01

3.7K 667 5
                                    

LISA melunturkan senyumnya. Sudah dua bulan ia berusaha melupakan sosok tersebut, tapi dunia seakan menghendaki bahwa apa pun yang Lisa lakukan harus dipautkan dengan Jaehyun.

"Hei, kau dengar tidak? Atau kau memang tidak tahu di mana Jaehyun?"

Tarikan napasnya terasa berat, kemudian Lisa menggelengkan kepala pelan.

"Aku tidak tahu."

"Padahal kalian ke mana-mana selalu berdua." Eunwoo menaikkan alis. "Apa kalian bertengkar? Eh, tapi tidak mungkin. Jaehyun itu tidak bisa marah padamu."

Lisa berupaya menulikan telinga sembari membereskan barang-barangnya. Lebih cepat lebih baik, sehingga ia tak perlu mendengar celotehan Eunwoo mengenai Jaehyun.

"Oh iya, dulu waktu kita kerja kelompok Jaehyun sempat menitipkan dirimu padaku. Saat itu kalian bertengkar? Aneh sekali di chat Jaehyun untuk menjaga kekasihnya, padahal dia tipe pria posesif."

Eunwoo berdecak sebal saat lawan bicaranya cuma diam tanpa berniat menanggapi. Kan jadinya Eunwoo seperti mengobrol dengan tembok.

"Lice, ayolah jawab sesuatu atau lainnya. Jangan diam saja."

"Kenapa, sih?"

Lisa sedikit risih diajak membahas Jaehyun. Mengingat apa yang telah ia lakukan mungkin membuat Jaehyun marah besar.

Tapi tentu saja Eunwoo tidak tahu, dia itu pria paling tidak peka sejagat raya. Bahkan Mina yang terang-terangan menyukai Eunwoo saja cuma dianggap sebagai sahabat.

"Kalian pacaran sejak sebelum masuk kampus kan? Jujur padaku."

"Tidak, kami tidak pernah menjalin hubungan." Jawab Lisa tegas. "Aku pulang duluan."

Eunwoo memasang wajah terkejut. Sejak dahulu Lisa tidak pernah menyanggah hubungan antara dirinya dengan Jaehyun, biasanya jika ditanyai cuma tersenyum saja.

"Kalian tidak berpacaran? Lalu kenapa Jaehyun selalu menjagamu di mana-mana? Tingkahnya seperti pacar saja."

Si pemuda berdecak waktu Lisa tak mengindahkan bicaranya. Padahal Eunwoo butuh penjelasan lebih lengkap.

"Kau sepertinya tidak mengerti perasaan Jaehyun, ya?"

Lisa membalikkan badan. "Apa maksudmu?"

Eunwoo mengendikkan bahu. "Sudah jelas kalau Jaehyun selalu menjaga dan melindungimu setiap saat, sampai semua orang di kampus hafal. Contohnya waktu kau lupa membawa tugas di semester satu, kan Jaehyun yang dihukum."

"Jangan bercanda, Eunwoo-ya."

"Memang wajahku seperti orang bercanda?" sinis Eunwoo.

Perasaan Lisa campur aduk. Eunwoo tidak terlihat bercanda apalagi berbohong.

Padahal di sini Lisa-lah yang mengenal Jaehyun lebih lama, mereka mengenal sejak sebelum pubertas malah. Namun ternyata Lisa tidak tahu banyak hal tentang Jaehyun.

"Payah, tak pernah curiga kenapa dosen selalu melepaskanmu dari hukuman?"

"Bukannya memang begitu kehidupan kampus?" tanya Lisa balik. "Dosen tak akan peduli kita mengumpulkan tugas atau tidak."

Eunwoo menggelengkan kepala heran. "Kau itu terlalu polos, Lice. Dosen di sini tidak selalu baik, dulu Mina sampai tidak mau masuk kuliah beberapa hari karena takut."

"Aku kasihan dengan Jaehyun, punya sahabat tidak sepeka dirimu." Ujar Eunwoo ringan.

Kalau bisa, Lisa ingin menjambak rambut Eunwoo sambil berseru kalau dia pun sama saja.

Dasar, harusnya dia mengaca!

"Mina minta dijemput, aku duluan."

Lisa mendengus keras. Batinnya terus mengomel karena percakapan kali ini mengingatkan Lisa akan Jaehyun lagi.

"Omong-omong jangan lepaskan Jaehyun, Lice. Jarang ada pria baik sepertinya, aku yang juga pria saja segan dengannya."

"Cepat pergi," Lisa memberi gestur mengusir.

"Diberi tahu malah begitu," cibir Eunwoo. "Kalau sampai Jaehyun direbut gadis lain, nanti patah hati terus menyesal."

Lisa melotot lebar. Kenapa Eunwoo hari ini sangat menyebalkan?!

"Jangan takut naik level dari sahabat jadi kekasih, Lice. Hati manusia kan berhak memilih!"

Ia hampir melemparkan sepatu andaikan Eunwoo tidak segera pergi. Suara tawa meledek dari temannya terdengar menggema di lorong kampus.

Lisa menghembuskan napas kasar. Sial, hatinya makin tak karuan.

Seharusnya ia membungkam mulut Eunwoo dari awal kalau akhirnya Lisa merasa bimbang lagi. Terlebih perasaan bersalah mulai menghantui tidur Lisa akhir-akhir ini.

Lisa tahu, ada beberapa pihak yang tidak mengungkapkan perasaan karena takut persahabatan mereka berubah. Jujur saja Lisa merasakan hal yang sama, akan aneh nanti jika ia dan Jaehyun menjadi kekasih.

Walau Eunwoo bilang hati manusia berhak memilih, tapi sayang sekali kalau hubungan persahabatan yang sudah dibangun sejak lama hancur karena masalah cinta.

Lagi pula, Jaehyun kan bukan manusia.

[tbc.]

10/31

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

10/31

nanaourbunny

{1} VagaryWhere stories live. Discover now