02🌙

219 23 3
                                    

HATI HATI RAWAN TYPO!
SELAMAT MEMBACA

...🌙...

Mingrui sudah ada di rumah dan ia segera menuju kamarnya. Sebenarnya ia malas menaiki tangga untuk menuju kamarnya, tetapi mau bagai mana lagi ia harus kesana karena belum mandi dan berganti pakaian.

Ia menaiki tangga dengan gontai seperti orang yang ling lung. Baru menaiki 5 anak tangga ia merasakan kepalanya berdenyut kembali, ia berhenti dan bersandar pada tembok sejenak untuk menetralisir rasa sakit di kepalanya. Sepuluh menitan ia bersandar dan sekarang rasa sakitnya berangsur membaik, ia mulai beranjak menaiki anak tangga lagi untuk menuju kamarnya.

Mingrui masuk ke dalam kamarnya yang bernuansa abu abu dan putih. Siapapun yang menempatinya akan terasa nyaman, ia menaruh tas nya di atas king sizenya dan ia berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Tidak perlu waktu lama ia sudah selesai dan juga sudah mengenakan pakaian tidurnya. Mingrui menghempaskan tubuhnya di atas king size nya untuk mengistirahatkan tubuhnya yang lelah.

Ia memandang atap kamarnya dengan perasaan gelisah. Ia tidak tau dia gelisah karena apa dan bagaimana ia bisa gelisah tanpa tau pemyebabnya. Ia merasakan akan ada sesuatu yang mungkin akan terjadi ataukah ini hanya perasaanya saja dan ataukah ini akibat dari kelelahan karena beraktivitas d sekolah di tambah lagi dengan latihan basket.

Ia terus memikirkan apa yang seharusnya ia tidak fikirkan, apalagi tidak ada hal yang serius untuk di fikirkan. Akh sudahlah jika ia terus memikirkan hal ntah apa itu yang makin membuatnya sakit kepala. Mingrui berusaha memejamkan matanya agar tertidur hingga pada akhirnya ia terlelap dengan nyaman. Berdoa saja semoga ia tidak memimpikan hal yang akan membuatnya sedih bahkan menangis dalam diam.

Tanpa sadar ia mendengar sayup sayup bisikan di telinganya. " Good night pangeran hati bunda " satu kecupan mendarat di kening mingrui. Sudah tidak aneh lagi ketika ia sedang di rundung kegelisahan akan ada suara yang mampu menenangkan suasana hatinya.

...🌙...


Mentari pagi muncul dengan perlahan dan sinarnya menyinari bumi tempat pijakan dan tempat beraktivitas manusia yang menandakan akan adanya hari yang cerah.

Sinar mentari yang menembus celah celah jendela mingrui yang di tutupi gorden berwarna putih.
Mingrui mengerjap ngerjapkan matanya karena ada suara seseorang mengetuk pintu.

" Tuan muda kalo sudah siap siap, kebawah untuk sarapan ya bibi udah siapkan. Sekalian Bibi mau pamit ke pasar mau beli kebutuhan dapur dan kebutuhan lainnya. " ucap bibi di balik pintu kamar mingrui.

Mingrui beringsut duduk " Ia bi " sahut mingrui dengan merenggangkan badannya.

Ia turun dari king size nya dan berjalan menuju kamar mandi untuk memebersihkan diri sekaligus siap siap untuk kesekolah. Seperti biasa tak perlu waktu lama ia sudah rapi dengan menggunakan seragam lengkap dan tidak lupa jaket yang selalu ia bawa--kenakan. Tas yang sudah bertengger di pundak kirinya dengan berjalan menuruni anak tangga untuk sarapan paginya. Tak butuh waktu lama ia sudah selesai dengan sarapannya, ia begegas berjalan ke depan untuk menaiki motor kesayangannya.

Jalanan yang lenggang dan tidak banyak kendaraan membuatnya cepat untuk sampai di sekolah. Ia memarkirkan motornya di parkiran sekolah. Setelah memarkirkan ia berjalan  menuju kelasnya.
Di sekolah hanya ada beberapa murid yang baru sampai.Ntah mungrui yang kerajinan atau yang lain terlambat yang jelas ini tidaklah aneh karena ia memang begitu di saat orang lain masih berkutik dengan kegiatan di rumahnya mingrui sudah berada di sekolah..memang anak yang rajin, walaupun kadang kadang terlambat.

YOUR SMILE ( Gou Mingrui )Where stories live. Discover now