27. Kecewa

641 66 0
                                    

Jungwon mengusap pelan nisan Hyunjin.

"Assalamualaikum, hyung. Maaf, ya aku baru bisa mengunjungimu sore ini."

"Hyung, terimakasih. Dulu waktu di panti, setiap kali Jihoon hyung membuatku sedih, kau pasti akan menghiburku."

"Hyung, aku senang Jihoon hyung sudah mulai berubah. Tapi, mengapa ketika hubungan kami membaik kau justru pergi?"

"Hyung, ini hari ulang tahunku. Kau tidak ingin memberiku kado?"

"Hyung, tidur yang nyenyak,ya. Aku sudah mempersiapkan semuanya. Rencana kita insyaallah akan berhasil."

Jungwon memejamkan matanya sejenak, mengingat percakapan terakhirnya dengan Hyunjin tadi malam.

*Flashback

Hyunjin dengan cepat menarik tangan Jungwon, membawanya bersembunyi di balik gang kecil. Tepatnya di samping sebuah toko roti.

"Hyung, kau-"

"Shhtt! Diamlah. Jungwon kau tidak perlu ikut campur dalam urusan ini!"

"Tidak bisa hyung!" Hyunjin menghela napas berat.

"Aku tahu ia berharga bagimu. Dengar Jungwon! Kau harus tetap berada di sini apapun yang terjadi. Itu cara terbaik untuk membantunya."

"Hyu-"

"Diam! Lihat ke atas!"

"CCTV?"

"Perhatikan! mereka sudah merusak semua CCTV di sekitar sini, tapi tidak dengan CCTV toko ini."

"Jika kau ingin membantunya, kau harus mengamankan CCTV toko ini, Jungwon~ah Sebelum mereka menyadari dan merusaknya juga. Ah, ya kau bawa handphone?" Jungwon mengangguk lantas, menyodorkan handphone-nya pada Hyunjin.

"Rekam! Rekam semuanya sekarang! Jadikan itu semua sebagai barang bukti."

"Aku mengerti, hyung."

"Tapi, kau perlu ingat Jungwon, Tante Sohee begitu pintar dan licik. Ia juga tidak main-main akan ancamannya. Kau hati-hati, ya?"

"Lakukan secara halus, tapi sebelumnya kau harus membuat banyak cadangan bukti, maksudku mengcopy. Lalu simpan di tempat yang berbeda. Baru kau bisa melaporkannya pada pihak polisi."

"Paman Chansung?" Hyunjin terdiam.

"Abeoji, entahlah. Aku akan berusaha menyelamatkannya dari tante Sohee. Rekam sekarang Jungwon!" titah Hyunjin sebelum ia berlari kearah Renjun.

*Flashback end

Jungwon mengangguk mantap. Ia kembali mengusap nisan Hyunjin.

"Aku pulang dulu, ya? Kau tidurlah yang nyenyak."

"Jungwon." Jungwon menoleh, remaja itu terkejut kala mendapati sang kakak berada di belakangnya.

"Hyung? Mm, dari tadi?" Jihoon mengangguk, lalu memeluk erat tubuh sang adik.

"Maaf, ya?"

7 HariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang