S E B E L A S ||• 11

12.3K 2K 106
                                    

Aleandro POV

Kutarik tudung yang menutupi setengah wajah ku, sedikit menunduk, tubuhku merapat diantara tembok gang yang sempit.

Setelah mati- lagi(?), aku kembali pada kehidupan ku sebagai Ale.

Awalnya aku terkejut saat merasakan jiwa hangat khas milik Amelia di tubuh Emmalya. Tubuhku bergetar nyeri, membayangkan jiwa hangat itu membenci ku, namun setelah menguatkan tekad, aku temui gadis itu dan menerima sebuah pelukan yang mematahkan segala kekalutan pikiran ku sekaligus membuat rasa rindu dan putus asa melebur menjadi tangis.

Kuhela nafas perlahan, membiarkan tatapan-tatapan asing itu menelanjangiku saat aku masuki sebuah bangunan bar kumuh di pojok gang itu.

"Adik manis, apa yang kau lakukan disini?"  Tanya seorang wanita berambut coklat pucat dan bernetra biru terang. Dengan senyum menawan tak ada yang mengira wanita itu sudah menjadi ibu 2 anak.

Dia adalah Sylvia Theodore, pemilik guild ilegal, 'lost-fairy'. Atau kini lebih dikenal sebagai marchioness Cano. Jika Gillian si sulung mewarisi gelar marquess sang ayah, maka Rafellio menjadi penerus ibunya.

Sekarang aku membutuhkan sekutu sekuat Rafellio untuk menghancurkan fraksi sang ratu yang menjadi dalang segala tragedi di kehidupan pertamaku.

"Aku ingin sparkling sweet red 1197," ucapku tegas, membuat wanita itu tertegun sejenak.

"Baiklah, ikuti aku ke gudang," ucapnya meninggalkan tempat itu menuju sebuah ruangan.

Sesaat aku terpesona melihat begitu mewahnya tempat yang disebut 'gudang', sangat kontras dengan ruangan sebelumnya yang tadi kulewati.

"Apa yang kau inginkan?" Tanya Sylvia, tanpa basa-basi saat aku sudah duduk dengan nyaman.

"Pewaris mu," ucapku sembari sedikit meninggikan dagu, membiarkan bayangan yang menutupi setengah wajahku untuk menonjolkan mata unguku yang bersinar, "ada kontrak yang harus dibuat."

"Ahhh... Sponsor, baiklah aku akan memanggil nya," setelah itu tubuh ramping wanita itu menghilang dibalik pintu.

"Aku tak pernah menyangka mendapatkan sponsor dari anak kecil," ketus seorang pemuda yang ku nanti.

"Aku menawarkan kontrak padamu, akan jadi sumber informasi mu dan kau menjadi bala bantuanku," tawar ku sembari membuka tudung yang menutupi kepalaku.

"Huh?" Rafellio duduk di depan lu dengan tampang tak berminat, "bisa kau buktikan?"

"Black elver," aku mulai mengeluarkan umpan, membuat salah satu alis Rafellio naik, "aku tahu tanah selatan di distrik Alosha, tepat di perbatasan kekuasaan wilayah Cano kaya akan mineral manna. Salah satunya black elver, mineral paling murni."

"Bukankah itu akan sia-sia? Se-murni apapun sebuah mineral manna tak akan berguna tanpa dark elf."

Seringai ku muncul, "tentu saja aku juga tau dimana letak salah satu gerbang svartalfheim."

Seketika tubuh Rafellio menegak, mata birunya menatapku penuh minat. Aha! Dia memakan umpan nya!

"Dan satu lagi, kau tak perlu membawa crux atau benda suci lainnya, cukup berikan korban sebagai meare, mereka akan menerima mu."

Evil Sister In Novel BL(REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang