04

2.7K 663 40
                                    

GEMA langkah kaki terdengar mendekati lokasi Lisa berada. Panik karena takut ketahuan menyelusup, Lisa pergi berlindung di balik pintu kamar terdekat yang kebetulan tidak dikunci.

Sosok tadi berhenti tepat di depan pintu sehingga Lisa merasakan jantungnya berdetak kencang. Jika sosok itu masuk ke kamar yang sama, ia bisa tertangkap. Lisa tak bisa kabur begitu saja karena lokasi ini masih asing untuknya.

Namun sepertinya keberuntungan memihak Lisa.

Suara pintu terbuka masuk ke pendengaran tapi pintu kamar Lisa berada masih tertutup. Menyelisik suaranya yang terdengar cukup dekat, mungkin sosok itu membuka pintu di seberang.

Selama beberapa saat hanya ada keheningan, sampai seseorang berucap dengan serius.

"Jay, I met Lisa earlier."

Jantung Lisa seakan berhenti berdetak. Itu Senior Seo!

Lisa memberanikan diri untuk mendekati dan menempelkan telinga di pintu. Ia berusaha menguping apa yang sedang mereka bicarakan.

Kali ini suara berat orang lain menyahut, kemungkinan besar itu Jaehyun. Tetapi Lisa tak dapat menangkap jelas apa yang dia ucapkan. Suara Jaehyun terlalu lemah dan pelan.

Sehingga dengan penuh tekad Lisa membuka pintu pelan-pelan, niatnya sangat besar untuk mengetahui apa yang sedang terjadi. Setelah yakin keadaan aman, Lisa keluar dan melihat pintu kamar yang lain sedikit terbuka.

"Lisa di sini?"

Tubuhnya berhenti bergerak. Sial, apa ia ketahuan?!

Tak sampai lima detik kemudian erangan kesakitan menggema. Itu suara Jaehyun, Lisa sangat yakin karena ia bersama pemuda itu selama setengah hidupnya.

Hati Lisa seakan tersayat mendengar kesulitan yang dialami Jaehyun. Entah dia mendapat sakit apa hingga bisa berteriak sekeras itu, padahal Jaehyun adalah tipe yang tak suka meninggikan volume suara.

"Jayden!" seru Johnny sedikit panik.

"Jo," kali ini suara berat Jaehyun terdengar. "Lisa..."

Aku?

Lisa mengintip. Hal pertama yang ia lihat adalah punggung dan bahu lebar milik Johnny serta suasana kamar yang cukup suram, hanya ada penerangan dari lampu kecil di dalam sana.

Sebuah jendela dibiarkan terbuka, menjadi jalan bagi cahaya bulan untuk masuk dan menambah kadar cahaya. Tirai jendela berwarna hitam bergerak acak tertiup angin malam.

Kemudian kedua kakinya seketika lemas saat melihat Jaehyun sedang berbaring di kasur dalam keadaan mengenaskan. Ada rantai besi menahan gerak tangan dan kaki Jaehyun.

Apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa Jaehyun harus ditahan dengan rantai? Sakit apa yang diderita oleh Jaehyun?

Puluhan pertanyaan muncul di otak Lisa. Tubuhnya kaku membayangkan hal mengerikan yang mungkin saja terjadi pada sahabatnya.

"Jayden! Kau mendengarku kan?"

Jaehyun menatap Johnny lekat, ringisan tak berhenti keluar dari mulutnya.

"Lisa- ARGH!"

"Haruskah aku membawa Lisa kemari?"

Lisa menggigit bibir, kenapa ia terus dibicarakan oleh dua pria itu?

Jaehyun terus berteriak dan sesekali menggeram menahan rasa sakit. Lisa merasakan kedua tangannya bergetar, ia sangat ingin masuk lalu memeluk dan menenangkan Jaehyun.

"Lisa!" seru Jaehyun keras, sampai membuat Lisa tersentak di tempat.

Jaehyun bergerak mendudukkan diri meski tak bisa seluruhnya bangun karena terlilit rantai. Kedua mata Jaehyun sekilas berkilat merah di temaram malam.

Dari gerakan bola matanya, Jaehyun seakan mencari sesuatu.

"Lisa!"

Jaehyun berseru sekali lagi, disusul teriakan akan rasa sakit yang mendera hingga ia membanting diri ke kasur.

"Aku akan mencarinya di lantai satu, dia pasti di sana."

Kepala Jaehyun menggeleng. Baru Lisa sadari Jaehyun berkeringat banyak, tarikan napasnya berat, dan lagi-lagi fokus Lisa buyar untuk sementara karena penampilan Jaehyun.

"Lisa di sini," lirih Jaehyun, "di depanku."

"Di depanmu? Mana?!" tanya Johnny cepat.

Manik bambinya membulat.

"Balik pintu."

Seketika Lisa memundurkan diri saat pintu terbuka kencang dan menampilkan dirinya secara langsung. Ia tak tahu siapa yang membuka pintu ini di saat Johnny jelas-jelas beberapa langkah jauh darinya.

Pemikiran tersebut jelas menunjukkan bahwa Lisa belum terbiasa dengan kehidupan Jaehyun.

Namun setidaknya Lisa masih memiliki simpati untuknya dan Jaehyun sangat bersyukur akan hal tersebut.

Johnny menatap Lisa dengan tatapan tak terbaca. "Kau di situ sejak tadi?"

Lisa menutup mulut rapat. Telapak tangannya mengepal, ia ingin kabur dari situasi canggung ini.

Sementara itu Jaehyun memandangnya lembut meski beberapa kali dahinya berkerut menahan sakit. Lisa menahan napas saat kedua mata mereka saling bertemu.

"Lisa," panggil Jaehyun pelan yang terdengar menyedihkan.

"Kapan kau mau kembali padaku, Lisa?"

[tbc.]

11/04

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

11/04

nanaourbunny

{1} VagaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang