D U A||• 2

20.6K 3K 176
                                    

  

   Siang yang cerah dengan cercahan cahaya matahari yang menyelinap diantara rimbunan dedaunan pohon, hangat dan sejuk bercampur semerbak wangi bunga membuat suasana taman kaca di kediaman Duke lacrux terasa semakin nyaman.

   Kutatap langit-langit yang terselubung kaca, mencoba mengingat kembali setiap adegan yang tertulis dalam novel.

' light in the night'
   Sebuah novel romansa antara pria atau biasa dikenal dengan gay, menceritakan seorang putra mahkota kejam dan berjiwa segelap malam, Derrick deonia von Ephitycia, yang jatuh cinta pada anak angkat Duke Lacrux, Aleandro. Keduanya tak sengaja bertemu saat Ale kabur dari siksaan yang dilakukan kakak angkatnya, Emmalya. Dan sejak itulah Ale menjadi budak milik Derrick.

  Awalnya, hubungan keduanya sangat buruk, apalagi Derrick yang tidak segan-segan menyakiti Ale. Namun, saat masa lalu keduanya terungkap, mereka saling mengobati dan akhirnya jatuh cinta.

   Banyak rintangan yang mereka hadapi  diselipi beberapa bumbu adegan romantis. Hingga Emmalya pun muncul, menjadi batu sandungan yang sangat besar.

   Kebencian yang menenggelamkan jiwa Emmalya, membuat gadis itu begitu buta dan menghalalkan segala cara untuk menghancurkan Ale termasuk bersekutu dengan sang ratu yang berniat menggulingkan Derrick. Namun, pada akhirnya Emmalya pun mati setelah bertarung habis-habisan hingga Manna sihirnya habis dan kepalanya pun dipenggal Derrick.

   Setelah kematian Emmalya, bukan akhir bahagia yang mereka dapatkan, melainkan akhir yang begitu tragis. Derrick dilengserkan dari posisinya yang di sebabkan konspirasi sang ratu, dan menjadi buronan kerajaan, lalu keduanya mati ditikam ribuan anak panah.

Ku hirup nafas, merasakan udara segar yang jarang ku rasakan di kehidupan sebelumnya, lalu menghembuskannya. Terhitung sudah sebulan lebih aku berada di dunia novel ini dan selama itu pula aku menjalani aktivitas membosankan sebagai Emmalya, ternyata tak banyak kegiatan yang dilakukan emmalya, ia hanya makan-tidur- belajar- tidur lagi.

 
   Kini usiaku - di tubuh Emmalya- menginjak 14 tahun dan Jika dirunut, menurut isi novel, seminggu lagi bagian prolog akan dimulai saat Aleandro kemari dan akan disambut dengan tatapan kebencian dari Emmalya. Begitulah neraka Aleandro dimulai. Pandangan ku bergulir kearah catatan di atas meja.

1. Menjadi kakak yang baik bagi Aleandro+menjaganya dari bajingan bajingan busuk sampai Derrick muncul.

2. Menikmati kekayaan Duke Lacrux dan berfoya-foya sampai puas.

3. Menonton adegan romantis Der-Ale secara live !!

4. Menemukan cara untuk pulang (kalo niat).

  Setelah menambahkan bagian akhir   Perlahan kantuk mulai menyerang membuat mataku terasa semakin berat, dan aku pun mulai tertidur.

•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•

Ugh...

    Nafasku tertahan dalam rongga dada bersamaan dengan tubuh ku yang bergetar ketakutan saat Senyum itu mengembang, terlihat begitu indah sekaligus menakutkan dengan mata Ruby yang menatap datar penuh intimidasi dan cemooh. Sedangkan dalam genggaman nya terdapat sebilah pedang penuh darah siap berayun kearah leherku.

"Sampai jumpa lagi di neraka, lady," desisnya, lalu...

CRASSS...

"AAAAKHHH!!"

   Tubuhku tersentak bangun, refleks ku pegangi leher yang terasa ngilu seperti tersengat hawa dingin yang mencekam, nafasku tercekat bersamaan dengan debaran jantung yang menggila. Tanpa disadari air mataku terjatuh bercampur tetesan keringat dingin.

 
Ini hanya mimpi buruk, tenang Amelia...  tenang, walau... Tadi terasa nyata sekali, bisik ku pada diri sendiri, mensugesti tubuh ini agar tak larut dalam ketakutan.
  
   Setelah tenang, alisku mengernyit bingung, aku tak lagi berada di taman kaca, melainkan kamarku. Bagaimana bisa?

