut melempar pelnya ke lantai.

jaemin berdecak, kembali mengambil pelnya dengan malas, lalu mencelupkan ke dalam ember kemudian mengarahkannya ke jeno.

"yak!" jeno sontak mundur, bajunya basah dan kotor terkena cipratan air dari kain pel itu. "liat, bajuku basah!".

"kau kan belum mandi, jadi aku membantumu". kata jaemin, lalu menyipratkan air ke arah jeno sambil tertawa.

"hentikan itu sekarang!". bentak jeno, melangkah mendekat untuk menghentikan jaemin dengan mata sedikit tertutup.

buggh..

dalam langkah ketiga jeno tersandung pel dan terjatuh menimpa jaemin.

cuuupp...

jaemin membulatkan matanya saat bibir jeno berada dibibirnya. jeno sontak membuka matanya, ia melihat jaemin dibawahnya yang sedang menatapnya. dengan bibir yang masih menempel keduanya terdiam. tidak ada pergerakan, hanya menempel begitu saja, dengan mata yang saling memandang.

"jeno, ini... mmm agak". bisik jaemin, yang menyebabkan bibirnya bergetar menyentuh bibir jeno, menimbulkan sensasi aneh untuk keduanya.

jeno langsung bangun, ia sontak berdiri dan membuang muka, wajahnya mendadak terasa panas. sedangkan jaemin juga ikut bangun dan berdiri, ia menggigit pelan bibir bawahnya. seketika suasana menjadi canggung.

"jeno! jaemin! apa yang lagi kalian lakukan sekarang?".

penyihir bae muncul dan melihat keduanya dalam keadaan basah dan kotor, berdiri dengan jarak lima langkah dalam keheningan. ms.bae mengerutkan dahinya, 'apa yang terjadi pada keduanya?' pikirnya.

sekarang mereka berada diruangan kepala sekolah, ms.bae menyerahkan mereka kepada kepala sekolah. ia sudah tidak tahu bagaimana cara menghukum jeno dan jaemin agar keduanya kapok.

"jeno, jaemin. ini bukan pertama kali kalian berbuat ulah disini". kata kepala sekolah, jeno dan jaemin berdiri didepan meja dengan kepala tertunduk.

"saya kira kalian akan berdamai setelah menikah". katanya sambil memperhatikan keduanya, "namun kalian malah semakin bermusuhan".

keduanya masih diam, menunduk dengan pikiran masing-masing. ucapan kepala sekolah didepan mereka terdengar seperti radio rusak. jeno tidak bisa melupakan tatapan jaemin saat bibir mereka menempel. sedangkan jaemin juga tidak bisa menghapus ingatan jeno yang menatapnya saat bibir mereka menempel.

"saya jadi penasaran bagaimana kalian jika sedang dikamar".

"haah?". sontak keduanya tersadar dan menjawab secara kompak, yang membuat kepala sekolah terkekeh.

Pie Days || Nomin✓ Where stories live. Discover now