Part : 52

207K 36.6K 31.8K
                                    

"Kamu tidak akan pernah menemukan kebahagiaan yang sama di orang yang berbeda. Setiap orang punya hangat peluknya masing-masing dan nyaman pundaknya sendiri-sendiri. Sebab itu, satu yang hilang tidak akan bisa digantikan dengan seribu yang datang"

"Hidup ini singkat, padat dan meresahkan"

- Happy Reading -

Shella berlari terpincang-pincang menyusuri koridor Rumah Sakit, tidak memperdulikan teriakan Rina, Farhan dan Bi Siti dibelakangnya.

Ia bahkan tidak memikirkan kondisi kehamilannya, apalagi kakinya yang memar karena terkilir.
Pikirannya sekarang, hanya ingin cepat-cepat bertemu suaminya.

"Dokter" panggil Shella pada laki-laki berseragam Dokter yang baru saja keluar dari salah satu ruangan rumah sakit.

"Iya? Ada yang bisa saya bantu?" Tanya Dokter tersebut ramah.

"Saya Shella, istrinya Pak Arkan. Gimana kondisi suami saya?" Tanya Shella dengan nafas tersengal-sengal.

Dokter tersebut tersenyum tipis, "Mba Shella?"

Shella mengangguk, ia menatap sang Dokter penuh harap.

"Suami anda sudah dipindahkan dari IGD"

Shella mengernyit bingung, "dipindah? Dipindah ke kamar rawat?"

Lagi-lagi Dokter tersebut tersenyum tipis, ia memegang bahu Shella.

"Suami anda sudah dipindahkan ke Kamar Jenazah, mohon maaf, kami sudah berusaha semaksimal mungkin"

Shella menggeleng, ia tersenyum remeh sambil menepis tangan Dokter yang bertengger di bahunya, "nggak lucu" ketusnya.

"Dimana suami saya? Dokter kalo mau bercanda jangan bawa-bawa nyawa yah!" Omel Shella.

"Shella, kenapa marah-marah sayang?" Tanya Rina yang langsung merangkul bahu menantunya.

"Dia bilang suami Shella udah dipindah ke kamar jenazah, dia bercandanya kelewatan, Ma" balas Shella membuat Rina langsung menatap sang Dokter tidak percaya.

"Dok?"

Sang Dokter mengangguk, "memang begitu adanya Bu, Pak Arkan sudah tidak bisa diselamatkan. Kecelakaan tadi membuat beliau kekurangan banyak darah dan terlambat tertolong. Serta banyaknya luka-luka di tubuhnya"

"Ma" panggil Shella sambil menangkup wajah Mamanya. "Mama jangan percaya sama Dokter itu, dia bohong"

"Pak Arkan nggak mungkin ninggalin Shella, dia udah janji loh mau nemenin Shella lahiran"

Rina mengangguk, tapi tetap tak kuasa menahan air matanya, "Mama juga nggak percaya, sekarang kita liat langsung aja yaa"

🌼🌼🌼

Setelah kain putih itu dibuka, Shella tetap tidak percaya dengan jasad suaminya yang sudah terbujur kaku. Ia tetap tidak percaya dengan skenario Tuhan yang sedang ia hadapi sekarang.

"Sayang, kamu bercanda kan?" Tanya Shella sembari tangannya menyusuri wajah Pak Arkan yang sudah sangat pucat.

"Sayang, Dede bayinya belum lahir loh. Kamu beneran mau ninggalin Shella sendirian?"

Yes! Mr. Husband | TERBIT✓Onde as histórias ganham vida. Descobre agora