14

173 34 28
                                    

Ren shi shi  menatap jijik kearah dua sejoli yang tengah bermesraan. Kalau boleh jujur ia iri sebenarnya, ia juga ingin bermanja-manja dengan kekasihnya itupun kalau ia punya kekasih. Apa yang ren shi shi harapkan? Dirinya saja mengincar suami orang lain dan lebih parahnya dirinya sama sekali tidak berbakat menjadi perebut suami orang.

Ren shi shi awalnya ingin menyerah untuk mendapatkan hati jiang shu, setelah sadar apapun yang ia lakukan sama sekali tidak dapat menggerakan hati kaisar itu.

Belum lagi, hua ran yang sangat agresif mencari perhatian jiang shu. Seakan tiada celah buatnya masuk kedalam rumah tangga itu.

Ren shi shi merasa dirinya tidak akan bisa mendapatkan jiang shu, tetapi ia juga tidak biasa menyerah begitu saja. Mengingat ancaman ayahnya yang terus menghantui pikirannya, ren shi shi  hanya dapat berusaha walau tidak akan membuahkan hasil.

Jika kalian pikir ren shi shi mencintai jiang shu, maka kalian salah besar. Ren shi shi sama sekali tidak mencintai jiang shu, selama ini pendekatan yang ia lakukan hanyalah karena ancaman dari ayahnya.

Ayahnya begitu bertekad untuk menjadi bagian anggota kekaisaran dan jatuh dalam obsesinya sendiri. Setiap hari ia mendoktrin ren shi shi untuk patuh padanya dan menuruti setiap perkataannya. Ren shi shi tidak dapat melakukan apapun, ia tidak bisa melawan, karena ia hanyalah anak kecil.

Ren shi shi sangat sadar dengan umurnya yang masih amat sangat muda yang baru saja menginjak 16 tahun. Akan tetapi obsesi ayahnya membuatnya mau tidak mau berprilaku seperti jal*ng dan mendekati suami orang lain.

Ia juga sadar bahwa yang ia lakukan tidak benar, tapi tidak ada yang bisa ia lakukan, tidak ada yang bisa membantunya. Belum lagi trauma yang terus membuat ren shi shi ketakutan ketika melihat ayahnya.

Ketika ren shi shi menginjak umur 8 tahun, ia melihat ibunya yang disiksa habis-habisan oleh ayahnya hanya karena ibunya tidak menuruti perkataan ayahnya. Darah yang mengalir dan suara pukulan dari sebuah potongan kayu yang menghantam tubuh ibunya seakan meneror ren shi shi.

Ibunya tewas di depan mata ren shi shi, dengan tubuh yang berlumuran darah dan tatapan mata yang kosong mengarah kepadanya.

Setiap kali ren shi shi mencoba untuk melupakannya, rasa bersalah karena tidak bisa melindungi ibunya seakan mencekik lehernya.

Ia takut.

Takut jika ia akan bernasib sama dengan ibunya apabila tidak menuruti keinginan sang ayah, ren shi shi tidak bisa mengharapkan belas kasihan ayahnya itu. Sebab dia hanyalah anak haram dari seorang pelayan yang berhasil menaiki ranjang majikannya, tidak seperti kakak-kakak tirinya yang berasal dari keturunan langsung dari seorang bangsawan.

Ren shi shi hanya bisa meratap nasibnya yang tidak semujur orang lain.

Tiba-tiba ren shi shi merasakan tepukan di pundaknya dan ia segera menoleh.

Ternyata perempuan gila yang membuatnya tekanan batin menyapanya.

"Apa yang kau pikirkan bocah ingusan?" ucap hua ran yang langsung duduk di samping ren shi shi.

Ren shi shi menatap bingung ke arah hua ran. "apa itu bocah ingusan? Bahasa asing apa yang kamu katakan?" tanya ren shi shi yang langsung membuat hua ran tersedak salivanya sendiri.

Seakan baru sadar ia bukan di masa depan dan kata-katanya barusan terlalu asing untuk didengar orang zaman ini.

"hahaha lupa kan saja yang aku katakan," tawa renyah hua ran yang disambut tatapan jengkel dari ren shi shi.

"Apa yang kamu lakukan disini?" tanya hua ran mencoba untuk memulai pembicaraan.

"apakah matamu buta, Kau tidak lihat aku sedang duduk dan merenung?" sinis ren shi shi yang membuat hua ran menatap kesal kearah sampingnya.

Crazy EmpressWhere stories live. Discover now