STAND BY ME 9

104 14 6
                                    

Dua orang pria didalam mobil sedang sibuk dengan ponsel masing-masinng dan sesekali berbincang sambil menunggu kedatangan Ilhoon.

"Sekarang sudah pukul berapa?" tanya pria disamping pria dibalik kemudi.

"Sekarang pukul 2 siang pak," jawabnya.

"Bisa kau panggil Ilhoon. Kita harus sampai tujuan sebelum pukul 3," perintahnya.

Setelah menjawab, pria dibalik kemudi itu kemudian keluar dari mobil menuju rumah Btob. Sedangkan pria disamping kemudi tersebut juga ikut keluar dari mobil, namun tidak ikut masuk ke dalam mansion Btob. Sesampainya disana, pria itu malah melihat ketujuh pria sedang berpelukan. 

"Kalo kayak gini mana tega aku misahinnya," gumamnya yang tidak tidak tega untuk memisahkan mereka.

"Gapapa lah, demi kebaikan semua. Ekhem.. annyeong,

Mendengar suara seseorang, mereka langsung melepaskan pelukan secara perlahan dan mengalihkan atensinya pada sumber suara yang ternyata adalah salah satu manajer mereka yang bertanggungjawab atas semua kegiatan Btob dan juga Ilhoon. Walau sebenarnya ia sudah lepas tanggungjawab semenjak Ilhoon memutuskan meninggalkan Btob, tapi ia tetap kekeh untuk mengawali Ilhoon yang sudah seperti adiknya sendiri.

"Ah hyung, sudah waktunya ya? Mianhae aku sepertinya terlalu lama," ucap Ilhoon tak enak hati karena ia melupakan manajer dan pengacaranya diluar.

"Oh aniyo, hanya saja pengacara Woo ingin kita untuk segera sampai disana," jawabnya.

Dengan berat hati Ilhoon berdiri dari duduknya diikuti oleh yang lain, dan melihat orang-orang hebat yang selalu ada bersamanya selama ini. Pandangannya jatuh pada Hyunsik yang terlihat menundukkan pandangannya. Tanpa berpikir lama, Ilhoon merengkuh tubuh hyung kesayangannya itu. Hyung yang selalu ia ajak untuk sharing tentang musik, dan berbagai hal lain. Dibalasnya juga rengkuhan dari adiknya itu. 

Eunkwang sebagai leader sangat sedih melihat pemandangan didepannya ini. Salah satu anggotanya kini harus berjuang sendiri entah sampai kapan. Mau dibilang mantan anggota, tapi dihati mereka Ilhoon tetaplah bagian dari meraka sampai kapanpun.

"Iruna, mian. Hyung tidak bisa membantu banyak, hyung hanya bisa mendoakanmu dan juga memberikan dukungan untukmu," ucap Eunkwang sedikit meremas pundak Ilhoon dan memeluknya.

"Gwenchana hyung, cukup dengan kalian tetap ada disampingku. Aku sangat bersyukur," jawabnya.

"Kami akan luangkan waktu untuk mengunjungi mu hyung. Dan semoga, ada hasil yang baik untuk sidang terakhirnya," sahut Sungjae.

"Gomawo.. jaga diri kalian baik-baik. Aku pergi dulu," ucapnya tersenyum dan melangkahkan kaki keluar dari mansion.

Sepeninggalan Ilhoon, keenam pria itu hanya diam menundukkan kepala dengan pikiran masing-masing. Namun tiba-tiba saja Sungjae mengambil sesuatu dan berlari keluar dari mansion. Melihat adik bungsunya, Eunkwang mengikuti arah Sungjae begitupun yang lainnya.

Sedangkan diluar, Ilhoon kini sudah akan memasuki mobil yang akan membawanya. Sebelum benar-benar masuk ke dalam mobil, Ilhoon membalikkan badannya dan melihat sebuah mansion besar yang sudah lama ia tinggali bersama anggota grubnya. Banyak kenangan yang tercipta dalam mansion itu, sehingga berat baginya untuk meninggalkan mansion yang telah menjadi saksi bisu perjuangannya dan saudara-saudaranya.

Ilhoon mengela nafas pelan dan melanjutkan langkahnya memasuki mobil. Namun baru akan menginjakkan kakinya, seseorang memanggilnya.

"Hyung.. Irun hyung gidalyeo," panggil Sungjae dengan membawa sesuatu ditanganya.

STAND BY ME || BTOBWhere stories live. Discover now