21|Kabar baik

230 38 1
                                    

"Mari dok kita lakukan secepatnya."

"Baiklah, kita bisa mulai untuk pemeriksaan kondisi Pasien terlebih dahulu. Untuk memastikan bahwa tubuh Pasien siap menerima donor atau tidak. Setelah itu kita dapat melakukan pemeriksaan pada anda, apakah siap dan cocok dengan Pasien."

"Baik dok, saya ingin dilakukan sesegera mungkin. Saya sangat ingin adik saya segera sembuh."

"Tapi anda juga perlu mengingat, bahwa setelah pendonoran ini bisa saja nanti ada kemungkinan kanker dapat kambuh lagi dan anda harus siap untuk kemungkinan terburuk itu."

"Baik dok, saya mengerti."

Setelah selesai berbicara dengan dokter, dengan membawa semua rasa syukur, kakak Asahi dan Hyunji keluar dari ruang dokter.

"Syukur Asahi bisa sembuh." Hyunji memeluk tubuh kakak Asahi, mereka berdua merasa sangat besyukur.

"Terimakasih selama ini sudah merawat Hi-kun." Kakak Asahi membalas pelukan erat Hyunji.

Hyunji mengangguk sambil terus mengelus punggung kakak Asahi yang menangis karena merasa sangat bersyukur, "kewajiban saya buat rawat Asahi saat Asahi dalam kondisi seperti ini. Asahi tanggung jawab saya saat dia berada di Korea. Saya minta maaf tidak memberi tahu kamu lebih awal soal sakit Asahi."

"Tidak apa - apa, saya mengerti. Saya hafal watak Hi-kun, dari kecil dia memang gak mau ngrepotin anggota keluarganaya. Dia memang keras kepala." Kakak Asahi melepaskan pelukan Hyunji, ia mengusap air matanya sambil tersenyum kearah Hyunji.

"Kamu pulang saja, selesaikan pekerjaanmu. Biar saya yang jaga Hi-kun disini." Kakak Asahi melanjutkan.

"Kamu tidak papa sendiri?"

Kakak Asahi mengangguk,

"Yaudah, aku langsung pamit aja ya, nanti kalau ada apa - apa telfon saya."

"Emm," kakak Asahi membalas dengan anggukan dan tersenyum. Senyumnya terlihat persis seperti senyum Asahi.





















Saat kakak Asahi kembali memasuki kamar inap Asahi, Asahi masih terlelap. Wajah tampannya terlihat pucat pasi, dia terlihat tidur sangat tenang.

"Hi-kun, kamu bisa sembuh dek. Kakak bakal jadi pendonor buat kamu. Kakak bakal beri semua yang kamu butuhin yang penting kamu bisa sembuh." Kakak Asahi mengelus - elus rambut hitam adiknya itu dengan penuh kasih sayang.
























YG Staff Hyunji Nuna
|Jihoon-a nanti tolong kumpulin anak - anak, gue mau ngomong tentang Asahi.|

Silver Boys Jihoon
|Baik nuna|
|Keadaan Asahi giman?|

YG Staff Hyunji Nuna
|Asahi baik, nanti aja sekalian gue jelasin|

Silver Boys Jihoon
|Baiklah nuna|

Jihoon yang baru bangun dari balas dendam tidurnya merasakan tubuhnya lebih segar, rasa lelahnya telah hilang. Ia kemudian keluar dari kamarnya setelah membalas pesan dari Hyunji.

Woong dan Midam sudah sibuk didapur membuat sarapan, Hyunsuk sudah duduk di meja makan, ngemil. Jihoon menyusul Hyunsuk, duduk disebelahnya.

"Good morning ~~~" Jihoon menyapa dengan riang.

"Baru bangun?"

"Iya hyung, hehe.."

"Eh gimana, lanjutin crita lo tadi malem, kata lo kakak Asahi dateng dari Jepang?"

