02

3.1K 626 8
                                    

"SENIOR Seo?"

Lisa langsung merutuki mulutnya yang kelewat santai menyapa. Oh, tidak, sekarang Johnny menyadari keberadaannya.

Padahal ia bertekad akan menjauhi segala hal yang berkaitan dengan Jaehyun. Walau susah dilakukan karena Lisa selalu bergantung pada pemuda itu, setidaknya ia sudah berusaha.

Tapi menyapa Johnny itu benar-benar di luar rencana!

"Rasanya sudah lama tidak melihatmu, Lisa-ya."

Johnny tersenyum manis yang sedikit banyak membuat Lisa merinding. Senyuman itu memiliki banyak arti tersembunyi dan terlihat seakan ingin menjebak lawan bicara.

"Ahaha," Lisa tertawa canggung. "Senior sedang apa di sini?"

"Membeli beberapa makanan."

Mulut Lisa terbuka, hampir menyuarakan kalimat pertanyaan jika iblis memakan hal yang sama dengan manusia. Namun beruntung Lisa berhasil menahan diri.

"Oh, begitu rupanya. Kalau boleh saya mau pergi, Senior."

"Lisa, kau tidak mau melihat kondisi Jayden?"

Tubuhnya langsung membeku. Jayden adalah nama asli Jaehyun dan jujur saja Lisa belum terbiasa mendengar nama tersebut.

Jayden ... nama yang terdengar asing, seolah menegaskan bahwa selama ini Lisa tak benar-benar mengenal sahabatnya.

"Maksudku Jaehyun. Tidakkah kau ingin melihat dia?"

Lisa menggeleng pelan. "Saya permisi, Senior."

Ia bergegas menjauhi Johnny dan berniat pergi dari minimarket saat itu pula. Namun Lisa kurang beruntung karena telinganya masih mendengar apa yang diserukan Johnny sebelum sampai di kasir.

"Jaehyun sakit, kau harus tahu itu!"

Selama petugas kasir menghitung barangnya Lisa melamun karena memikirkan perkataan Johnny. Mustahil Jaehyun sakit, Lisa tahu betul sahabatnya memiliki imun tubuh yang kuat.

Ah, Lisa berdecak pelan.

Jaehyun tidak bisa sakit bukan karena tubuhnya kuat, tetapi karena tubuhnya memang bukan tubuh manusia. Ia baru menyadari hal tersebut.

Memangnya iblis bisa sakit?

"Permisi, belanjaan Anda."

"Terima kasih." Lisa segera memberikan lembaran uang pas kemudian keluar.

Udara malam yang dingin menyapa hingga sekujur tubuh Lisa merinding. Suasana seperti ini mengingatkannya akan kejadian dua bulan lalu, tragedi yang tak pernah Lisa sangka atau bayangkan sedikit saja.

Gara-gara kejadian itu pula hidup Lisa serasa berputar 180 derajat.

Walau pelaku penculikan sudah ditangkap atau lebih tepatnya dimusnahkan, Lisa masih sedikit takut keluar rumah sendirian. Selain trauma, Lisa juga tak memiliki siapa pun yang mampu melindunginya seperti Jaehyun.

Jauh di lubuk hati Lisa merindukan Jaehyun dan momen kebersamaan mereka. Namun Lisa terlalu takut untuk menghadapi kenyataan.

Kemudian Lisa mengerutkan dahi saat melihat gerbang hitam menjulang kokoh di hadapannya. Ini bukan jalan menuju rumahnya apalagi rumah tetangga.

Tanpa pikir panjang Lisa berjalan ke arah sebaliknya, memastikan ia berjalan menjauh dari gerbang tadi. Pasti ia salah mengambil belokan sampai datang ke rumah orang lain.

Perasaan Lisa mulai tidak enak ketika melihat gerbang yang mirip dari kejauhan. Dan Lisa bukan main terkejut waktu sadar ia mendatangi gerbang hitam yang sama.

Tiba-tiba gerbang tinggi itu terbuka dengan sendirinya, menyebabkan suara mengerikan di tengah malam. Gerbang itu seolah menyambut kedatangan Lisa.

Awalnya Lisa tidak ingin masuk, tetapi suara geraman entah dari mana terdengar lebih menyeramkan apalagi sekarang sudah malam. Dengan pikiran berantakan Lisa berlari masuk.

Mungkin ia bisa meminta tolong pemilik rumah aneh ini. Bagi Lisa itu adalah ide yang jauh lebih baik daripada mencari pemilik geraman tadi. Lisa sudah belajar dari pengalaman.

Beberapa menit kemudian Lisa menyesali tindakannya.

Mengetahui bahwa dunia tak sesederhana yang ia duga sudah menggoyahkan kewarasan Lisa. Apalagi berurusan dengan kehidupan di dunia asli Jaehyun—Lisa rasa sebentar lagi ia akan menggila.

[tbc.]

10/31

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

10/31

nanaourbunny

{1} VagaryWhere stories live. Discover now