14

2.5K 516 63
                                    

LISA bangun dan langsung terduduk. Kepalanya yang terasa sangat pusing membuat Lisa mengeluh pelan.

Kemudian ia menatap sekitar yang cukup gelap. Hari sudah malam tetapi lampu belum dinyalakan. Setelah menyesuaikan diri dengan kegelapan, Lisa sadar ini adalah kamarnya.

Entah bagaimana bisa Lisa sampai di sini padahal seingat dia-

Mata Lisa terbelalak. Winwin adalah malaikat!

Dahinya tertekuk saat ia mengulang kejadian di mana Winwin melebarkan sayap putih bersih. Pemuda itu menyentuh bahunya lalu menghantarkan rasa hangat yang menyebar ke seluruh badan Lisa.

Kemudian kepalanya serasa akan meledak dan bagai kaset yang diputar, seluruh kenangan masa lalu kembali ia ingat dengan jelas.

Setiap detail terpatri erat dalam otak. Sejak ia diculik di kamar mandi, pelecehan yang dilakukan di dalam gudang oleh dua iblis brengsek itu, sampai saat ketika Jaehyun berdiri di balik selaput cahaya putih.

Lisa menggigil ketakutan mengenang seluruh kejadian tersebut.

Tiba-tiba uluran tangan seseorang muncul di hadapan Lisa. Ia mendongakkan kepala dengan mata berkaca-kaca, hanya untuk memandang wajah sendu Jaehyun.

"Jae,"

Namun pemuda itu tidak membiarkan Lisa berbicara lebih banyak, dia menarik tubuh Lisa dalam pelukan erat yang tak kalah hangat. Tangannya mengelus punggung Lisa mencoba menenangkan gadis di dekapannya.

"Lisa, jangan pernah merasa sendiri."

Seketika tangisan Lisa terdengar. Tubuhnya bergetar saat ia terisak keras dalam pelukan Jaehyun.

Jantung Jaehyun terasa tersayat setiap mendengar Lisa menangis. Sensasinya benar-benar nyata seolah setiap kali Lisa merasa sedih, jiwa Jaehyun ikut terkoyak.

"Hei,"

Perlahan Jaehyun melepaskan pelukan lalu menangkup wajah Lisa. Hal yang kemudian ia lakukan adalah mengecup kening Lisa dengan sangat lembut.

Lisa menutup mata perlahan, meski begitu air mata terus mengalir tanpa henti.

Kehadiran Jaehyun sedikit banyak memberi ketenangan dalam dirinya, tapi Lisa masih merasa kosong. Lisa pikir ia tak pantas mendapatkan seluruh perilaku manis Jaehyun di saat dirinya telah kotor.

"Aku selalu ada untukmu, Lisa. Aku akan selalu bersamamu apa pun yang terjadi. Aku sangat mencintaimu." 

Namun Lisa tak bisa berhenti menangis. Rasa bersalah muncul karena Jaehyun selalu memperlakukannya bak berlian yang sangat berharga.

***

Lisa membuka mata perlahan.

Suasana masih dingin dan gelap seperti beberapa waktu lalu. Namun ada satu perbedaan mencolok, yaitu hadirnya sosok pemuda yang kini sedang mendekap Lisa.

Dengan pelan-pelan Lisa melepaskan diri. Beruntung sekali Jaehyun sedang tertidur sangat pulas sehingga niatnya berhasil.

Kemudian Lisa diam di samping ranjang selama belasan menit, hanya untuk memandang wajah Jaehyun dalam remang-remang malam.

Pemuda inilah yang setia menemani Lisa sejak ia berada di titik terendah, kala orang tua Lisa meninggal sampai mereka tumbuh dewasa. Dan Jaehyun tak pernah meninggalkan Lisa sekali pun, dia selalu menepati janji untuk menjaga dirinya.

Setelah semua hal buruk yang terjadi, Lisa bersyukur Jaehyun masih mau mendampinginya, membimbingnya, serta bersedia memberi pundak untuk bersandar.

{1} VagaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang