L I M A B E L A S||• 15

11.1K 1.8K 67
                                    

Halloha!!

Akhirnya aku bisa up lagi setelah sekian lama, maaf sebelumnya gak bisa cepet cepet up dikarenakan beberapa masalah termasuk hp eror, tugas numpuk dan lainnya 🙏🙏🙏 dan maaf juga klo chap kali ini kurang memuaskan trus sedikit berbeda dengan sebelumnya..

Terimakasih banyak juga yang masih nunggu, coment dan vote!! Aku benar-benar merasa terharu sampai mau nangis rasanya")

Nb : klo boleh tau gimana kalian bisa nemuin cerita ku ini?

Selamat membaca!!

Langkah kami menuruni tangga, menuju aula dansa bersamaan dengan tatapan para bangsawan lainnya yang di seolah mengulitiku, sesekali kudengar bisikan rendah tak jelas yang sudah kupastikan membicarakan aku dan Rafellio.

Hari ini merupakan hari perayaan kembalinya Rafellio dari 'pembersihan' sekaligus hari yang sangat melelahkan untuk ku.

Aku harap setelah menerima dansa pertama dan menyapa beberapa bangsawan yang dianggap penting, lalu aku mencari tempat sepi diantara megahnya rumah Marquess Del Cano untuk mengurangi rasa tidak nyaman. Jika kediaman Duke Lacrux saja sudah membuat ku bergidik ngeri, rumah Marquess Del Cano bisa membuat ku mimisan hingga hampir pingsan membayangkan betapa fantastisnya uang yang dikeluarkan.

Dindingnya dibentuk dari pahatan marmer yang ditempeli beberapa permata, belum lagi dekorasi rumah dan printilan lainnya. Melihat kilauannya saja aku sudah mual.

Ughh... Definisi orang kaya yang sesungguhnya.

"Kau tak apa-apa?" Tanya Rafellio sembari menyentuh keningku, membuat beberapa pasang mata menusuk dari arah belakangku, "kau terlihat pucat."

Kutampilkan senyum manis yang terpaksa, melepaskan jemari Rafellio dari keningku, menggenggamnya lembut, "aku baik-baik saja, Lio, sungguh. Aku hanya merasa lelah saja, mungkin beberapa cemilan bisa membantu."

Alih-alih melepaskan genggamanku dan membiarkanku pergi, pemuda didepanku ini mengisi sela jariku dengan jemarinya, lalu menarikku ke arah meja yang penuh hidangan manis yang sangat mewah, membuatku meneguk ludah.

"Kenapa?" Tanya Lio saat menyadari tatapanku.

"Bisakah kamu membawakan segelas jus anggur?" Pintaku, terselip pengusiran didalamnya.

Rafellio tersenyum miring, mengangkat genggaman kami, lalu mencium punggung tangganku sebelum melepaskannya dan berbalik pergi, membuat beberapa gadis menjerit.

Sialan! Aku selalu bertanya-tanya apakah pemuda itu benar-benar tidak peka atau sengaja membuatku dalam masalah?

Kutarik nafas perlahan, lalu menghembuskannya, mempersiapkan diri. Kini aku dalam masalah saat merasakan hawa kian dingin di tengkukku. Sekedar informasi, Rafellio sangat populer, terutama dikalangan para gadis. Selain tampan, ia juga salah satu pewaris dari keluarga Del Cano yang memiliki kekayaan nyaris mengalahkan kekayaan kekaisaran miliki, belum lagi harta yang dihasilkan oleh guild yang didirikan ibunya, membuat label 'young and rich' semakin tercetak tebal diwajahnya yang tampan.

"Rendahan tetap saja rendahan," ujar Bechea La Solitary, anak tiri Duke dari tanah barat.

Tatapan kami bertemu, gadis berambut ungu itu tersenyum, namun mulutnya mengeluarkan kata bagai bisa yang mematikan, "tak peduli setinggi apapun pangkatnya, seindah apa rupanya atau seberbakat apa orangnya, darah tak bisa berbohong, bukan?"

Suara rendah para lady disekelilingnya menyerukan persetujuan, sesekali mereka melirikku, menantikan reaksiku. Kupaksakan senyum sembari menahan diri agar tak terpancing amarah.

Evil Sister In Novel BL(REVISI)Where stories live. Discover now