Part 18

35 7 0
                                    

Mager mau ngedit Tipo bertebaran...

Happy Reading...


>_0


Sooyoung tengah  berada di zona pertahanan. Mencoba bertahan sekuat yang bisa di lakukan untuk tidak mengusik kekasinya. mengabaikan ratusan bahkan ribuan spam kekasihnya yang tidak pernah di baca. Pagigilan telfonnya di biarkan begitu saja sampai berhenti sendiri. Semua di lakuakan untuk membuat kekasihnya tidak memikirkan tentang dirinya dan lebih fokus untuk tur konsernya.

Begitu berat untuk bisa menahan jemarinya untuk tidak membuka pesan yang telah menumpuk di dalam notifikasi. Berbagai kesibukan yang tidak perlu Sooyoung lakukan hanya demi menyibukan diri dari fikiran tentang kekasihnya. Menerima semua tawaran model dan beberapa acara menjadi salah satu untuk mengisi waktu. Tak perduli waktunya hampir 23 jam untuk bekerja dan berlatih. 

Tubuhnya berubah menjadi mesin pekerja yang terus di paksa untuk bekerja keras. Walaupun tidak ada yang memaksa. Para member terutama yang leader yang sudah memeperingatkan Sooyoung untuk tidak menerima tawaran yang berlebihan tidak pernah di anggap. 

"Aku masih sanggup Unnie! Aku tidak akan menerima tawaran itu jika tubuhku tidak sanggup". Joohyun merasa sudah jengah dengan kekeras kepalaan Sooyoung. Bahkan sang Manajer yang mengikuti kegiatan Sooyoung mengeluh akan begitu banyaknya kegiatan, meski beberapakali menajer saling bergantian untuk mendampingi Sooyoung. Dirinya yang tidak sepenuhnya mengikuti kegiatan sooyoung saja sudah mengeluh tapi lihat Sooyoung seakan tidak pernah terpengaruh, bahkan mengeluhpun tidak pernah.

Jangan lupakan Persiapan comeback Red Velvet mendatang. Intensitas latihan untuk comeback yang semakin menyita waktu. Beberapa member memang masih menerima tawaran kerja di luar namun fokus utama mereka saat ini adalah mempersiapkan Comeback. Hal itu tidak berlaku untuk Sooyoung yang waktunya hanya di bagi untuk latihan dan kerja di luar. entah kapan waktu istirahatnya.

"Sooyoungi ini bawa!" Wendy menyerahkan kotak bekal untuk Sooyoung. "Ini juga jangan lupa di minum aku dengar dari Manajer kamu sering melawatkan makan" Joohyun ikut menyerahkan satu tumbler yang berisi minuman kesahat untuk menjaga daya tahan tubuh.

"Tidak perlu repot-repot Unnie! Tapi terimakasih aku akan memakannya nanti". Aku berangkat dulu Unnie Oppa pasti sudah menunggu di depan. Sooyoung pergi setelah menampilkan senyuman terbaiknya ke Joohyun Wendy.

"Unnie aku semakin khawatir melihat Sooyoung saat ini! Lihatlah tubuhnya sekarang seperti tulang yang hanya membungkus tulang" Ujar Wendy yang mengutarakan perasaan ke Joohyun. "Aku pun sama!" tapi kamu tau sendiri sifat batunya dengan *On* dia tidak akan pernah mendengarkan perkataan ku." keduanya mendesah pasrah melihat keadaan Sooyoung yang bisa dikatakan tidak baik-baik saja. 

Satu hal yang mereka takuti saat ini. Ketakutan akan kejadian yang lalu bisa terulang kembali. Meraka tidak mau itu terjadi. Salah satu cara yang bisa dilakukan  adalah berusaha untuk membuat terus mendukung yang Sooyoung lakukan dan tidak membiarkannya lepas dari pantauan.

.

Shooting variety show hari begitu menyenangkan menghabiskan waktu dengan berapa artis senior yang sudah di anggapnya sahabat dan ibu membuat waktu dua jam tidak terasa. Menggigat kembali awal pertemuan yang di bilang kaku, tapi setelah beberapa saat mereka bisa akrap seperti seseorang yang sudah kenal lama. 

"Unnie aku duluan dan maaf tidak bisa bergabung untuk makan bersama staff" ucap Sooyoung penuh penyesalah mengingat jadwal di depannya masih menanti.

"Untuk sekian kalinya?"

"Mianhea Unnie.. 'satu jam lagi aku ada jadwal pemotretan dan kemali ke agensi untuk latihan"

My Dream (END) Where stories live. Discover now