T U J U H B E L A S||• 17

2.7K 420 16
                                    

Holla!
Akhirnya setelah beribu purnama aku kembali up dan kemungkinan gaya bahasaku bakal berubah total
Maafkeun author yang jarang up ini🙇🙇🙇
Dan terima kasih banyak yang masih menunggu💑💑

Selamat membaca
•••

beberapa jam sebelumnya

Malam kian melarut dalam kegelapan, meninggalkan setitik cahaya rembulan yang hanya tinggal setengah beserta gemilangnya bintang yang berkelip malu diantara barisan awan yang sesekali muncul di musim gugur ini.

Tubuhku membeku, menatap kegelapan yang menelan tubuh Derrick tanpa peduli dinginnya angin musim gugur membekukan ujung jemariku.

Entah sudah berapa lama.

Pikiranku mulai mengelana, mengingat mimpi-mimpi mengerikan yang aku alami beberapa waktu yang lalu, entah tentang kematian Emmalya yang terasa begitu nyata atau kematian Ale dan Derrick. Refleks aku memegang leherku saat bayangan bagaimana pedang dingin milik Derrick mengiris leherku, rasa sakit, sesak dan panas yang membakar sekujur tubuhku membangkitkan kembali rasa takut yang sudah kupendam jauh dalam hatiku.

"Aku harus berhasil," tekadku, merendam kembali rasa takutku akan kegagalan.

Sebuah benda dingin dan licin menyentuh pipiku, membuatku terkejut, refleks tubuhku berjengit kesamping hingga ujung jubah yang aku gunakan berkibar.

"Ini jus anggur mu, Ely," Rafellio yang entah sejak kapan berada disampingku, menyodorkan segelas cairan berwarna kemerahan sembari menampilkan wajah polos tanpa dosa.

Aku terima gelas itu, "terima kasih," cicitku, menegak sedikit jus itu dengan ragu. Sensasi manis-asam yang segar menyentuh indra perasaku melunturkan sedikit benang kusut dikepalaku, "Lio," panggilku.

Pemuda berambut pirang itu menatapku penuh dengan mata birunya yang menenggelamkan seluruh perhatianku. Aku terdiam sesaat, bimbang. Di dalam novel menggambarkan dengan jelas bagaimana perasaan Rafellio terhadap Emmalya, ikatannya yang kuat sebagai sahabat membuat pemuda ini melakukan apapun demi gadisnya, meskipun harus bertaruh nyawa. Namun, kini didalam tubuh gadisnya ini bukan lagi Emmalya, tapi seseorang yang asing, hal itu yang menggangguku. Perasaan bersalah karena bukan hak ku mendapatkan semua perhatian yang seharusnya Emmalya asli dapatkan.

"Sebuah dongeng bercerita tentang seseorang yang dirasuki iblis didalamnya dan iblis itu mengendalikan tubuhnya dan orang itu menjadi seorang yang sangat berbeda dilain waktu," bibirku sedikit bergetar, kutahan semua yang berkecamuk didalam pikiranku, kutatap gelas yang kugenggam, menggoyangkan sedikit kakinya agar cairan kemerahan itu berputar, "jika orang itu adalah aku, apa yang akan kau lakukan?"

"Ahhh... 'dongeng' itu yaa," Rafellio tersenyum tipis, menenangkan, jemarinya bergerak menyelipkan anak rambutku, lalu mengusap pipiku dengan lembut, "aku tetap mencintainya seperti aku menyayangimu, mendukungnya selama dia tidak berusaha menghancurkan mu."

"Cinta..." Kata-kataku tertelan dalam tenggorokan, pemuda bernetra samudera itu mengalihkan pandangannya, menatap rembulan yang jauh dengan mata redup.

"Karena dia salah satu bagian dari dirimu, meskipun begitu lebih baik kau tetap menjaganya agar tetap terkunci didalam tubuhmu."

Keningku berkerut, apa maksudnya? Ia menatap bulan yang bersinar dalam gelap seolah menatap seseorang yang jauh dan sangat dirindukan. Samar suara musik mulai terdengar menelisik dari sela ruangan, mengajak siapapun untuk menari. Namun, kebekuan diantara aku dan Rafellio menolak untuk larut dalam kegirangan yang dibawakan para maestro.

Evil Sister In Novel BL(REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang