07

2.6K 594 38
                                    

SEMENJAK pertemuan pertama mereka di taman hiburan, Jaehyun menjadi semakin rutin mengunjungi dunia manusia. Dia datang untuk mempelajari sifat manusia sambil mengamati Lisa dari kejauhan.

Lisa ternyata rajin pergi ke sebuah tempat bernama sekolah. Jaehyun dapat melihat di sana Lisa beserta anak-anak manusia lainnya belajar, bermain, juga mencari teman.

Di sekolah Lisa sangat sering tersenyum dan tertawa. Diam-diam keceriaan Lisa kecil menimbulkan kesenangan tersendiri di benak Jaehyun.

Mengenai sekolah, Jaehyun pernah bertindak bodoh. Sekali dia mencoba masuk karena melihat ada beberapa orang dewasa mengajar di sana.

Tapi seorang penjaga menghentikan Jaehyun, tatapannya penuh curiga. "Tuan mencari siapa?"

"Lisa." Jawab Jaehyun penuh keyakinan.

"Apa Tuan paman atau saudara Nak Lisa? Seingat saya ayahnya Nak Lisa tidak mirip Tuan, hari ini juga tidak ada kabar kalau seorang anak dititipkan ke saudaranya."

Jaehyun tidak bisa menjawab. Ternyata begitu peraturan di sekolah anak kecil, orang dewasa tak bisa masuk begitu saja menemui para murid.

"Silahkan keluar, Tuan. Saya bisa menelepon polisi jika Tuan bersikap mencurigakan di sekitar sini atau memaksa menemui Nak Lisa."

Begitulah akhirnya. Jaehyun sungguhan pergi dan tak mencoba masuk lagi karena ia tak mau membuat keributan. Dirinya cuma bisa memandang Lisa dari jauh.

Entah berapa lama Jaehyun bolak-balik pergi dari dunia iblis ke dunia manusia. Ia tak pernah merasa bosan sehingga tidak menghitung hari maupun bulan. Tanpa disadari waktu berlalu begitu banyak.

Suatu hari Jaehyun mendapati Lisa menangis di perjalanan pulang, alasannya karena Lisa diejek memiliki dahi besar yang jelek.

Keadaan jalan itu sudah sepi sehingga tak ada yang menolong Lisa. Jaehyun merasa ikut terganggu melihat Lisa yang terus diberi kalimat-kalimat yang menyakiti hati oleh teman sekolahnya.

Emosi Jaehyun naik sehingga ia berjalan mendekati, niatnya ingin memarahi supaya mereka jera. Matanya berkilat saat salah satu anak nakal menyadari keberadaannya.

"Hei, hei, lihat."

"Eh, siapa ahjussi-ahjussi itu?"

Temannya menggeleng. "Aku tidak tahu."

"Dia mengerikan, apa jangan-jangan dia itu penculik yang biasa Appa ceritakan?"

Raut wajah beberapa anak langsung berubah pucat pasi. Mereka melirik sosok Jaehyun yang masih berjalan mendekat, sampai akhirnya salah satu anak mengambil langkah seribu lebih dahulu.

"AAAA, ada penculik!"

"Yak!"

"Suno-ya, tunggu aku!"

"Eommaaaaa, aku takut huhuhu!"

Lisa menyeka ingus di hidung, rasa penasaran membuat dia ikut menolehkan kepala. Namun saat melihat sosok yang asing di ingatan, Lisa langsung berlari menjauh sambil memanggil ibunya dan terisak lagi.

Sementara itu Jaehyun membeku di tempat. Hatinya seakan hancur karena Lisa tidak mengenalinya.

***

Dua hari berturut-turut Lisa diganggu oleh anak nakal, selama itu pula Jaehyun sibuk meredam amarah agar tidak kelepasan melukai manusia.

Sebuah ide muncul di otak Jaehyun, ia mengubah bentuk tubuhnya menyerupai anak kecil sebaya Lisa. Kemudian Jaehyun menghampiri Lisa beserta anak nakal yang mengejeknya.

{1} VagaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang