Bab 27

324 27 8
                                    

Revisi sedikit,

Pengurangan dan penambahan beberapa part dari cerita sebelumnya, guys 🙏 *walau masih ragu juga sih 😭🤧

Thanks for vote dan komentarnya guys! 😘

-------------------------------------------

27. Tuan Rumah

Percakapan di dalam bus tersebut membuat Emilia melepaskan belenggu pada pelajaran IPA yang selama ini ada di hatinya.

Bahkan kini Emilia lebih memilih fokus belajar—di saat semua penghuni sekolah mulai heboh menyambut Turnamen basket antar SMA swasta se-Jakarta yang akan digelar beberapa hari lagi—dibandingkan ikut nimbrung membicarakan hal yang tidak penting bersama yang lainnya.

Dua puluh hari sebelum jadwal pertandingan Basket diumumkan, Kepala Sekolah juga telah mengabarkan bahwa SMA Garuda, kembali terpilih menjadi 'tuan rumah'. Berita itu telah menyebar sepenuhnya ke semua kuping penghuni sekolah. Itu artinya, akan ada pembukaan yang akan memeriahkan suasana sebelum pertandingan pertama di mulai. Pembukaan tersebut adalah pertunjukan cheerleader.

Dan pada hari Sabtu, tim basket cowok akan bermain dalam pertandingan pertamanya. SMA Garuda versus SMA Bhineka. Baik tim basket maupun tim cheerleader SMA Garuda, mereka menjadi semakin sibuk. Mereka rela tak pulang hingga petang hari-sebelum waktu sholat Magrib, demi memantapkan gerakan mereka hingga hari H tiba.

Namun, ada satu hal yang mengejutkan Emilia. Bella Divares turut dalam memeriahkan pembukaan turnamen bola basket di sekolah.

Ya, Emilia baru tahu karena dirinya sibuk berkutat di kelasnya dari hal-hal yang bukan alamnya. Pun Mita, gadis itu juga tidak memberitahunya di Mall, atau mungkin Mita juga menganggap hal ini tidak penting bagi Emilia. Mereka hanya membicarakan tentang Bara, juga meminta Mita untuk tetap merahasiakan kedekatannya dengan Bara dari Bella tanpa memberitahu Mita bahwa perasaan Bella sudah bertepuk sebelah tangan. 

Ya, Emilia baru tahu karena dirinya sibuk berkutat di kelasnya dari hal-hal yang bukan alamnya. Pun Mita, gadis itu juga tidak memberitahunya di Mall, mereka hanya membicarakan tentang Bara, dan Emilia meminta Mita untuk tetap merahasiakan kedekatannya dengan Bara dari Bella, tanpa memberitahu Mita bahwa perasaan Bella sudah bertepuk sebelah tangan, atau mungkin Mita juga menganggap hal ini tidak penting bagi Emilia.

Dan sehari sebelum pertandingan tiba, mereka sempat bertemu dan duduk bertiga di kantin sekolah.

"Lo jadi anggota cheerleader?" tanya Emilia kaget setelah kelas bubar, saat setelah Luna-teman Venny, supaya segera datang untuk latihan. "Sejak kapan?"

"Oya, lo belum tahu ya.." seru Mita, setelah menelan minuman yang barusan ia seruput,

"Dua minggu lalu," jawab Bella kalem.

"Kok bisa? Bukannya di awal lo ogah banget, gabung ama mereka?" tanya Emilia lagi. "Ada Venny lagi, ketuanya. "Jadi udah nggak masalah lagi nih, buat lo, karena mereka udah lama putus?"

"Ah.. diem lo!" sahut Bella, tak senang mendengar kejujuran Emilia.

"Venny? Mereka? Putus?" timpalMita bingung. "Oh, jadi itu maksudnya!" serunya lagi mengingat kejadian saat di kantin tempo lalu. "Pantes wajah lo sewot banget ya, waktu gue ijinin dia gabung di meja yang kita tempati ini. Hahaha! Suer.. gue nggak peka banget waktu itu."

"Yeee... baru sekarang lo konek!" ujar Emilia agak jengkel sambil menarik bibir atasnya ke kanan atas.

"Apa pun itu, gue cau dulu ya!" sahut Bella bangkit, diiringi tatapan melongo Mita dan Emilia. "Nggak enak, udah di tungguin gue-nya. Daaah!"

DELUVIEWhere stories live. Discover now