Part 20

73 7 0
                                    

tipo bertebaran...

Happy Reading....


>_<

Sudah lebih dari 12 jam dari Sooyoung memberanikan diri mengetik satu pesan balasan untuk kekasihnya namun sampai sekarang tidak ada balasan sekedar di bacapun tidak. "Apa harapannya sudah pupus" itu yang saat ini Sooyoung rasakan. Untuk sekedar menelfonpun Sooyoung tidak sanggup. Takut di abaikan dan di tolak Sooyoung amat sangat takut akan hal itu.

Latihan terakhir sebelum comeback sudah menjadi hal wajib di lakukan. Latihan yang akan selesai lebih awal dari latiahan biasanya. Tiga puluh menit lalu latihan baru saja selesai. Saat ini Sooyoung sedang berdiam diri di ruang latian sementara member lain Joohyun Wendy tadi sedang bertemu dengan sunbei sementara Seulgi Yeri sedang berada di cafetari. 

Yeri sudah mengajak untuk ikut ke cafe namun Sooyoung memilih untuk tinggal dan berakhirlah Sooyoung sendirian di ruang latihan. Memandangi layar telfon yang menampilkan foto berdua dengan kekasihnya. Senyum simpul tercetak di bibir tipisnya mengingat kembali di balik foto itu. Foto yang di ambil dengan paksaan beberapa tahun lalu namun terlihat mengemaskan.

"Oppa aku merindukanmu" cicit Sooyoung pelan sambil membenamkan kepala di antara kaki yang tertekuk. Merasakan rasa hangat yang langsung menjalar ketika merasakan seseorang merengkuh tubuhnya. Bau yang sangat khas tanpa melihat orangnya Sooyoung amat tau siapa pemilik wanggi ini.

Tubuhnya bergetar hebat saat merasakan kungkuhan di tubuhnya mengendur, menarik kepalanya. Sooyoung langsung menatap netra di depannya. Tatapan penuh kerinduan, air matanya yang sudah menggenang di pelupuk. Satu kedipan bisa di pastikan air matanya akan jatuh.

"Aku jauh merindukan mu!" ucap Chanyeol membuat air mata Sooyoung terjun dengan bebas. Sooyoung beringsut masuk kedalam pelukan Chanyeol. "Mian!

"Mian.. Mianhae Oppa!" ucap Sooyoung lirih. "stt.. kamu tidak perlu minta maaf!" Chanyeol mencoba menenangkan kekasihnya yang sudah mulai sesunggukan. usapan lembut di punggung belakang Sooyoung, membuatnya perlahan membuatnya jauh lebih tenang. Pelukan yang berlangsung cukup lama menyalurkan kerinduan yang di antara keduanya.

"Aku kira Oppa marah dan membenciku!" 

"kenapa bisa berfikir seperti itu!"tanya balik Chanyeol

Sooyoung diam beberapa saat sebelum akhirnya membuka suara menceritakan semua keresahannya yang sampai akhirnya memberanikan diri untuk mengirim pesan. Namun keberaniannya ternyata tidak membuahkan hasil. Pesan yang di kirimnya penuh dengan keyakinan tidak ada tanggapan bahkan di bacapun tidak.

"Telfon aku matikan saat aku sedan di pesawat dan sepertinya aku lupa untuk mengaktifkan kembali." ujar Chanyeol menarik tanggan kekasihnya menggegam erat merasa bersalah membiarkan gadisnya berfikir yang tidak-tidak. kata pesawat membuat otak Sooyoung berfikir.

"Oppa bukannya masih di Ammerika terus kenapa sudah pulang? kapan pulangnya kenapa aku tidak tau. bukanya oppa cape kalo langsung kesini! seharusnya oppa istirahat dulu ba_

Chanyeol menghentikan pertanyaan memberondong dari kekasihnya dengan bibirnya sendiri. Melihat reaksi tubuh kekasihnya yang mematung Chanyeol tersenyum jahil, menekatkan kembali wajahnya menautkan kembali bibinya kebibir Sooyoung. Melihat tidak ada penolakan dari Sooyoung Chanyeol mulai mengerakkan perlahan, gerakan lembut yang tidak ada napsu sama sekali yang ada hanya penyaluran rasa rindu.  

Keduanya hanyut dalam ciuman panjang setelah Chanyeol mengeksplor  habis semua di dalam mulut Sooyoung. Serperti tidak ada hari esok keduanya masih terus mengulum dan menaikan lihan mereka saling mengigit mencari udara di sela cuiman mereka lalukan.

My Dream (END) Where stories live. Discover now