TBI

641 56 0
                                    

Author's Note:

A few days ago, my sister's classmate had a volleyball accident where he fell to the ground and his head hit bricks. He was unconscious for more than half hour, and when he woke up he simply forgot what happened within the last 24 hours and wasn't able to remember new informations. School and infirmary's responses were slow. They didn't take further action, and I think it's really bad. People who got hit on the head should get a quick medical handle, since head is where the most crucial organ--brains--settled.

People with TBI history are tend to suffer from Alzheimer's disease, and trust me, if you read medical articles/journals, it's not a fun disease. Well, diseases aren't fun, but Alzheimer is just not cool at all. Alzheimer is the kind of disease that 'eats' the memory part of the brains. The patient will forget a lot of things, even the simplest activity like walking and swallowing food.

You may think that I'm overwhelming or trying to show off my medical knowledge, but actually I'm just trying to rise awareness for people who think injury is nothing but injury. INJURY IS NOT OKAY. ESPECIALLY ON THE HEAD/BRAINS.

Thank you.

Happy reading.

I'm not here to scare you.

Just... love your brains. You may not know what they have done to keep you alive.

Happy reading. Again.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

Ketika Lana terbangun dari tidurnya, dia merasakan sengatan rasa sakit di punggungnya. Rasanya seperti seseorang menancapkan pisau di sana dan tak kunjung mencabutnya.

"Kamu sudah bangun Lana? Apakah punggungmu masih sakit?" Mbak Rini yang sedang mengambil pakaian kotor Lana di keranjang bertanya.

Lana mengerjap-ngerjapkan mata seperti orang bingung. Dia melirik sekeliling ruangannya. "Kenapa punggungku sakit lagi? Kayaknya kemarin udah sembuh sakitnya..."

"Kamu jatuh di kamar mandi, pingsan. Punggungmu cedera, jadi rasa sakitnya kembali lagi."

"Kenapa aku jatuh di kamar mandi?"

Mbak Rini menarik kostum Iron Man Lana, memasukkannya ke kantong laundry.

"Kenapa ada kostum Iron Man?" tanya Lana lagi.

Mbak Rini meletakkan kantong laundry di lantai, mendekat pada Lana. Lana mengalami TBI (traumatic brain disorder) karena benturan kepalanya dengan WC semalam. Lana pingsan selama 4 jam. Ada luka di kepala bagian belakangnya. Itu membuat keluarga Lana khawatir bukan main. Seharusnya Lana bisa pulang sebentar lagi, tapi karena insiden itu, dia harus berada di rumah sakit lebih lama.

"Kenapa aku jatuh di kamar mandi? Kenapa ada kostum Iron Man? Punya siapa itu?"

Tapi bagi Mbak Rini, bukan hanya itu masalahnya.

TBI bisa disembuhkan. Semua orang di sekitarnya akan kerepotan karena disorientasi Lana. Dia akan menanyakan pertanyaan yang sama berkali-kali, puluhan, mungkin ratusan kali. Tapi setidaknya itu akan sembuh dalam beberapa hari.

Dan ketika Lana sembuh, penyesalannya karena tidak berkata "selamat tinggal" pada Abyan akan lebih parah dari TBI itu sendiri. Itulah masalahnya.

"Kamu jatuh di kamar mandi semalam karena asmamu kambuh dan kamu kecapekan. Kepalamu membentur WC, jadi sekarang kamu mengalami traumatic brain injury. Kamu akan bingung, lupa segalanya yang terjadi 24 jam yang lalu, lupa semua informasi yang kamu dapat beberapa menit-tidak, beberapa detik yang lalu, tapi jangan khawatir kamu akan sembuh beberapa hari lagi. Kostum Iron Man itu punyamu," jelasnya panjang lebar. "Apakah kamu perlu penghilang rasa sakit lagi?"

Lana mengangguk.

"Mbak ambilkan sebentar ya," Mbak Rini keluar. Dua menit kemudian, saat dia kembali, Lana bertanya, "Kenapa punggungku sakit lagi?"

"Kamu kepleset di kamar mandi," ulang Mbak Rini.

"Kenapa aku bisa kepleset di kamar mandi?"

Mbak Rini mendesah. Ini akan sulit. "Karena kamu sesak nafas dan kecapekan, kemudian kamu pingsan setelah kencan sama Abyan."

"Oh," dahi Lana berkerut. Matanya melihat ke langit-langit, seperti mencari-cari sesuatu yang sangat penting. Di balik tengkoraknya, otak Lana sedang memanggil memori tentang Abyan. Tiba-tiba Lana bangun dari tempat tidur. "Aduh!" kesakitan karena syaraf-syarafnya terkejut.

"Kamu kenapa? Hati-hati, punggungmu masih cedera."

"Sekarang hari apa?"

"Sabtu."

Lana ingat betul hari ini Abyan pergi, karena ingatan itu sudah lama melekat sejak hari di mana Abyan mengatakan dia akan pergi, satu minggu yang lalu. "Abyan mana?"

"Dia tidak kesini hari ini. Mungkin dia sudah di bandara. Mungkin dia sudah di pesawat."

Wajah Lana berubah muram. Dia berbaring kembali. Jarum ditusukkan ke pergelangan tangannya. Morfin masuk ke aliran darahnya. Sengatan rasa sakit perlahan mulai pergi.

Menengok ke kiri, dia melihat kostum Iron Man. Kostum Iron Man yang menjadi the time of our life-nya Lana dan Abyan. Kostum kencan pertama mereka. Kostum yang mematahkan patriarchy. Kostum yang mereka beli dengan uang 1 juta hadiah co-champion kompetisi rubik. Kostum yang membuat mereka merasa seperti superhero.

Kostum yang sekarang menjuntai di kantong laundry, di atas lantai putih rumah sakit yang dingin.

"Itu kostum Iron Man siapa?"


Down My SpineUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum