Bab XVIII

162K 8.1K 130
                                    

Hello, akhirnya bisa update di sela pekerjaan yang menumpuk. Maaf ya sudah menunggu lama. Makasih buat baca, vote dan komenannya. Happy reading~ :)

★******************************************************************************★

Aku menatap raut wajah tante Sheila yang muram. Lama terdiam sampai ia menghembuskan nafas berat. Lalu menatapku dengan senyum dipaksakan.

"Semua berawal dari tradisi keluarga tante dan mamamu. Tradisi semua anak yang terlahir kembar di keluarga Jordy. Yang puncaknya terjadi pada mamamu dan kembarannya, Rosa"

Mama punya kembaran? Aku baru tau kalau mama anak kembar. Dan, Tante Sheila terlihat sedih begitu menyebutkan nama saudara mama, Rosa. Menatapnya seakan kembali ke masa lalu seakan aku berada di sana.

"Tradisi dulu jika anak kembar yang lahir, maka yang paling di sayang, di anak emaskan adalah anak yang lahir belakangan. Oleh karena itu, orang tua tante, kakek nenekmu sangat sayang dengan kak Rosa yang lahir setelah mamamu, kak Risa. Apapun yang kak Rosa inginkan selalu di dapatkan bahkan apapun yang diinginkan kak Risa. Sampai kak Risa mempunyai kekasih sewaktu kuliah. Namanya kak Nathan. Itulah awal permulaan semuanya."

Tante Sheila menghela nafas berat melanjutkan ceritanya. "Kak Rosa sangat menyukai kak Nathan dan berusaha memisahkannya hubungan mereka. Bahkan dengan menggunakan orang tua kami agar hubungan mereka putus." Aku menutup bibirku yang setengah terbuka. Pikiran terbayang ke Adela. Tante Rosa mirip seperti Adela.

Aku melihat tante Sheila tersenyum sambil meneruskan ceritanya. "Tetapi, kak Nathan mengancam jika mereka dipaksa putus, ia akan meminta papanya yang rekan bisnis paling penting di perusahaan papa tante, memutuskan kerja sama. Membuat orang tua kami terpaksa merestui hubungan kak Nathan dan Kak Risa. Bahkan kak Nathan melamar kak Risa sehari setelah mereka lulus kuliah"

"Tak lama acara lamaran, tiba-tiba saja kak Risa diminta papa untuk mengurus bisnis di luar kota. Waktu itu, saat kak Risa di luar kota, tante melihat kak Nathan dan kak Rosa jalan berdua. Saat itu tante ga curiga. Toh sebentar lagi kak Risa dan kak Nathan akan tunangan."

" Sampai akhirnya kak Risa pulang ada pesta tunangan di rumah kami. Tante dapat melihat mamamu sangat senang saat ia akan tunangan dengan kak Nathan. Pria yang sangat dicintainya. Tetapi.." Tante Sheila menghela nafas lagi.

"Saat acara tunangan, tante sudah curiga hanya keluarga inti saja yang dikumpulkan. Sangat aneh jika dilihat keluarga kami apalagi keluarga Nathan yang terpandang dan kaya raya tidak menggelar acara besar dengan mengundang keluarga besar dan banyak orang"

"Kebahagiaan kak Risa pupus saat mengetahui jika yang tunangan kak Nathan dan kak Rosa. Tidak ada yang tau kecuali orang tua kami, orang tua kak Nathan dan mereka berdua. Kak Risa yang masih belum terima menuntut penjelasan hingga kak Nathan mengatakan jika kak Rosa hamil anak kak Nathan"

Aku menutup bibirku yang setengah terbuka. Terkejut sekaligus kasihan mendengar cerita mama yang ditinggal kekasihnya bertunangan dengan saudarinya sendiri. Apalagi tante Rosa hamil.

Tante Sheila menatapku seakan kembali dari masa lalu. "Mamamu benar-benar terpukul. Ia dikhianati adik dan kekasihnya. Apalagi ucapan kak Rosa yang merendahkan kak Risa jika ia berhasil merebut kak Nathan saat hanya ada kami bertiga di kamar kak Risa"

"Waktu itu siapa yang tidak kasihan dengan kak Risa yang hancur bahkan mengurung diri di kamar. Seperti mayat hidup meski tante dan kak Randy, papamu yang saat itu menjadi sahabat kak Risa, membujuknya makan"

"Kami selalu berusaha agar mamamu merelakan dan menerima hubungan kak Nathan dan kak Rosa. Meyakinkannya jika masih banyak pria lain yang menyukainya. Tetapi percuma. Kak Risa semakin terpuruk saat tau jika mereka akan menikah besok harinya. Pernikahan yang terburu-buru karena kak Rosa ingin cepat menjadi istri kak Nathan"

AdreanaUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum