13

181 35 4
                                    

Hua ran tersenyum tipis sembari memakan makanannya. Entah kenapa moodnya hari ini terasa sangat baik, belum lagi hubungannya dengan jiang shu mulai menampakan hasil yang baik.

Hua ran menoleh kepada jiang shu dan tersenyum manis, jiang shu menyadari tatapan hua ran dan membalasnya dengan senyum tipis. Tangan jiang shu tergerak mengambil ayam bakar yang tersaji lalu menaruhnya di mangkuk hua ran.

"Makanlah yang banyak, kamu pasti lelah karena kegiatan kita semalam." ucap jiang shu mencoba menjadi suami perhatian kepada istrinya itu.

"Uhuk uhuk uhuk..." ren shi shi dan ji nian langsung tersedak mendengar perkataan jiang shu yang terdengar sangat ambigu.

Lain halnya dengan pangeran wang li yang terus menatap hua ran dengan tatapan kecewa seperti orang yang baru saja di tolak cintanya.

Semoga saja tidak ada istilah 'cinta ditolak dukun bertindak' disini, kan serem kalau ada dukun. Batin hua ran yang mulai memperhatikan calon-calon pelakor dan pebinor didepannya.

"Ada apa dengan kalian? Kantung mata kalian seperti mata panda." sindir hua ran. Padahal ia sangat tahu apa yang terjadi semalam, tapi sangat menyenangkan berpura-pura tidak tahu dan menikmati wajah panik ketiga orang itu.

"em... Ini karena-" lirih ren shi shi menggantung, membuat jiang shu penasaran.

"Karena apa? Apa yang membuat kalian tidak tidur semalaman?" tanya jiang shu membuat ren shi shi semakin gugup dan berkeringat dingin seolah sedang di introgasi oleh malaikat maut.

Tidak mungkin ia mengatakan bahwa ia tidak bisa tidur karena mengintip kamar kaisar tanpa izin, bisa-bisa kepalanya terpisah dari tubuhnya. Ren shi shi ingin beralasan tapi entah kenapa otaknya tidak bisa memikirkan 1 alasanpun.

Merasa terpojok, ren shi shi menyikut ji nian yang duduk disampingnya. Berharap, ji nian dapat membantunya memberi alasan yang sedikit masuk akal untuk mengakhiri suasana tegang ini.

Akan tetapi, saat ren shi shi menoleh ia malah mendapati ji nian yang menunduk dan tangannya yang memegang sumpit gemetar hebat. Sepertinya ren shi shi salah meminta bantuan, wajah ren shi shi terlihat pias.

"kami kesulitan tidur karena semalam ada hantu yang meneror kami." ucap pangeran wang li tanpa beban.

Sebelah alis jiang shu terangkat dan menatap pangeran wang li seolah mengatakan "Kau pikir aku percaya omong kosong itu?"

Sedangkan ren shi shi dan ji nian menatap pangeran wang li dengan tatapan tajam.

Setidaknya pikirkanlah alasan yang sedikit masuk akal! Batin ren shi shi dan ji nian berteriak mengutuk alasan tidak masuk akal sehat yang dikatakan pangeran wang li.

"Apa?" sinis pangeran wang li kepada ren shi shi dan ji nian seolah mengajak keduanya untuk berkelahi.

Diam-diam hua ran tersenyum kecil melihat pertengkaran batin antara ketiga orang itu, "Seperti Kucing dan anjing" lirih hua ran.

"Ada apa hua ran?"

"ah tidak ada apa-apa, aku hanya merasa kita berdua butuh liburan. Karena aku lelah berhadapan dengan pengganggu rumah tangga kita." ucap hua ran  sinis sembari kembali memakan makanannya.

Sedangkan jiang shu tampak memikirkan sesuatu.
"Bagaimana kalau kita pergi ke kebun bunga aster." usul jiang shu dengan senyum tipisnya.

"Sepertinya akan menyenangkan."

*****

"indah bukan?"

Hua ran tercengang melihat hamparan bunga aster putih yang sangat indah. Seperti lautan bunga.

Crazy EmpressDonde viven las historias. Descúbrelo ahora