17. Kumohon Jangan Sekarang

767 69 0
                                    

Jangan katakan kalau takdir itu tidak adil, karena takdir diatur oleh tuhan yang maha adil.

Mila Amalia

..........7 Hari........

"Hyung!" Pekik Jaemin yang baru saja datang bersama Jisung dan Johnny, tetangganya.

"Renjun, Chenle apa yang terjadi?"

Chenle menggeleng.

"Aku tidak tahu paman."

Jaemin meraih tangan kanan Renjun guna mengecek denyut nadi sang kakak.

"Denyut nya sangat lemah. Mengapa diam saja! Cepat bawa hyung ku kerumah sakit!"

"Kalian tunggu sini sebentar, paman akan segera mengambil mobil."

Jaemin mengambil alih tubuh Renjun dari pelukan Chenle.

"Hiks Hyung, bertahanlah. Kau sudah berjanji, kan?  Chenle~ya kau benar-benar tidak tahu apa yang terjadi?"

"Aku tidak tahu, hyung."

Tangan kiri Jaemin, mengambil ponsel dari saku celananya guna menghubungi kakak sulung nya.

"Halo, Mark hyung Re-"

"Mark sedang bersenang-senang dengan ku, jadi jangan merepotkan ia terus menerus! Dasar adik adik tak berguna!"

"Tolong katakan pada hyung ku-"

"Tidak bisa! Aku tidak mau mengatakan apapun tentang kalian padanya, jadi kau tidak perlu menelpon lagi setelah ini, aku akan mematikan handphone nya!"

Tuuut...

Jaemin terdiam.

Itu, bukan Mark.

Mengapa suaranya wanita?

Ia tak menyerah, lantas jemarinya dengan lincah mengetikan pesan pada sang kakak.

Tak lama Johnny datang dengan mobil hitam nya.

____________________________

Hyunjin mengetuk pintu kayu dihadapan nya. Matanya sedikit bengkak akibat terlalu banyak menangis.

Tok...tok...tok

"Eomma, buka pintu nya."

"Eomma, ini Hyunjin."

"Eomma, kau sudah tidur?"

"Eomma."

Ceklek

Shin-hye terkejut kala melihat putranya yang datang tengah malam dengan mata sembab, serta tanpa memakai alas kaki. Awalnya ia terbangun karena haus, tapi tiba-tiba pintu diketuk.

Tanpa aba-aba Hyunjin langsung memeluk tubuh sang ibu.

"Hyunjin, ada apa nak?"

7 HariWhere stories live. Discover now