11

725 101 0
                                    

"Apa? Apa aku tidak salah dengar?" seru hua ran yang raut wajah kaget. Bahkan tanpa sengaja ia menjatuhkan gelas yang ada di tangannya.

"ini benar yang mulia, saya dengar dari para dayang lain bahwa putri dari kerajaan ji itu akan tinggal di istana ini untuk sementara, yang mulia." kini hua ran tidak bisa lagi mengontrol emosinya yang  ingin membunuh saat itu juga.

Bagaimana hua ran tidak kaget, baru saja ia merasa bahwa ia akan bebas tanpa bayang-bayang pelakor diluar sana. Tapi apa ini? Masalahnya ren shi shi saja belum selesai di tambah pangeran wang li yang sering membuntutinya dan sekarang, putri ji nian juga menambah daftar perusak rumah tangga hua ran dan jiang shu. ini tidak bisa di biarkan!

"Aku bahkan tidak bisa tenang untuk satu hari saja!" keluh hua ran sambil menggebrak meja di hadapannya. Dayang rua sampai tersentak karena kaget dengan apa yang majikannya lakukan.

"Tapi yang mulia, kalaupun tidak adanya putri ji nian, anda memang tidak bisa tenang. Anda akan selalu membuat ulah bukan?" bagai tertusuk belati, hua ran hanya bisa terdiam dengan hati yang merasa tertohok.

"jangan berkata seperti itu rua, kau membuat hatiku sangat sakit." ucap hua ran dramatis sembari berpose layaknya orang yang terkena serangan jantung.

"Tapi memang benar bukan? Anda sering membuat ulah yang mulia. Tapi saya senang anda yang seperti ini di banding yang dulu. Saya tidak sanggup melihat anda hidup layaknya sebuah boneka tanpa harapan." hua ran lantas menatap dayang rua dengan mata berkaca-kaca. Iya, hua ran tahu hanya dayang rua yang peduli padanya sejak awal dia datang kemari.

Dayang rua bersedia terus disisinya padahal selama ini ia harus menerima banyak cemooh dari banyak orang karena hua ran. Hua ran yang asli memang tidak sepenuhnya bodoh tapi rasa cintanya kepada jiang shu sudah pada level gila. Ia rela melakukan apa saja demi sebuah perhatian dari jiang shu.

Bahkan di istana, hua ran di cap sebagai permaisuri yang haus perhatian. Semua orang menertawakannya dan menghinanya tapi ia tetap teguh dan percaya jiang shu juga mencintainya. Namun semuanya sia-sia, jiang shu sudah menutup hatinya dan tidak memberi hua ran kesempatan untuk masuk.

Hua ran yang asli dahulu hidup dengan keadaan yang tidak bisa di katakan baik-baik saja, dia hidup tapi seperti mati. Dia bernapas tapi matanya menyiratkan kekosongan.

Hua ran terus hidup layaknya orang yang tidak memiliki harapan hidup. Namun, dayang rua selalu ada di sisinya untuk menyemangatinya walau terkadang hal itu tidak berpengaruh sama sekali.

Hingga pada hari itu, azalea si jiwa tersesat yang gila menggantikan peranan hua ran sebagai permaisuri yang terabaikan.

Dayang rua selalu ada untuknya. Hua ran sungguh bersyukur memiliki seseorang yang begitu setia seperti dayang rua.

"Terima kasih rua," lirih hua ran yang langsung membuat dayang rua salah tingkah karena hua ran yang tiba-tiba berterimakasih seperti ini.

"A-apa maksud anda yang mulia?"

"Terima kasih karena kau selalu ada untukku bahkan di saat terpurukku sekalipun."

Dayang rua hanya tersenyum tipis lalu memengang kedua tangan hua ran. "Sudah menjadi tugas saya untuk setia pada yang mulia."

Hua ran tersenyum manis lalu memeluk tubuh dayang rua dengan erat. "mengapa anda sedih seperti ini yang mulia? Anda seperti seorang gadis yang baru saja di tinggal kekasihnya."

"jangan mengada-ngada," ucap hua ran ketus tapi ia bahkan tidak melepas pelukannya.

"Yang mulia apakah anda akan seperti ini terus? Saya khawatir putri dari kerajaan ji itu sekarang sedang menggoda yang mulia kaisar." mendengar ucapan dayang rua, hua ran langsung melepas pelukannya dengan wajah yang sulit di artikan.

Crazy EmpressWhere stories live. Discover now