17🌙

68 8 1
                                    

Hallo aku kembali

.

Happy reading good readers

.

" Haha baiklah maafkan gege " ucap Seokjin dengan menarik tangan mingrui supaya duduk kembali.

Bisa di lihat mingrui masih diam dengan bibir mengerucut. Rasanya Seokjin ingin menarik bibirnya tapi itu hanya sebatas fikirannya.

" Aish anak anjing ini ternyata masih marah " ucap seokjin. Mingrui hanya melihatnya sepintas lantas kembali lagi ke posisi awal. Seokjin mengernyitkan dahinya. 'ini anak seperti perempuan saja' batinnya. Seokjin tidak kehabisan akal. Lantas ia menarik sebuah buku novel di balik jas putihnya. Tentu saja itu menarik perhatian mingrui walaupun hanya dengan lirikan lirikan kecil.

" Ehem sebagai permintaan maaf gege kasih novel ini. Masih baru loh ini Rui " mingrui menatap novel tersebut dengan mata berbinar tapi detik berikutnya ketika menatap seokjin ia merubah binar matanya menjadi biasa tanpa ekspresi. " Yakin ga mau? Masih di segel nih, terus baunya juga masih wangi engga kaya kamu bau kecut " Seokjin refleks membekap mulutnya. Ah sial Seokjin salah ucap. Sekarang mingrui menatapnya dengan tatapan garang. Sudah dipastikan mingrui level kemarahannya naik. Terkutuklah wahai mulut Seokjin.

" Eeh canda rui m-maksud gege anu itu eumh " Seokjin bingung harus berbuat apa. Ia menggaruk-garuk belakang kepalanya dengan ekspresi seperti orang yang sedang 'mencari alasan kepada sang pacar'.

" Baiklah baiklah gege salah, sebagai ucapan maaf dari gege. Rui boleh minta apapun sama gege " ucapannya mampu menarik binar mata mingrui. Mingrui lantas langsung menghadap Seokjin dengan senyum lebar. " Janji? " Ujarnya memastikan ucapan sang dokter ralat jin ge.
" Iya gege janji " balas Seokjin meyakinkan Mingrui. Mingrui mengatuk ngatukkan telunjuk di dagunya yang menandakan ia sedang berfikir keras. Ia harus meminta apa dan harus sebanyak apa. Seketika senyumnya kembali merekah.

" Rui mau makan ice cream sama gege. Terus nanti anter rui beli buku banyak ya ge hehe " cerocosnya dengan menepuk nepuk tangan Seokjin. Seokjin terdiam cukup lama. Menyadari permintaannya yang begitu sulit, mingrui lupa bahwa ia sedang meminta sesuatu kepada 'Dokter' ingat 'Dokter' yang memiliki jadwal padat. Apalagi sekarang masih di jam kerjanya.

" ge- " baru saja ia akan menjawab tapi Mingrui memotongnya.

" Tapi kalau gege tidak bisa, lain kali aja ge, pasien gege lebih penting, perihal kemauan rui di lain hari juga bisa. Setidaknya rui tidak akan mati kebosanan di rumah hehe" nada rendah mingrui dengan kekehan di akhirnya.

Seokjin di buat membeku dengan ucapan remaja di depannya ini. Lantas menarik nafas pelan. Ia memegang kedua pundak mingrui dan mengusap lembut pundaknya. Seokjin tersenyum membuat mingrui menatapnya dengan dahi berkerut.

" Maafin gege ya rui, untuk saat ini gege tidak bisa. Tapi nanti gege janji akan turutin semua permintaan rui " ucapnya dengan sangat hati hati.

" Termasuk menikah besok? " goda mingrui yang mendapat tatapan tajam dari Seokjin.

" Yaaa itu beda lagi konsepnya rui " kesal seokjin. Mingrui tertawa terbahak-bahak mendengar jawaban dari Seokjin. Lihatlah sekarang situasi sedang berbalik. Seokjin yang ternistakan.

Seokjin memandang mingrui yang masih tertawa terbahak-bahak. Tidak di sadari lengkungan tercipta di wajahnya yang tampan.

" Ehem " Seokjin berdehem. Lantas memperbaiki posisi duduk nya menjadi senyaman mungkin. Mingrui mulai berhenti tertawa lantas helaan nafas terdengar oleh indra pendengaran seokjin.

YOUR SMILE ( Gou Mingrui )Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon