18| 고향 친구

282 41 2
                                    

Setelah empat hari dirawat, akhirnya Asahi diperbolehkan pulang.



Selama hari - hari bersama para hyung di dorm ataupun di tempat latihan  Asahi dan para member SILVER BOYS melakukan kebohongan satu dengan yang lain, mereka menyembunyikan rahasia masing - masing.


"Hyung?" Asahi menemui Noa dikamarnya.
Ketika Asahi dirumah sakit Noa tidak pernah berkunjung, dan saat Asahi pulang pun Noa tak menyapa ataupun mengajak Asahi untuk berbicara.

Noa melihat kearah Asahi sekilas, lalu melanjutkan kegiatannya memainkan game di hpnya.

"Hyung, lo marah sama gue?"

Noa menggeleng masih sibuk menatap kearah hpnya.

"Terus kenapa gak mau ngomong sama gue?"

"Hyung?"

"Noa Hyung!" Asahi akhirnya merebut hp Noa, membuat Noa sedikit sewot.

"APAAN SIH LO!" Noa merebut kembali hpnya, kemudian meletakkannya dimeja.

"Gue nanya, lo marah sama gue? Gue ada salah ya?"

"Enggak."

"Terus kenapa lo diemin gue terus? Gue ada salah? Kalo gue ada salah gue minta maaf hyung."

"Tau ah, gue capek." Noa tak menanggapi sama sekali omongan Asahi, dia malah melemparkan tubuhnya ke kasur, memejamkan matanya.

Asahi semakin dibuat binggung dengan sikap Noa akhir - akhir ini.



Saat hendak keluar dari kamar Noa, tubuh Asahi terhuyung hingga dia berpegangan pada meja yang ada disampingnya.

Noa membuka sedikit matanya, melirik kearah Asahi, ia sebenarnya khawatir tapi ia mencoba untuk tak peduli.

Asahi menggelengkan kepalanya beberapa kali, untuk menghilangkan pusing yang ia rasakan.
Saat ingin melanjutkan berjalan, Asahi merasakan desiran di area hidungnya. Benar saja cairan merah pekat sudah mengalir dari hidung Asahi, hingga mentes ke lantai. Asahi dengan segera mengusap hidungnya dengan lengan baju yang ia kenakan.

"Nande hi-kun?" Noa mencoba bertanya karean sedari tadi Asahi tak beranjak dari tempat ia berdiri.

Asahi menggeleng, ia sibuk mengusap hidungnya yang terus mengeluarkan darah dengan lengan bajunya, hingga lengan baju yang berwarna putih yang ia gunakan berubah jadi warna merah.


Bruk!

"HI-KUN!! Daijōbu?" Noa menangkap tubuh Asahi yang hampir jatuh kelantai.

Asahi meringis menatap Noa, hidungnya masih terus mengeluarkan darah hingga pandanganya memburam.

"HYUNSUK HYUNG! WOONGIE HYUNG! SIAPAPUN TOLONGIN GUE!!!" Noa berteriak dari dalam kamarnya saat kesadaran Asahi menghilang.

"Hi-kun bangun!!"

Hyunsuk yang mendengar panggilan dari Noa, berlari masuk ke kamar Noa.

"Hyung, Asahi," Noa menatap sendu kearah Hyunsuk.

"JIHOONAAA! PARK JIHOON!!" Hyunsuk segera memanggil Jihoon.

"Wae?" Dengan masih setengah tertidur Jihoon memasuki kamar Noa. Kemudian kesadarannya langsung kembali saat melihat Asahi tak sadarkan diri di pangkuan Noa.

"Sahi-ya bangun! Asahi!!" Jihoon menepuk - nepuk pelan pipi Asahi, tapi tak ada respon sama sekali.

Sedangkan Hyunsuk sedang menghubungi Hyunji.

Semua orang yang ada didorm berkumpul didepan kamar Noa, Hyunsuk, Jihoon, Noa masih berada didalam.

"Bantuin gue gendong Asahi." Jihoon menghadapkan punggungnya untuk menggendong Asahi.

Hyunsuk dan Noa mengangkat tubuh Asahi ke punggung Jihoon.
Memang diantara semua member Jihoon lah yang fisiknya paling kuat.

Setelah Hyunji tiba mereka segera membawa Asahi kerumah sakit.

Noa terlihat sangat khawatir, tapi dia tetap tidak mau ikut mengantar Asahi kerumah sakit. Hanya Jihoon, Hyunsuk, dan Woong yang ikut Hyunji mengantar Asahi kerumah sakit.



Hun menghampiri Noa yang terlihat murung, baju yang ia kenakan pun masih penuh dengan noda darah Asahi.