"HAH?! Seriusan?" Woong meninggalkan masakannya sejenak saat mendengar kata - kata Hyunsuk.

"Soal itu... em, iya, kemarin pagi kakak Asahi sampek di Korea katanya lagi perjalanan bisnis gitu terus sekalian pengen jenguk Asahi. Dia telfon Asahi, dan gue yang angkat telfonnya, gue suaruh aja temuin Hyunji nuna terus Hyunji nuna gue suruh buat jelasin semuanya dan anter kakak Asahi ke rumah sakit. Dengan keadaan yang sudah seperti itu gak mungkin kan kita nyembunyiin semuanya dari keluarga Asahi."

"Akhirnya kakak Asahi dateng ke rumah sakit sama Hyunji nuna. Asahi udah dijaga kakaknya dan gue pulang." Jihoon menjelaskan panjang lebar.

"Eh iya, sebelum gue lupa, tadi Hyunji nuna nyuruh kita semua buat ngumpul, dia mau ngomong soal Asahi."

Semua orang yang ada disana mendengarkan Jihoon dengan khidmat.

"Woy! pada serius amat dengerinnya. Udah ah gue mau mandi dulu, tar bagi sarapannya jangan diabisin."

"Iya, iya! Udah sono mandi!"

Jihoon berlalu dari meja makan menujh kamar mandi.






























Kesebelas member SILVER BOYS sudah berkumpul bersama Hyunji di ruang latihan.

"Gue mau ngomong soal Asahi."

"Asahi gimana keadaannya nuna?" -Woong

"Asahi baik, tapi memang belum ada kemajuan. Tapi ada kabar baik,"

"Apa nuna, apa?" Junkyu sangat antusias.

"Asahi bisa sembuh."

Semua orang menghela nafas panjang, lega. Jihoon yang selama ini merawat Asahi menundukkan kepalanya, matanya berkaca.

"Kemarin kakak Asahi dateng dari Jepang dan akhirnya bicara sama dokter yang menangani Asahi, dan hasilnya Asahi bisa dapet donor sumsum tulang belakang dari kakaknya, jadi dia bisa sembuh. Dan kakak Asahi minta pendonoran dilakukan segera, supaya Asahi juga bisa segera sembuh."

Jihoon terisak mendengar kabar dari Hyunji, akhirnya ada solusi untuk Asahi bisa sembuh, "Sahi-ya, lo bisa sembuh!" Batin Jihoon sambil menangis.

Junkyu yang bersebelahan dengan Jihoon mendengar isakan Jihoon, dengan segera Junkyu merangkul tubuh Jihoon, "kamu udah kerja keras merawat Asahi selama ini Jihoon, akhirnya Asahi bisa sembuh."

Walaupun kadang mereka sering bertengkar (dalam hal bercanda) tapi sebenarnya mereka sangat perduli satu dengan yang lain.

Jihoon mengusap air matanya, tidak jadi terharu karena merinding mendengar Junkyu bicara pakek aku-kamu, "Aish, lepas! Merinding gue!"

"Ih, kamu mah! Diajak romantis - romantisan juga! Penghancur suasana dasar Park Jihoon!!'

"Jangan pakek aku-kamu, jijik gue!"

Junkyu memanyunkan bibirnya beberapa senti, membuat semua orang yang berada disana tertawa melihat tingkah tom&jerry itu.

"Noa, lo jenguk Asahi gih, jangan marah terus sama Asahi, kasihan dia pingin ketemu elo dari kemarin." Hyunji menasehati Noa.

Noa mengangguk, kemudian mendapat tepukan punggung dari Hun yang ada disebelahnya, "ntar gue temenin."

"Gomawo hyung."





























"Hi-kun, kakak punya kabar baik buat kamu dek."

"Eem?" Asahi menunjukkan ekspersi penasaran.

Kakak Asahi mengengam erat tangan Asahi, "kamu bisa sembuh."

Asahi menangis.

ASA HI 'SILVER BOYS' ✓Where stories live. Discover now