Kencan

893 59 2
                                    

Awal kencan mereka sangat klise. Seperti lirik lagu ini: 

Today was a fairytale

You were the prince

I used to be a damsel in distress

You took me by the hand and you pick me up at six

Today was a fairytale

Today was a fairytale, I wore a dress

You wore a dark grey t-shirt

You tell me I was pretty when I look like a mess

Today was a fairytale

Today Was A Fairytale - Taylor Swift

Abyan menjemput Lana jam enam. Dan dia memakai kau abu-abu tua. Dia menyetir mobil ibunya. SIM-nya diterbitkan dua minggu lalu, dan Lana adalah perempuan pertama--selain dr. Mariana--yang duduk di kursi penumpang di sampingnya ketika dia menyetir. 

Yang dilakukan Ayah tidak membantu sama sekali. Dia berdiri di pintu ruang inap Lana, menahan Abyan selama beberapa menit dengan berbagai pertanyaan. Kedatangan bocah itu menghancurkan rencana awalnya untuk mengantarkan putrinya ke pesta ulang tahun temannya. 

Pada dasarnya semua ayah di dunia ini telah terlatih untuk mengintimidasi pacar-pacar anak perempuan mereka yang mengajak keluar di malam hari. 

Masalahnya Ayah tidak tahu tentang Lana dan Abyan, bagaimana mereka berkenalan dan hubungan mereka. Meskipun pada beberapa kesempatan, Ayah sempat bertanya-tanya kenapa Lana 'secara tidak sengaja' selalu bersama Abyan. Bocah itu juga ada di dekat Lana ketika Lana pingsan. Bocah itu ada di dekat Lana ketika kecelakaan bis. Bocah itu membuang seminggu sisa waktunya di sekolah untuk volunteering di rumah sakit tempat Lana dirawat. Sekarang, bocah itu menjemput Lana untuk pergi ke pesta ulang tahun Keira. 

Semua orang di ruang inap Lana tahu mereka tidak pergi untuk ulang tahun Keira. Mereka pergi berkencan. 

"Tapi kamu sudah punya SIM, kan?" 

"Sudah, Om." 

"Jangan ngebut ya, bahaya. Jalanan sekarang ramai." 

"Iya, Om." 

"Nanti kalau Lana kelihatan nggak sehat, harus langsung balik ke sini." 

"Iya, Om." 

"Nanti kalau acaranya sudah selesai harus langsung pulang. Jam sembilan--bukan, jam setengah sembilan dia harus sudah di sini." 

Abyan menelan ludah. Dia tidak yakin pesta itu akan berakhir sekitar jam delapan. Tapi akhirnya dia mengangguk juga. 

Lana dan Sherly mulai terlihat di koridor. Mereka baru keluar dari kamar mandi. 

Abyan mengalami beberapa detik momentum terpesona. Klise. 

Sebelum mereka pergi ke tempat parkir, Ayah berseru sekali lagi, "Jam setengah delapan!" Lalu Abyan mengangguk sementara Lana menutup wajah dengan satu telapak tangannya. Yang benar saja. Biasanya Ayah tidak terlalu peduli kemana Lana pergi, jam berapa dia pulang. 

"Itu apa isinya?" Abyan melirik kotak hadiah yang dibawa Lana. Mereka sudah di dalam mobil. 

"Lego Batman sama Ironman. Sama Nintendo." 

Abyan tertawa. "Yang bener aja?" 

"Beneran lah. Keira itu geek."

"Masa? Nggak kelihatan."

"Lihat aja nanti."

"Lihat apa?"

"Pestanya."

Down My SpineWhere stories live. Discover now