05🌙

130 20 0
                                    

Hati hati rawan typo!!!!!
Selamat membaca❤

♡♡

Setelah mereka pulang mingrui berjalan menaiki anak tangga dan ia sedikit mempercepat langkahnya karena rasa nyeri yang menyerang kepala nya kembali lagi. Mingrui langsung menuju kamarnya dan dengan cepat membuka knop pintu kamarnya, lalu ia masuk. Setelah menutup kembali pintunya mingrui langsung terduduk lemas karena rasa sakit di kepalanya.

Mingrui memegangi kepalanya seraya beringsut menuju king size nya. Dengan susah payah akhirnya mingrui mencapi king sizenya, mingrui langsung naik ke atas kasur kinh size nya dengan susah payah. Mingrui langsung merebahkan tubuhnya ia mencoba memejamkan matanya, mingrui fikir dengan memejankan mata maka rasa sakitnya bisa hilang, tetapi tidak sama sekali.

Mingrui menahan rasa sakit di kepalanya dan lebih malangnya lagi ia juga merasakan tiba tiba badannha menggigil, mingrui langsung menarik selimut yang ada di dekat kakinya dan ia balutkan ke seluruh tubuh hingga menutupi wajahnya berharap ia bisa merasakan kehangatan di tubuhnya, tetapi itu tidak berhasil. Mingrui mengigil dan menahan rasa sakit kepalanya tanpa memberi tahu siapa pun ia tidak mau merepotkan siapa pun.

'Malangnya nasibmu rui, di saat anak anak lain sedang di sakit, orang tua mereka selalu di dekatnya,merawat dan memeluknya, tetapi berbeda dengan dirimu rui yang berjuang melawan rasa sakit sendiri dengan di balut selimut berharap selimut itu bisa menghangatkan tubuhmu yang sedang demam. Meringkup di atas kasur dengan ke adaan mengigil dan tidak ada satu orang pun yang tau akan hal yang sedang kau alami sekarang. Karena kau tidak ingin mereka khawatir dengan ke adaan mu yang sekarang....impian mu akan tercapai rui...tunggu saatnya tiba:)'

Mingrui membenamkan seluruh badannya dengan selimut, ia meringkuk dan memeluk tubuhnya sendiri di atas king size nya itu. Mingrui terus menggigil, badannya bergetar hebat giginya saling beradu yang menandakan ia tidak baik baik saja saat ini, yang ia rasakan dingin dingin dingin dan sakit. Mingrui butuh seseorang mingrui butuh dekapan seseorang yaitu ke dua orang tuanya. Tanpa terasa mingrui menangis di sela sela tubuhnya yang menggigil. Bukan lebay karena sakit tapi karena ia sekarang samgat membutuhkan dan merindukan dekapan ke dua orang tuanya yanh telah lama meninggalkannya.

Hingga akhirnya mingrui terlelap dengan keadaan masih sama, di balut selimut yang menutupi seluruh tubuhnya.

...🌙...


Hari sudah pagi, sinar mentari yang nampak malu malu untuk keluar akhirnya perlahan lahan muncul dan menampakkan warna oranye dari upuk timur yang sangat indah, sungguh ciptaan sang khalik yang tidak akan pernah salah dan tidak ada cacat sedikitpun. Maka Hanya atas kehendaknya lah dunia bisa menyaksikan betapa Agung dan indahnya apa yang ia ciptakan

Mingrui terbangun karena ada suara ketukan pintu dan itu adalah bi lastri yang apabila mingrui belum juga turun, bi lastri akan mengetuk pintu kamar mingrui. Mingrui mengerjap ngerjapkan matanya lalu ia melihat jam di nakas tempat tidurnya. Jam menunjukkan pukul 5.40.

Mingrui hendak bangun tapi malangnya ia tidak bisa karema tubuhnya yang terasa lemas dan tidak bertenaga sedikpun. Tubuhnya hang menggigil berangsur membaik hanya saja sekarang ia di landa dengan rasa lemas di seluruh tubuhnya.

Mingrui mencoba bangun dengan memaksakan tubuhnya. Ia hendak mengambil air putih yang ada di makasnya karena tenggorokannya terasa kerinh dan butuh air. Mingrui berhasil menjangkaunya tapi karena badannya yang kurang bertenaga dan akhirnya...

YOUR SMILE ( Gou Mingrui )Where stories live. Discover now