extra chapter

17.5K 1K 103
                                    

happy reading 🌻🌻🌻







2 tahun kemudian...

sebuah tangan mungil tengah menepuk-nepuk pipi seseorang yang sedang tertidur didepannya. mengguncang-guncangkan badan tertidur itu dengan seluruh kekuatannya. namun yang dibangunkan tidak juga terbangun.

"yah... yah... ngun yah.. una.."

"ugh... juno ada apa sayang?". jeno mengerjab-ngerjabkan matanya menahan kantuk.

lee juno, anak manis berusia dua tahun itu adalah putra dari lee jeno dan lee jaemin. juno itu memiliki paras yang sangat mirip dengan kedua orang tuanya, namun wajah jeno tampak lebih dominan tercetak pada wajah juno. matanya, bibirnya, hidungnya dan bentuk wajahnya menyerupai jeno. Sedangakan pipinya menyerupai milik jaemin. juno adalah anugrah terindah yang mereka dapatkan dua tahun lalu.

"una na yah?"

"buna mu?". tanya jeno, yang diangguki oleh anaknya. "buna mu hilang".

juno memukul ayahnya dengan tangan mungilnya, bibirnya melengkung ke bawah dengan mata berkaca-kaca. "una! no maw una!".

bukannya menenangkan anaknya yang akan menangis, jeno malah mengambil handphone dan menyalakan kamera dalam mode video. ia sangat suka melihat anaknya menangis, anaknya terlihat sangat menggemaskan dimatanya ketika menangis. dan itu akan menghiburnya ketika lelah bekerja, handphonenya penuh dengan foto dan video anaknya ketika menangis.

"juno lihat ayah sayang". kata jeno, mulai merekam anaknya.

"hikkss.. naaa.. unaaa... huweeeee!!".

jeno terkekeh gemas, ia mencubit pipi anaknya. "buna hilang dimakan ikan".

"Itan?". tanyanya, membolakan mata sipitny yang berair. "Itan napa atan una yah?".

"karena buna mu itu sangat nakal, buna suka mencuri makanan ikan jadi ikan memakan buna". jawab jeno, terkekeh.

"hikss... una napa natal?". jeno kembali mengeluarkan air matanya, ia kembali menangis tersedu yang terekam jelas dalam kamera handphone jeno. "hikss... una uno hiks... yah.. huweeee!".

"senang membuat anakmu menangis lee?".

jeno menoleh, ia melihat jaemin berada dipintu kamar mereka. kemudian handphonenya ia arahkan untuk merekam jaemin sebentar lalu kembali merekam juno.

"juno itu bunamu". kata jeno.

"una!". juno turun dari tempat tidur dan berlari ke arah bunanya dengan merentangkan kedua tangannya.

hal itu tidak terlepas dari rekaman jeno, bagaimana anaknya turun dari tempat tidur dengan kaki mungilnya dan berlari ke arah jaemin dengan pantatnya yang tembam dilapisi popok. jaemin menangkap juno dan membawanya ke dalam gendongannya. ia memberikan kecupan bertubi-tubi pada pipi anaknya yang sedang menangis. sementara tangan jeno terus merekam interaksi keduanya.

"una...nda di matan itan?". tanya juno, setelah jaemin menghentikan kecupannya.

"siapa yang dimakan ikan?".

"una". jawab juno menunjuk dagu jaemin.

jaemin memberikan tatapan tajam ke arah jeno yang tengah menertawakannya. kemudian melepas sandalnya dan melemparkannya ke arah handphone jeno yang tengah merekamnya.

Pie Days || Nomin✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang