23

84 20 22
                                    

"Lama banget sih." (Y/n) yang baru saja keluar dari kelasnya langsung menoleh ke asal suara dan menemukan Tsukishima yang tengah bersandar di tembok dengan kedua tangan yang bersedekap di depan dada.

Hari ini, entah bisa di bilang keberuntungan atau kesialan, Dosennya meminta jam tambahan. Dengan posisi mata kuliah terakhir otomatis tidak akan mengganggu jam kuliah lain. Alasan yang diberikan sang dosen adalah karna beliau akan melanjutkan kuliahnya di Inggris, berita bagus sebenarnya.

"Kan udah gua bilang gausah nunggu." Jawab (Y/n) yang langsung meninggalkan Tsukishima. "lagian gua bisa minta jemput kak Samu, loh."

"Lah, kan gua dah bilang," balas Tsukishima tak mau kalah. Kini dia sudah menyejajarkan langkah dengan temannya ini. "gua maksa!"

"Kebiasaan banget ngeyelnya." Sindir (Y/n) dengan mata yang kini menelusuri lahan parkir. Masih cukup banyak mobil yang terparkir di sini dan cukup menyulitkannya mencari milik Tsukishima.

"Berapa lama lu nggak naek mobil gua sih?" ucap Tsukishima sarkas dan melangkahkan kakinya menuju salah satu mobil hitam yang berada di paling ujung.

(Y/n) melirik Tsukishima dengan tatapan kesal dan tak lama mengekorinya. "Lagian markir mobil ko paling ujung, dih." Balas (Y/n) saat Tsukishima telah berada di dalam mobilnya.

"Oh ya gua mau ke toko buku dulu ya." (Y/n) yang baru saja duduk hanya mengangguk dengan tangannya yang sibuk memasang sabuk pengaman.

"Gua juga laper," kata (Y/n) akhirnya. "abis tu cari makan."

"Bisa diatur," jawab Tsukishima kali ini tanpa memicu emosi (Y/n) naik dan segera memulai perjalanan mereka.

Perjalanan kali ini tidak terlalu memakan waktu lama karna jalan yang lengang dan jarak yang relatif dekat dengan kampus.

Perlahan lahan, Tsukishima memarkirkan mobilnya di samping sebuah restoran. (Y/n) yang berada di kursi penumpang cukup heran karna tidak ada tanda tanda toko buku di sekitaran ini dan justru lebih banyak ruko ruko tak terpakai.

"Kita jalan dari sini, soalnya di toko buku itu gaada lahan parkir." Kata Tsukishima yang langsung menjawab pertanyaan (Y/n).

Mengangguk paham, (Y/n) pun keluar dari mobil sebelum mengikuti langkah Tsukishima di sampingnya.

Semakin mereka berjalan, semakin (Y/n) bisa melihat toko toko yang berjejer rapih dengan para pengunjung yang terlihat menikmati waktu mereka di sana.

Dan di sana, tepat saat toko buku tujuan Tsukishima telah terlihat, samar samar (Y/n) mendengar seseorang yang memanggil namanya. Refleks dia menghentikan langkah dan mengedarkan pandangan ke segala penjuru.

Namun, dia sama sekali tak menemukan satu orang pun yang berada di sekitarnya saat ini. Seketika, dia merasakan hawa aneh di sekitarnya dan dengan buru buru berlari mengejar Tsukishima yang telah berada jauh di depannya.

"Tungguin gua!" kata (Y/n) dengan setengah menjerit dan langsung meraih tangan temannya itu, mencari pembuktian jika dirinya tidaklah sendiri.

"Ngapain sih ini tangannya," dan berusaha melepaskan tangan (Y/n) dari miliknya. "udah kek anak kecil aja."

Dengan gerakan patah patah, (Y/n) mendongak menatap Tsukishima. "Tadi gua denger suara orang manggil gua, Kei..."

Tsukishima yang mendengar tentu saja langsung memberikan tatapan aneh pada temannya ini. "Ngada ngada aja sih lu ini." dengan tangan yang berusaha menjauhkan (Y/n) darinya.

"Beneran woiiii!"

"Dah dah jangan berisik gua mau nyari buku."

.

𝙰𝚗𝚊𝚕𝚐𝚎𝚜𝚒𝚔 || Sunarin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang