9| Everything will be okey

411 51 5
                                    

"Lo gak papa?" Jihoon membantu Asahi bangun, kemudian mendirikan sepeda Asahi.

"Dibilangin jangan ngebut juga! NGEYEL!" Jihoon membersihkan baju Asahi yang terkena debu, dan juga tangan Asahi yang terluka terdapat debu disana.

Untung Asahi tidak papa, hanya beberapa goresan di pergelangan tangan.

Mereka yang berada tidak jauh dari sungai han berjalan sambil menuntun sepeda masing - masing, mencari tempat duduk.

"Gue ke toserba dulu, beli plester buat tangan lo. Lo tunggu tu disana aja." Jihoon menunjuk sebuah tempat yang agak sepi.

Jihoon mengendarai sepedanya, menuju toserba yang tidak jauh dari sungai han.

"Udah ini aja mas?"

"Iya mbak."

Jihoon membawa bebrapa plester juga air mineral keluar dari toserba. Kemudia menghampiri Asahi yang sudah terduduk di tempat yang ditunjuk Jihoon tadi.

"Sini tangan lo!" Jihoon menyodorkan satu tangannya, dan satu tangannya lagi memegang plester.

Asahi pasrah, menyodorkan tangannya yang terluka.

"Perih gak?" Jihoon menyiram tangan Asahi dengan air mineral untuk membersihkan sisa - sisa debu sebelum ditempeli plester.

Asahi menggeleng.

"Udah!"

Beberapa plester terpasang pada pergelangan tangan Asahi.

"Yang lain gak ada yang sakit kan?"

"Enggak." Jawab Asahi pelan.

"Udah donk Sahi, jangan murung terus." Jihoon bingung harus menghibur Asahi bagaimana lagi.

"Hyung," Panggil Asahi ke Jihoon.

"Kenapa?"

"Gue harus bilang apa ke Okaa-san soal hal ini."

Jihoon terdiam sejenak.

"Mau gue yang gomong?" Tawar Jihoon.

Asahi diam.

"Udah gue aja yang ngomong nanti, biar gue yang jelasin ke mama lo."

Jihoon benar - benar luar biasa. Masalah ini sebenernya masalah dia juga kan (?) Tapi dia dengan sepenuh hati dukung dan semangatin Asahi. Padahal dirinya sendiri belum tentu ada yang menyemangati.








"Ya ya ya, SAHI-YA!"
Jihoon mulai panik saat dia melihat cairan merah pekat mengalir dari salah satu hidung Asahi.

Jihoon langsung berdiri didepan Asahi, mengangkat dagu Asahi.

"Bentar, bentar! Lo jangan gerak! jangan turunin kepalanya! Bentar aja," Jihoon kembali mengayuh sepedanya dengan cepat menuju toserba yang dia datangi tadi.

Mengambil tisu dan sebotol vitamin water.

Dengan buru - buru Jihoon langsung membayar ke kasir sampai - sampai tidak mengambil kembalian uangnya dan langsung keluar dari toserba, mengayuh sepedanya menuju Asahi.

"Mas kembaliannya ketinggalan (?)"




Dengan cepat Jihoon mengelap cairan merah pekat yang sudah bercecer di sekitaran hidung Asahi. Kemudian menyumpal hidung Asahi dengan tisu.

Mengelap tangan Asahi yang juga terkena darah, karena ia gunakan untuk mengelap darah yang mengalir dari hidungnya.

"Lo gak papa Asahi? Gak pusing? Atau apa gitu?"

ASA HI 'SILVER BOYS' ✓Where stories live. Discover now