"Lo kenapa gak mau ikut anter Asahi? Bukannya lo juga khawatir? Dan lo kemarin juga gak jenguk Asahi waktu dia di rumah sakit?"

"Gue gak bisa liat Asahi lemah kayak gitu hyung, gue marah sama dia, kenapa dia gak jujur aja sama kita kalo keadaannya sedang gak baik - baik aja."

"Noa-ya, jangan begini kasihan Asahi, ini juga berat buat dia, please jangan nambahin beban buat Asahi. Asahi butuh banget dukungan kita saat ini."

Noa menundukkan kepalanya, ia tak tau harus bersikap bagaimana menghadapi Asahi.



Pada hari ke tujuh setelah kepulangannya dari rumah sakit kondisi Asahi kembali drop, dengan terpaksa Asahi harus dirawat lagi di rumah sakit.

Leukimia yang menyerang Asahi tergolong pada Acute Myeloid Leukemia (AML) jenis kanker darah yang bisa dibilang paling mematikan karena sel kanker berkembang dengan sangat cepat atau agresif.

Pertumbuhan sel kankernya sangat cepat dan agresif membuat Asahi harus dipindahkan ke ruang seteril karena orang yang menjalani pengobatan kanker akan memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, sehingga keadaan yang sebelumnya membaik bisa drop kembali karena penyakit atau infeksi lebih rentan terjadi.

Mengngonsumsi obat kanker membuat Asahi terus tertidur, ia jarang sekali tersadar, membuatnya tak tau apa yang terjadi saat ini, ia mulai pasrah jika para hyung mengetahui penyakitnya, karena dia sungguh sudah tidak dapat melakukan apa - apa lagi, yang bisa ia lakukan hanya tertidur di ranjang rumah sakit dan terus merepotkan Jihoon hyung.

"Maaf Sahi, gue udah gak bisa nyembunyiin ini semua, semua member udah tau tentang penyakit lo." Jihoon mencoba berbicara pada Asahi saat Asahi tersadar.

Asahi mengangguk mengerti, dan mencoba melempar senyum dibalik masker oksigen yang dikenakannya supaya Jihoon tak merasa bersalah.

"Hyu-ng gue mau min-ta tolong sa-tu lagi, please ja-ngan kasih tau orang tua gu-e dulu." Suara parau Asahi memenuhi ruangan tempat ia dirawat, Jihoon sedang menungguinya lengkap menggunakan jubah seteril.

"Iya Sahi, tapi lo harus janji lo harus kuat, lo harus sembuh ya."

Asahi lagi lagi hanya mengangguk, tidak banyak kata yang bisa ia keluarkan. Rasanya hanya untuk berbicara saja membuatnya lelah.

Sampai saat ini dengan permintaan Asahi, Hyunji sebagai wali Asahi di Korea belum memberi tahu orang tua Asahi yang berada di Jepang tentang penyakit Asahi ini. Asahi sungguh tak mau sampai orang tuanya tau kalau dia sakit.









Setelah dirawat, bukan semakin baik, kondisi Asahi semakin memburuk. Kini sudah dua minggu lamanya Asahi dirawat, dan dalam kurun waktu itu hanya Noa yang belum mengunjunginya.

Noa tak sanggup harus melihat kondisi lemah Asahi, ia sangat marah pada Asahi karena menyembunyikan ini semua darinya tapi sebenarnya disisi lain Noa juga sangat mengkhawatirkan kondisi Asahi.

Noa dan Asahi, mereka berasal dari kampung halaman yang sama dan Noa berfikir seharusnya Asahi dapat mengandalkannya, bukan malah menyembunyikan masalah sebesar ini darinya.

"Nuna, keadaan Asahi gimana?" Hari ini Noa akhirnya mengunjungi rumah sakit tempat Asahi dirawat.

"Gak baik, kondisinya semakin buruk."

Noa menunduk dengan ekspersi suram.

"Lo mau masuk temuin Asahi? Kalo mau biar gantian sama Jihoon, Jihoon lagi didalem.

Noa menggeleng, "aku disini aja."

"Kenapa Noa? Asahi dari kemarin nanyain lo terus, kenapa lo gak mau nemuin dia?"

"Aku gak bakal sanggup liat kondisi Asahi. Aku takut bakal nangis kalo ketemu dia dalam kondisi saat ini, aku gak pingin nambahin beban buat Asahi."

Hyunji mengerti, ia kemudian mengusap punggung Noa, agar perasaannya membaik.

ASA HI 'SILVER BOYS' ✓Where stories live. Discover now