1.1

1K 273 20
                                    

"Dibawah ada siapa, sih? Kok kayaknya ribut banget." Yoshi mengedarkan pandangannya ke penjuru ruangan, jerit-jeritan Hyunsuk dan Haruto dapat terdengar jelas sekalipun berada di lantai 3

"Bang Hyunsuk sama Haruto kali mah, tahu sendiri kan mereka penakut?"

"Bisa jadi."

"Lagian lo bego banget gabungin mereka berdua, udah tahu pada penakut gitu," cetus Jihoon.

Yoshi mendecak remeh. "Yaelah, lantai bawah mah kagak ada serem-seremnya, Bray."

"Halahh, mau lo taruh di loteng juga percuma kali. Mereka tuh level penakutnya udah di atas rata-rata, lo kagetin pake topeng monyet aja udah pada jejeritan," ejek Jihoon.

Yoshi tak lagi membalas celotehan Jihoon, menurutnya itu memang benar, Yoshi jadi tertawa membayangkan bagaimana takutnya seorang Choi Hyunsuk dan Haruto menghadapi teror Pennywise.

Oh iya, hubungan Jihoon dan Yoshi sudah membaik sekarang, mereka tak lagi mengikis jarak ataupun berdebat seperti sedia kala.

Kembali mereka fokus pada tujuan sebelumnya. Asahi penasaran dengan bangku kosong di pojok belakang itu, tak butuh berpikir panjang, ia pun langsung menghampirinya.

Tangannya meraba-raba loker kecil di bawah meja. Merasa ada sesuatu yang janggal, Asahi mengedarkan pandangan ke dalam loker dan mendapati sebuah buku tergeletak di dalam sana.

Setelah mengambil buku tersebut, Asahi membersihkan debu-debu yang menempel di permukaan sampul dengan tangannya sembari membolak-balikan buku.

"Lihat apa yang gue temuin."

Jihoon dan Yoshi berpaling pada Asahi, ia mengangkat satu tangannya yang menggenggam buku.

"Buku apa ini?" tanya Yoshi.

Buku itu berwarna hitam kecoklatan dengan logo pentagram di bagian sampul depan, sedangkan di bagian belakangnya kosong tidak ada apa-apa.

"Di dalam bukunya ada tulisan." Asahi membuka lembaran pertama pada buku itu.

"Serius? Bacain dong, Sa."

"Lo aja, gue males."

Asahi meletakkan kembali buku itu di atas meja, membiarkan salah satu dari Yoshi maupun Jihoon untuk membacakannya.

"Yosh, lo mau bacain nggak?" tawar Jihoon.

Yoshi menggelengkan kepala. "Lo aja, gue yang nyimak."

"Alright ...." Jihoon membuka lembaran buku secara perlahan, terdapat bait-bait panjang di dalamnya.

"Gue rasa, buku ini menceritakan tentang masa lalu Pennywise, deh." Tangannya berhenti membalik lembaran lalu beralih menatap Yoshi dan Asahi bergantian. "Di buku ini dia menceritakan latar belakangnya sebelum kejadian teror badut Pennywise terjadi."

"Gue bakal bacain sampai habis, kalian berdua simak aja, oke?"

Jihoon menyandarkan tubuhnya di jendela dan mulai membacakan isi bait pertama. Sedangkan Yoshi dan Asahi duduk menyimak di kursi bangku.























































6 Juni 3007

Apa pendapatmu jika seorang anak kecil berusia 7 tahun diminta oleh orangtua-nya memilih salah satu diantara mereka? Mungkin dia akan bingung, takut, gelisah ataupun khawatir? Benar, itulah yang kualami di tahun tersebut.

Keluargaku telah berpisah sejak aku berusia 7 tahun, dan di tahun itu juga aku bertemu dengan sosok Ibu dan satu-satunya Adik untuk yang terakhir kalinya.

[ⅰ] 𝐂lown of Eternity || 𝐓reasureWhere stories live. Discover now