1.5

1K 262 25
                                    

"Jangan."

Satu kata yang diucapkan Yuta telah menghancurkan rencana mereka. Rencana yang telah disiapkan matang-matang sebagai bekal menuju Akuma Hidden World.

"Bang Yuta, please, kita butuh bantuan lo buat pergi ke sana."

"Gue bilang jangan ya jangan."

"Why not?! Tujuan kita juga untuk menyelesaikan masalah teror!! Kalau kita nggak cepat-cepat bertindak nyawa juga bisa jadi taruhan!!"

"Justru karena itu gue ngelarang kalian! Taruhan menuju Akuma Hidden World itu adalah nyawa, jiwa dan raga. Nasib kalian bakal sama kayak Pennywise kalo kalian terus maksa, terlebih kalian cuma manusia biasa."

"Dan lo mau Yoshi sama Asahi bernasib kayak gitu?!"

"Cukup, Choi Hyunsuk."

Hyunsuk menggertakan giginya kesal. Pagi-pagi sekali mereka datang ke rumah Yuta dengan alasan meminta bantuan agar mereka bisa pergi ke Akuma Hidden World.

Mereka pikir, Yuta masih bisa membuka portal menuju Dunia Iblis, mereka tahu bahwa Yuta adalah bagian dari penyihir penjaga portal. Namun, pernyataan itu tidak lagi berlaku untuk sekarang, Yuta tidak akan bisa membuka portal 'Akuma Hidden World' lagi.

Namun dibalik semua itu, Yuta punya rencananya sendiri untuk pergi ke Akuma Hidden World tanpa bantuan Hyunsuk maupun yang lain. Maka dari itu, ia tidak memperbolehkan mereka untuk pergi kesana.

"Terus sekarang nasib teman-teman kita gimana, bang..." lirih Hyunsuk.

"Kalian tolongin aja itu Mashiho, Haruto dan Jeongwoo. Untuk urusan Yoshi dan Asahi biar gue yang turun tangan."

"Lo yakin bakal ngelakuin itu sendirian?"

"Gue yakin."

"Gimana kalau misalnya lo dijadikan taruhan sama iblis itu?"

Yuta bungkam mendengar pertanyaan Jaehyuk. Tapi ... Kenapa harus dengan kata 'taruhan'? Terlihat seolah-olah Jaehyuk tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.

"Gue nggak peduli, gue bakal tetap berkorban buat teman-teman kalian, asalkan mereka bisa kembali ke dunia nyata," Yuta menjawab dengan yakin.

Seketika Hyunsuk merasa bersalah dengan perbuatannya tadi, ia menunduk sembari meremas kedua pahanya.

"Bang, makasih ya udah bantuin kita. Padahal kita juga bukan siapa-siapa lo."

Ekspresi Yuta yang sebelumnya datar pun berubah menjadi cerah.

"Hey, what did u say?! Bahkan gue udah anggap kalian kayak teman sendiri, lho. Jadi, nggak ada salahnya gue bantuin kalian, it's called interrelation."

Mendengar itu, Hyunsuk tersenyum simpul. "I trust you, and, goodluck."

























































































•~•~•~•

"Es teh 4 ya, Bang!"

Sekarang, mereka tengah berkumpul di Caffe Prince bersama Yedam, sesaat setelah Hyunsuk, Junkyu dan Jaehyuk pergi ke rumah Yuta.

[ⅰ] 𝐂lown of Eternity || 𝐓reasureWhere stories live. Discover now