Part : 53

229K 35.3K 27K
                                    

Sedikit mengandung bumbu 18/21+
Yang dibawah umur, tolong di skip!!

Yang mau nerobos, dosa ditanggung sendiri
YANG NGGAK MAU NANGGUNG DOSA, NGGAK USAH BACA!!

Yang Komen "Dosa ditanggung Author"
FIKS, BOCAH PRIK!!

- Happy Reading -

"Mau berapa jam?" Tanya Pak Arkan sambil tersenyum nakal.

"Satu jamnya berapa?"

"Buat kamu, gratis"

"Masa sih? Emang nggak rugi?" Entahlah ini Shella yang sudah tertular virus mesum suaminya atau memang hormon ibu hamil yang membuat ia mengatakan ini.

"Enggak dong, malahan untung banyak"

"Emang nggak rugi kalo main PS gratis?" Tanya Shella.

"Kok jadi main PS?" Pak Arkan mengernyit heran.

"Kan kata tukang Warnet, emang di Warnet mau main apa?"

Pak Arkan mengulum bibirnya, "pura-pura polosnya nggak natural ah, nggak asik"

"Iya ih, padahal dulu Shella polosnya natural tau. Gara-gara virus mesum kamu, Shella jadi ketularan"

"Orang kaya kamu, Kpopers, suka nonton Drakor terus ngaku polos?"

Shella mengangguk semangat.

"Impossible"

Karena asik bercerita, Shella sampai-sampai tidak sadar kalau kancing baju tidurnya sudah sepenuhnya terlepas, menyisakan tank top hitam yang sangat kontras dengan warna kulitnya.

"Nggak pake br*a yah?" Tanya Pak Arkan.

"Udah liat aja pura-pura nanya" decak Shella.

"Basa-basi biar kamu nggak kaget"

Pak Arkan menyerukkan wajahnya di leher Shella, menjilat, menghisap, menggigit dan meninggalkan bekas kemerahan disana.

Meskipun sudah sering melakukan hal demikian, Shella tetap saja selalu merasa banyak kupu-kupu di perutnya jika Pak Arkan sedang menyentuhnya secara sensual.

Pak Arkan masih betah bermain-main di ceruk leher Shella, meskipun begitu, tangannya dibawah sana tidak bisa diam. Ia meremas apa saja yang bisa diremas.

Shella sesekali meringis ngilu ketika suaminya itu meremas payudaranya terlalu keras. Ia menahan tangan Pak Arkan agar memelankan remasannya.

"Sakitth sayang ahh, pelan-pelan" ringis Shella masih sambil memegangi tangan Pak Arkan yang bertengger di payudaranya.

Pak Arkan mengangkat wajahnya, ia tersenyum melihat hasil karya seninya di leher Shella.

"Beautiful" ujarnya sambil tersenyum nakal.

"Mesum banget sih, Ya Allah"

"Normal" balasnya.

Pak Arkan melepas kaosnya sendiri, ia kembali menindih Shella pelan-pelan, takut anaknya di perut Shella terganggu dan kenapa-kenapa.

"I want you tonight" bisiknya sensual.

Pak Arkan menempelkan bibirnya dengan bibir Shella, melumat, menggigit dan saling bertukar saliva pada bibir yang selalu menjadi candunya. Bibir yang seringkali ngomel-ngomel, banyak mau dan banyak omong.

Yes! Mr. Husband | TERBIT✓Where stories live. Discover now