16. Tragedi

898 66 0
                                    

Assalam...

Bismillah, konflik besar cerita ini sudah dimulai.

Sebelumnya saya ingatkan
Part ini mengandung beberapa adegan kekerasan.

Harap bijak dalam membaca.

Jangan lupa Vote dan Komennya.

Selamat membaca...

"Ayah, bunda maaf jika aku memilih menyerah sebelum ini dimulai. Maaf jika aku memilih pergi dan melepaskan mereka."

~Renjun

Mila Amalia

..........7 Hari.........


Empat hari telah berlalu semenjak kemoterapi pertama yang dijalani Renjun. Jisung sudah di perbolehkan pulang semalam. Hari ini Mark akan kembali ke kota dimana ia bekerja selama setahun ini.

Jeno, membuka kasar pintu kamar Renjun.

Ia berdecak kesal kala melihat sang kakak yang masih terlelap.

Lantas tangannya terulur, menjambak rambut hitam milik Renjun.

"Akh sakit, Jeno~ya. Ada apa?"

"ADA APA KATAMU! LIHATLAH JAM BERAPA INI! HARI INI JAEMIN DAN CHENLE SEKOLAH, AKU DAN HAECHAN ADA KELAS PAGI, DAN MARK HYUNG AKAN BERANGKAT KEMBALI PAGI INI, SEDANGKAN KAU! KAU MALAH ASYIK TERTIDUR DAN BUKANYA MEMASAK SARAPAN UNTUK KAMI!"

"Akh lepas Jeno~ya. Maaf."

Jeno melepas kasar jambakan nya pada rambut Renjun.

Mulutnya kembali terbuka, berniat untuk kembali mengeluarkan kekesalannya Namun, atensinya terpaku pada telapak tangannya.

Tunggu, rambutnya rontok sebanyak ini? Apa tenaga ku terlalu kuat? Atau...

"Hyung! Ada apa?"

"Tidak ada Jaemin~ah."

"Tapi aku mendengar Jeno hyung berteriak tadi."

"Tidak ada, aku hanya  terlalu nyenyak dan Jeno membangunkan ku."

"Yasudah ayo sarapan! Kau tak perlu masak pagi ini hyung, aku sudah membeli makanan untuk sarapan pagi ini. Lagi pula semalam kau demam, kan."

________________________

"Hyung!"

"Kau, sudah berapa kali kubilang jangan mengikuti ku bodoh!"

"Ish hyung, aku tidak bodoh buktinya aku sudah dua kali loncat kelas. Lagi pula aku adikmu hyung, jadi apa masalahnya?"

"Kau bukan adikku! Aku tidak sudi memiliki adik seperti mu! Dan masalahnya, kau telah merenggut kebahagiaan ku! Jadi jangan harap aku akan memperlakukan mu selayaknya seorang kakak pada adiknya, mengerti!"

"Tapi hyung, aku adikmu. Dan kenyataannya seperti itu. Ayolah hyung, sekarang hanya tinggal kita berdua."

"Tidak! Sejak saat itu aku sendirian, dan akan tetap sendiri. Seseorang bernama Jungwon tidak pernah masuk dalam hidup ku, dan selamanya tidak akan pernah! Sekalipun kenyataan nya ia ada, tak masalah karena aku tidak pernah menganggap
mu ada, mengerti!"

7 HariWhere stories live. Discover now