4. bullying

692 70 1
                                    

Pagi ini begitu cerah.

Seorang pemuda nampak sudah siap untuk menjalani harinya. Lantas ia tersenyum kala melihat ke lima adiknya sedang menikmati acara sarapannya dengan sedikit bercengkrama. Senyumnya begitu cerah seperti pagi ini.

"Kalian habiskan makanannya dan segeralah berangkat agar tidak terlambat nanti. Ini hari Senin kan? Jadi sebaiknya jangan terlambat, oke."

"Siap Hyung." Ucap Jaemin sambil hormat yang tentunya membuat Renjun terkekeh kecil. Meski hanya Jaemin yang menanggapi ucapannya tetapi senyuman itu sama sekali tak memudar.

"Yasudah hyung pergi dulu. Kalian semangat belajarnya, oke."

"Kau juga semangat bekerjanya hyung. Ingat Jangan terlalu lelah aku tidak mau kau sakit. Mengerti."

"Siap." Jaemin mengerucutkan bibirnya kala sang kakak meniru gayanya. Sedangkan Renjun terkekeh gemas dengan tingkah sang adik.



.......




Jaemin menyusuri koridor sekolah yang sudah sepi. Bel pulang berbunyi sekitar 90 menit yang lalu. Ia tersenyum cerah kala teringat dengan rencananya. Ia terus berjalan menuju gerbang hingga...

Byuuur

Suara tawa memasuki Indra pendengarannya seketika ia mendongak menatap ketiga remaja yang membuatnya basah kuyup sekarang. Sedang yang ditatap semakin tertawa. Jaemin tak menghiraukannya ia memilih melanjutkan langkahnya, namun...

Bruk

Lagi lagi tawa dari sang pelaku menggema di sekolah yang sepi itu kala kaki Jaemin tersandung oleh seutas tali yang sengaja mereka pasang disana. Lantas mereka menghampiri tubuh Jaemin yang tersungkur akibat perbuatan mereka.

Jaemin curiga kala Indra penglihatannya menangkap sebuah botol kecil yang berada dalam genggaman hyunjin.

Bugh

"Dasar miskin!"

Bugh

"Masih saja bersekolah di tempat ini."

Bugh

"Bodoh"




Mereka terus memukuli Jaemin hingga tak berdaya sebelum mencekokinya dengan cairan yang berada dalam isi botol tadi. Jaemin memberontak tentunya. Ini yang kedua kalinya mereka mencekokinya dengan cairan itu. Jaemin tidak tahu pasti apa cairan itu yang jelas setelah ia meminumnya tubuh nya akan terasa sakit, lemas dan pusing. Tidak Jaemin tidak mau meminumnya lagi. Ia terus memberontak tapi kekuatannya bukan apa apa bagi mereka bertiga.

"Hahaha. Bagus. Tenang saja kau tidak akan mati dengan cepat. Itu akan merusak tubuh mu perlahan jika kau meminumnya terus menerus." Ucap Hyunjin seraya mengangkat dagu Jaemin. "Ayo pergi!" Lanjutnya.

Ya sejak kematian kedua orang tua mereka, Jaemin selalu menjadi korban bully teman sekelasnya itu. Tidak, bukan hanya Jaemin.

Chenle dan Jisung juga.

Hanya saja perlakuan mereka terhadap Jaemin sedikit lebih kejam.




..........





7 HariWhere stories live. Discover now