08

2.4K 574 23
                                    

JOHNNY mengerutkan kening. "Kau jatuh cinta dengan anak manusia?"

"Tidak." Jaehyun langsung membantah. "Aku cuma ingin menjaganya, dia butuh teman."

"Memangnya Lisa itu tidak punya teman?"

"Punya. Satu."

"Kalau begitu kau tak perlu jadi temannya. Satu teman baik lebih dari cukup daripada tidak ada." Saran Johnny enteng.

"Aku tidak butuh pendapatmu."

"Kenapa kau repot-repot memikirkan manusia?"

"Jo, ini bukan urusanmu."

Johnny menatap Jaehyun datar, baru kali ini Jaehyun keras kepala dan ingin memberontak hanya karena anak manusia.

Sementara itu pasangannya, Jennie, diam melihat perdebatan mereka berdua.

"Jangan terlibat terlalu jauh dengan manusia, Jay. Jika kau jatuh cinta apa yang akan kau lakukan? Membunuhnya lalu membawa jiwanya ke dunia iblis?"

"Aku tidak mungkin membunuh Lisa!" seru Jaehyun keras.

"Lalu apa? Membawa manusia ke dunia iblis juga menandakan kalau dirinya telah mati dari dunia manusia. Manusia tidak bisa hidup di sini terkecuali mereka telah mati."

"Aku juga tidak berencana membawa Lisa ke dunia iblis." Ucap Jaehyun dengan penuh penekanan di setiap katanya.

Johnny menaikkan alis. "Makhluk yang jatuh cinta bisa melakukan apa pun, termasuk membunuh kekasih mereka sendiri agar tidak dimiliki orang lain."

Jaehyun berdesis menahan kesal.

Johnny terlalu banyak bertanya dan menuduhkan hal yang mustahil. Padahal Johnny hanya perlu menuruti permintaan Jaehyun yaitu mengurus segala sesuatu yang diperlukan untuk hidup di dunia manusia.

"Aku tidak jatuh cinta pada Lisa dan tidak akan pernah. Bisakah kau melaksanakan semuanya sekarang?"

"Jay-"

"Ini perintah, Jo." Kata Jaehyun kemudian berjalan keluar.

Nada yang digunakan Jaehyun merupakan nada tidak mau dibantah. Kalau sudah begini maka tak ada jalan lain kecuali mematuhi perintah Pangeran Iblis.

"Turuti Jayden saja," sahut Jennie santai.

"Lebih lama tinggal di dunia manusia bisa membuat Jayden terlena, Babe."

Jennie menatap puas kuku di jarinya yang panjang dan berwarna merah darah. Ia meniupnya dengan elegan lalu menyeringai kecil.

"Memangnya kenapa? Memiliki pasangan manusia juga tidak buruk kok, asalkan si Lisa itu mau jiwanya dibawa ke sini."

Johnny menggeleng heran. "Kalian sama gilanya."

***

"Hai, Jaehyun-ie dari mana saja? Aku mencarimu tahu! Kau tak pernah kelihatan lagi sejak saat itu jadi aku kira kau bukan berasal dari sini."

Jaehyun membenarkan dalam hati, asalnya memang bukan dari dunia ini. Ia bahkan tidak berani membayangkan jika Lisa tahu yang sebenarnya.

"Rumah Jaehyun-ie di mana?"

Ia lebih memilih untuk menunjuk rumah besar yang berjarak beberapa meter dari rumah Lisa. Rumah putih besar yang sempat mereka bicarakan beberapa minggu lalu.

"Aku baru saja pindah."

Lisa melotot. "Wah, kau pindah ke sana?!"

Ia mengangguk pelan, membuat Lisa memekik antusias dan memeluk Jaehyun singkat.

{1} VagaryWhere stories live. Discover now