{1} Vagary

PROLOG

GELAP, hanya itu yang Lisa ketahui. Keheningan membuat suara degup jantungnya yang saling bersahutan terdengar keras.

Tak lama kemudian Lisa dapat mendengar deru angin walau samar. Perlahan kegelapan ikut menghilang, digantikan oleh pemandangan sebuah rumah kuno tetapi mewah nan megah.

Lampu antik menggantung tepat di atas kepalanya, berkilauan dan tampak berat. Beberapa lukisan abstrak terpajang di dinding, ada juga pajangan yang harganya mungkin sangat mahal.

Kemudian Lisa memilih menelusuri setiap sisi rumah itu tanpa berbicara. Selama itu pula Lisa berusaha menggali ingatan mengapa ia bisa ada di rumah ini.

Rumah besar itu kosong. Tidak ada tanda-tanda kehidupan apalagi sosok yang menghuni. Padahal seluruh barang di sini terlihat bersih dan terawat.

Begitu menginjak lantai tiga suhu udara berubah drastis. Bulu kuduknya langsung berdiri, tapi Lisa terlalu penasaran sehingga mengabaikan apa yang ia rasakan.

Aneh sekali, semua kamar di lantai tiga dikunci. Jarak antara satu pintu dengan pintu lainnya juga sangat jauh.

Sebuah lukisan di ujung lorong menarik perhatian Lisa, membuatnya mengabaikan tiap pintu di sisi kanan dan kiri. Fokusnya hanya satu yaitu melihat lukisan tersebut.

Lisa kira lukisan itu akan sama seperti lukisan-lukisan di lantai satu, abstrak serta sulit dipahami maknanya. Namun ternyata ia salah.

Dalam sebuah tempat gelap penuh bara api, terdapat sepasang pasangan saling berciuman. Meskipun warna merah menyala menandakan bahwa suhu di sana sangat panas, tetapi kedua insan tersebut seolah tak peduli sama sekali.

"Lisa."

Tiba-tiba Jaehyun berdiri di hadapan Lisa, memegang pinggangnya erat seakan tak rela ia pergi menjauh.

Jaehyun terlihat seperti biasa—tatapan lembut dari mata hitam kelam yang menambah ketampanan pemuda itu. Dan hal tersebut berhasil menggilakan detak jantung Lisa.

Kilatan cahaya merah membuat Lisa melirik ke arah samping. Terlihat api menjilat udara secara buas, sukses mengingatkan Lisa akan suatu hal.

Lokasi ini persis seperti lukisan tadi.

Dengan segera Lisa menatap Jaehyun meminta penjelasan. Tapi sekarang Jaehyun berubah, mata merah menatap penuh hasrat sementara sepasang sayap hitam muncul di punggungnya.

"Jae-"

"Lisa." Potong Jaehyun dengan suara berat.

Ia membeku di tempat kala Jaehyun mendekatkan wajahnya. Tiada yang mengisi pikiran Lisa selain Jaehyun dalam wujud iblis.

"Lisa," panggil Jaehyun untuk kesekian kalinya. "Aku ingin kau kembali padaku, Lisa."

Lisa tak sempat menjawab atau bertanya balik, karena Jaehyun terlanjur menipiskan jarak di antara mereka. Tanpa sadar Lisa memejamkan mata.

***

"Kenapa dia datang di mimpi lagi?!"

Teriakan Lisa yang penuh nada frustasi meramaikan pagi. Ia menghentakkan kaki sehingga kasurnya semakin berantakan. Bahkan boneka pemberian Jaehyun alias boneka kesayangannya jatuh.

Lisa terus berteriak dan mengerang tak jelas, tidak peduli jika nanti tetangganya akan mendengar.

Penampilan Lisa benar-benar kacau. Rambut panjangnya mengembang, ada pula bekas jejak air liur di samping mulutnya. Kantung mata hitam juga memperburuk wajah Lisa.

Namun ia tidak memikirkan apa pun selain sosok dalam mimpinya. Mengingat kejadian aneh di mimpi, Lisa malah menjambak rambutnya sendiri hingga kepalanya terasa pusing.

Lisa sungguh sudah gila.

"JUNG JAEHYUN! PERGI DARI PIKIRANKU!!!"

●○●

Jayden Arhazel

*

Lalisa Manoban

happy halloween 🎃

10/31

nanaourbunny