E N A M B E L A S||• 16

11.4K 1.9K 106
                                    

Hollaa!

Dari sekian lamanya akhirnya aku bisa update lagi!

Cieee senengnya...

Ok, Selamat membaca !!!

•••

Angin berhembus bersamaan hari kian menggelap, entah sudah berapa kulitku terpampang dinginnya udara, kini terlihat kian memucat, namun aku tak peduli. Ini lebih baik dibandingkan berurusan dengan para bangsawan yang mungkin sekarang masih menggosipkan kejadian tadi.

Sebuah jubah hitam tersampir di pundak ku, kutatap sosok Derrick yang berdiri disampingku, aku tak lagi terkejut mengingat kebiasaan Derrick yang selalu tiba-tiba muncul layaknya jelangkung.

"Dingin," ucapnya acuh tak acuh, "kau bisa sakit."

"Nada bicaramu terlalu dingin untuk ukuran orang yang khawatir," aku terkikik pelan melihat kerutan yang muncul di kening Derrick, seolah berbicara siapa juga yang khawatir?

Dasar tsundare.

Melihat Derrick yang disampingku khawatir namun terlalu gengsi untuk mengucapkannya membuat hatiku terasa tergelitik, ia tak berubah dari pertemuan pertama kami, bersikap acuh tapi nyatanya ia peduli.

"Ya kau khawatir, jika tidak kenapa kau sangat peduli seorang Emmalya sakit atau tidak?" Pancing ku, sembari menyunggingkan senyum menggoda.

"Aku tidak peduli, hanya saja jika kau sakit itu sangat merepotkan, apalagi saat aku tidak ada."

"Kau akan pergi?!"

"Ya aku akan pergi melawan pemberontak di selatan besok."

"Ouh.." mataku terbelalak, "APA?! Besok? Kenapa kau tak memberitahuku sebelumnya?"

"Ituu... Mendadak saja."

Kusipitkan mata, nada suaranya memang datar seperti biasa, tapi aku tau tersirat kebohongan didalam ketenangannya.

"Aku memang tidak bisa membohongimu," Derrick tersenyum tipis, mengusap rambutku pelan, "ini berhubungan dengan keluargaku, aku tak bisa menceritakannya sekarang."

Kuhembuskan nafas perlahan, mengangguk tanda mengerti, setiap orang pasti memiliki hal-hal yang tidak bisa dibagi. Hening datang terselubung diantara kami, sesaat aku terhipnotis ketika desir dinginnya angin mempermainkan ujung rambut kelam milik Derrick, membuatnya bergerak dengan begitu dramatis. Mata birunya yang tersembunyi diantara lebatnya bulu mata dan garis mata tajam yang menatapku dalam menyeret ku menjauh dari akal sehat, ditambah senyum tipis di wajah yang dipahat sempurna membuatku kian terlena.

Ahh.. nikmat mana lagi yang kau dustakan?

"liurmu menetes," ucap Derrick sembari terkikik geli.

Pipiku terasa memanas, malu, buru-buru kuusap ujung bibir yang ternyata tak ada apapun. Sialan! Walaupun sudah lama tinggal bersama tak membuatku kebal terhadap pesona milik Derrick dan aku lagi-lagi menunjukkan wajah bodohku.

ughh... Salahkan semuanya pada wajahnya yang sialnya sangat indah tak terbantah!!

Puas tertawa, Derrick merengkuhku erat, membuat tubuhku terpaku karena terkejut saat hangat tubuhnya menyelubungiku.

"Der..." Panggilku sembari menepuk pundaknya, tanda untuk melepaskan pelukannya. Jujur saja berat badannya dan bagaimana kedua lengannya yang melilit ku membuatku merasa sesak, "apa kau ingin membunuhku?!"

Evil Sister In Novel BL(REVISI)Where stories live. Discover now