1.0

1.1K 290 50
                                    

Jika dibandingkan dengan kelas lainnya, kelas XII IPA 1 jauh lebih tertata dan memiliki fasilitas yang cukup baik meskipun telah ditinggalkan seribu tahun lamanya. Bahkan, kelas ini masih layak untuk dipakai.

Namun ternyata, kelas ini juga memiliki keanehan tersendiri.

Lagi, mereka bertemu dengan sosok hitam.

Namun, sosok hitam itu tidak mengganggu mereka seperti tadi. Kalau mereka hitung, sosok hitam itu berjumlah 30. Satu berdiri di depan kelas, sementara yang lain duduk di bangku. Hanya ada satu bangku yang tidak diduduki oleh sosok hitam, yaitu bangku yang berada di pojok kanan paling belakang.

Mereka tidak menyerang ataupun sekedar mengganggu ketiganya, mereka hanya diam layaknya patung dan memperhatikan kedatangan Jihoon, Yoshi dan Asahi yang masih setia berdiri di ambang pintu.

"Siapa mereka? Kok bisa ada disini?" tanya Yoshi.

"Kalau menurut gue, mereka adalah bayangan dari siswa yang pernah menempati kelas ini."

"Dan salah satu dari mereka, adalah diri kita yang ada di masa lampau," kata Jihoon.

"Jadi maksud lo, ini kelas lamanya Pennywise?" tanya Yoshi yang dibalas anggukan oleh Jihoon.

"Tunggu!"

Yoshi menahan langkah kaki Jihoon yang hendak masuk ke dalam kelas.

"Kenapa lagi?"

Tatapan tajam dari pemuda berdarah Jepang itu ia layangkan pada Jihoon.

"Lo tahu dari mana kalau ruangan ini kelas lamanya Pennywise? Dan, kenapa lo tiba-tiba ngajak kita kesini?"

Jihoon tak menjawab sepatah kata pun dengan pertanyaan yang ditujukan padanya itu. Ia hanya diam sembari melirik ke dalam kelas.

"Jihoon, jawab. Pertanyaan. Gue." Yoshi menekan setiap kalimatnya.

"Gue bakal kasih tahu itu nanti, sekarang kita fokus ke tujuan sebelumnya."

Yoshi mengembuskan napasnya gusar, tak lagi ia membalas ataupun menyuruh Jihoon untuk memberi tahu.







































































•~•~•~•

"Haduh gusti, cobaan hidup gue gini amat, ya."

Hyunsuk menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal, sampai saat ini Hyunsuk dan Haruto hanya berjalan tak tau arah mengitari lingkungan sekolah.

"Gue dendam banget sama Bang Jaehyuk. Untung teman, kalau bukan udah gue tendang ke isekai juga tuh anak."

Haruto menendang batu kerikil yang ada di depannya, seolah mempraktekkan apa yang akan ia lakukan pada Jaehyuk nanti.

"Terlalu bagus mah kalo ke isekai, gimana kalau ke Jahannam?"

"Boleh jug—"

BRAK!

"AAAAAAA ANJING SETAN BAKA EREN YEAGER!!"

Kanopi yang berada di halaman depan sekolah tiba-tiba ambruk ke tanah dan membuat Haruto yang berada di bawahnya terkejut, untung nggak ketimpa.

[ⅰ] 𝐂lown of Eternity || 𝐓reasureWhere stories live. Discover now