D E L A P A N||• 8

15K 2.3K 30
                                    

Aroma teh menguar dipadu dengan sedikit wangi bunga melati yang segar, membuat rasa nyaman dan rileks. Ditambah dekorasi mewah dan beberapa dessert yang ditata cantik diatas meja, membuat siapapun akan merasa nyaman berlama-lama disini. Tapi...

"Saya dengar anda sedang sakit, lady Emmalya", ucap lady lummia, putri marquess Pardox, si bunga mawar di pergaulan sosial, "saya tidak mengira anda akan datang, pasti sangat sulit untuk anda datang kemari dengan tubuh lemah itu."

   Yaahh selain kecantikannya yang terbingkai rambut berwarna  Semerah darah, lummia  juga terkenal akan ucapannya yang setajam duri dan duri itu kini siap menusukku.

"Ya, benar, kami sangat terkejut ! Apalagi ke acara pesta teh yang terlalu sederhana untuk lady sekelas anda," imbuh salah satu lady lainnya.

"Kami jadi khawatir, apakah jamuan yang dihidangkan sesuai dengan selera anda", tambah lady lainnya.

  Kuangkat cangkir yang tinggal setengah isinya, menghirupnya perlahan sembari memaksa seutas senyum tipis, "lumayan".

  Acara ini hanyalah berisi gosip dan gosip, sesekali terselip Pujian dari para penjilat yang siap menusuk dari belakang jika lengah. Di mataku mereka terlihat seperti anak ayam yang berciap-ciap hingga telingaku berdengung kesakitann

   Walaupun kejadian itu sudah sebulan berlalu, tapi aku masih merasa kesal dan kini makin kesal karena ciap-ciap para lady didepanku.

"Saran saya sebaiknya anda lebih mementingkan kesehatan tubuh anda, anda tidak mau kan jika pasangan Anda nantinya kecewa karena lady punya stamina yang buruk", ucap lummia mulai melempar duri nya.

Tuk!

Kesabaran ku sudah habis, "terima kasih atas sarannya, lady lummia, tapi saya dengar obat dari timur memiliki efek yang bagus, bukankah begitu lady lummia?", Seringai ku mengembang, skakmat.

  Dalam novel aslinya, lummia pardox, si bunga mawar di pergaulan sosial, akan layu yang diakibatkan oleh kecanduannya terhadap obat obatan yang berasal dari negri timur, sejenis narkotika dan Marquiss pardox mengalami kerugian yang besar demi menutupi fakta itu. Disitulah awal kehancuran keluarga pardox.

   Melihat wajah lummia yang memucat, membuat seringaiku kian mengembang lebar. Aku yakin, gadis itu sudah mencicipi obat terlarang itu.

Ahhh... Aku jadi terlihat seperti antagonis sungguhan.

  "Saya pamit dulu", ucapku, bangkit, "senang bisa menghabiskan waktu bersama para lady sekalian".

  Setelah berpamitan, tanpa ba-bi-bu aku bergegas meninggalkan tempat yang menyesakkan itu.

   "Tunggu lady Emmalya".

   Langkah ku terhenti, sedikit berbalik, melihat tubuh lummia yang berjalan mendekatiku. Wajah nya terlihat gusar, setelah memastikan jarak kami cukup jauh dari jangkauan pendengaran para lady lainnya, ia pun mulai membuka suaranya, "bagaimana lady bisa tau? Apa rumor nya sudah beredar?".

"Tentu saja belum dan soal bagaimana saya mengetahuinya, itu rahasia", wajahku mendekat kearahnya, berbisik, "saran dariku, sebaiknya berhenti sebelum tuan Marquiss tau, kau bisa bayangkan bagaimana reaksi nya jika tuan Marquiss tau".

   Tubuh lummia menegang, wajahnya semakin memucat. Tubuhku berbalik, "saya permisi dulu, lady."

Akhirnya , semuanya sudah selesai...

•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•
    

Suara deru tapak kaki kuda membelah lenggangnya jalan, ku senderkan tubuh di halusnya permukaan kursi yang beralaskan beludru,  aku benar-benar merasa kelelahan dan salah satu pelakunya tak lain adalah Gabriel si jelmaan naga yang menyebalkan itu.

Evil Sister In Novel BL(REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang