Part : 65

186K 35.2K 17.1K
                                    

Eyyoooowwww, besstiee
Masih setia, tydaackkkk??

Update pertama di Judul yang berbedaa

Semoga sukaaa🤧

- Happy Reading -

"Mba Shella nggak mau ikut keluar? Ada kecelakaan didepan."

Pertanyaan sekretaris Pak Arkan membuat jantung Shella seketika berdetak dua kali lebih cepat. Meskipun yang ada di depan tidak hanya suaminya, tetap saja pikiran negatif sudah memenuhi isi kepalanya.

Ia buru-buru berdiri membuat perutnya sedikit terasa nyeri, Shella berjalan menuju depan kantor, dengan sekretaris Pak Arkan di belakangnya.

Sesampainya di depan kantor, pemandangan pertama yang dilihatnya adalah banyak karyawan dan beberapa Polisi disana.

Mata Shella tetap fokus mencari keberadaan suaminya.

"Bu, ini yang kecelakaan siapa yah?" Tanya Shella pada sekretaris Pak Arkan yang masih setia berdiri di sampingnya.

"Saya kurang tau Bu, tapi kayaknya bukan karyawan sini."

Shella semakin gelisah, bahkan tangannya sudah berkeringat dingin karena ketakutan. Ia jadi flashback dengan mimpinya waktu itu.

"Mba kenapa?" Tanya sekretaris Pak Arkan yang sedari tadi melihat Shella tidak tenang.

Shella menggeleng, "Pak Arkan kemana yah, Bu?"

"Nah itu, Mba, saya juga kurang tau."

"Iya, meninggal di tempat."

"Tabrak lari, bro, tapi yang nabrak udah lagi dicari sama Polisi."

"Kasian Pak Arkan."

Jantung Shella mencelos mendengar perkataan orang-orang yang sedang berlalu-lalang. Ia ingin menanyakan keberadaan suaminya pada orang tersebut tetapi pergelangan tangannya keburu dicekal oleh seseorang.

"Awas, saya ma--"

"Kamu mau ngapain?"

Pertanyaan tersebut membuat Shella langsung menoleh, suaranya benar-benar tidak asing di telinganya.
Dan benar saja, Pak Arkan berdiri di belakang Shella dengan kondisi yang luar biasa berantakan. Terlebih kemejanya yang sudah terdapat banyak sekali bercak darah.

"Kamu dari mana aja? Shella khawatir tau," omelnya. Shella langsung menubruk dada bidang Pak Arkan, tidak peduli dengan kondisi suaminya yang kotor.

"Katanya aku disuruh beliin boba."

"Kenapa sampe berantakan ginii?"

"Aku tadi nolongin orang yang kecelakaan, makannya banyak darah begini kemejanya," balasnya tetap tenang.

"Shella khawatir, kirain kamu yang kecelakaan."

Pak Arkan mengusap-usap rambut panjang Shella, "yang kecelakaan aku nggak kenal siapa orangnya, dia korban tabrak lari, tapi kalo yang nabrak, aku kenal." Perkataan suaminya membuat Shella langsung mendongak dengan dengan dahi mengernyit bingung.

"Kamu kenal yang nabrak?"

Pak Arkan mengangguk.

"Siapa?"

"Dessy," jawabnya membuat Shella semakin terkejut.

"Beneran Dessy? Dessy yang ada dimana-mana kaya kuman kan?" Tanya Shella tak percaya.

"Iya, sayang. Dessy yang abis berantem sama kamu di ruangan aku tadi."

"Alhamdulillah." Shella meraupkan kedua telapak tangannya ke muka, entah mengapa ia merasa sangat senang.

Yes! Mr. Husband | TERBIT✓Where stories live. Discover now