"Mimpi indah, nona?"

   Sontak aku menoleh kesamping dan mendapati seorang anak laki-laki pirang dengan mata sebiru laut sedang terkekeh geli, seolah menikmati rasa takutku. Garis rahang tegas namun berdagu halus, menciptakan ketampanan yang penuh karismatik tapi juga lembut.

   Si indah penuh ranjau, dia...

"Rafellio Del Cano?" Ucapku tanpa sadar.

    Tawanya tersembur, puas. Tubuhnya mendekat, lalu jemari rafellio meraih helaian rambut ku dan menciumnya lembut, "aku sangat tersanjung lady tetap mengingatku Walaupun kudengar kau amnesia."

   Bisikannya tepat di telingaku membuat bulu kudukku meremang, mati aku! Ini benar benar mimpi buruk !!
 
   Rafellio Del Cano, putra merquees Cano yang kaya raya, sekaligus sahabat yang loyal untuk Emmalya. Salah satu bajingan gila yang melecehkan Aleandro dengan alasan obsesi semata. Dengan wajahnya yang rupawan itu, Rafellio melakukan kejahatan yang begitu keji bahkan tertawa dengan begitu menawannya diatas kubangan darah.

    Yah... Pada akhirnya Rafellio mati dengan cara yang mengerikan demi melindungi Emmalya. Kepalanya dibiarkan tergantung di gerbang kerajaan hingga membusuk, sedangkan tubuhnya dicabik-cabik, lalu dibuang ke hutan untuk makanan serigala liar.

   Kutelan Saliva dengan kasar, "tuan Rafel-."

"Panggil aku Lio, seperti biasa," potong Rafellio, datar, menyiratkan rasa tak suka.

"O-okey, Lio, apa kau tau... Bagaimana aku bisa disini? Dikamarku?"

Uhk... Rasanya ingin sekali memukul kepala ku saat pertanyaan bodoh itu keluar dari mulut ku, tentu saja pelayan yang-

"Aku yang menggendongmu kemari," ucap Lio yang membuatku hampir tersedak liur ku sendiri.

"Eumm.. terima kasih."

Hening menyapa, membuatku terasa tercekik oleh tatapan Rafellio yang intens.

Ouh... Ghoshh... Kapan bajingan gila ini pergi? Ingin rasanya menendangnya keluar tapi aku tak mau nyawaku melayang dengan cara yang mengerikan.

"Ely," panggil Lio, "aku kemari karena 3 bulan kedepan aku tak bisa datang berkunjung , aku akan ikut 'pembersihan' di Utara, jadi maukah kau ikut bersamaku bersenang-senang?"

"Maaf?"

"Yeah... Kupikir dengan memotong kepala para tikus itu bisa menghiburmu dari kesedihan atas kematian Rion".

Dasar gila!, Umpat ku dalam hati.

Asterion de Lacrux, adik Emmalya yang meninggal setahun yang lalu karena penyakit yang tak wajar dan penyebab utama Emmalya membenci Ale, karena ia tak terima posisi adiknya digantikan begitu saja.

"Eum... Maaf Lio, kau tau kan tubuhku ini masih lemah karena aku belum benar benar pulih," tolakku, halus.

"Ahhh... Benar juga, istirahat yang cukup. Aku harus pulang, masa berkunjung ku telah habis," ucap Lio, lalu mengecup pipi kiriku lembut, " cepatlah sembuh, my lady."

  Setelah itu tubuh Rafellio menjauh, meninggalkanku bersama dentuman gila jantungku.

Apakah ini cinta?

Tentu tidak! Aku bukan orang gila yang jatuh cinta pada psychopath gila yang sialnya tampan itu.

   Ini mengerikan! Aku harap aku tak lagi bertemu dengan orang itu lagi walaupun aku tau itu tak akan mungkin.

Kuusap wajah, frustasi. Namun terhenti saat menyadari pipi kiriku terasa lengket karena liur.

Pipi ku seketika memerah, malu saat menyadari Rafellio mecium pipiku yang penuh liur ini.

AAHHKK TENGGELAMKAN AKU SEKARANG!
-
-
-

Yoo i comeback!

Gimana chap kali ini? Kurang panjang? Lebih suka yang udah di revisi atau belum?

Untuk revisi naa aku usahain secepat mungkin

Jangan lupa vote+comennya yaa !!!

Evil Sister In Novel BL(REVISI)Where stories live. Discover now