STAND BY ME 17

85 14 14
                                    

Sepulangnya dari apartemen Red Velvet, para lelaki itu memutuskan untuk pulang ke apartemen masing-masing dan mengistirahatkan tubuhnya sejenak sebelum melakukan beberapa aktivitas keesokan harinya.

Ketika mereka akan memasuki mobil, Hyunsik mengurungkan niatnya untuk langsung pulang. Ia berkata akan ke toko alat musik sebentar dan disetujui oleh member juga manajernya. 

"Hyunsik-ah, apa kau ingin ku temani?" tanya salah satu manajernya yang seumuran dengan Hyunsik.

"Aniyo. Kau pulanglah dan istirahat. Aku hanya sebentar," jawab Hyunsik berjalan kearah mobil yang dipinjamnya dari Changsub.

"Gwenchana. Hyunsik biasa seperti itu, kalian pulanglah dan istirahat. Kesehatan kalian juga penting," ucap Minhyuk yang melihat kepergian Hyunsik.

"Benar. Jika kalian sakit, siapa yang akan mengurus kami nanti," sahut Sungjae.

"Sungjae-ya," tegur Minhyuk yang menurutnya tidak sopan.

"Jangan dengarkan perkataan bocah itu," lanjut Minhyuk pada dua manajernya.

"Tapi benar yang dikatakan Sungjae hyung," jawab Jangwoo.

"Yaa kalian para manajer. Kalian jadi mengantarku tidak? aku sudah tidak sabar ingin merebahkan badanku," sahut Changsub dari dalam mobil yang tadi dikendarai oleh manajer mereka, sedangkan Peniel sudah menikmati alam mimpinya disamping Changsub.

Tanpa berlama lagi, dua manajer berbadan gempal itu segera masuk kedalam mobil yang telah disediakan agensi untuk mereka juga Btob. Minhyuk yang melihat itu menghela nafas dan menggelengkan kepala heran pada manajernya yang malah terlihat takut pada idol asuhannya, bukankah seharusnya manajer yang ditakuti idol yang diasuhannya namun ini malah kebalikkannya. 

Tak ingin seseorang menunggunya, Minhyuk segera memasuki mobilnnya yang didalamnya sudah ada Sungjae yang terlihat memejamkan matanya. Minhyuk sendiri yang menawarkan Sungjae untuk pulang bersamanya, karena arah apartemen mereka yang sama.

"Kau tidur Sungjae-ya?" tanya Minhyuk.

Sungjae yang sebernarnya tidak benar-benar tidur itu membuka sebelah matanya dan melirikkannya pada hyung-nya, kemudian membenarkan duduknya agar lebih nyaman.

"Hmm.. ada yang ingin kau katakan hyung?" tanya Sungjae yang merasa hyung-nya ingin mengatakan sesuatu padanya.

"Aniya. Sepertinya itu bukan hal yang penting," 

"Gwenchana. Katakan saja jika ada yang ingin hyung katakan," ucap Sungjae tetap kekeh.

Namun yang terjadi setelahnya hanyalah keheningan diantara mereka. Minhyuk yang fokus dengan kemudinya, sedangkan Sungjae sibuk dengan pikirannya. Tiba-tiba saja pandangan Sungjae terfokus pada suatu tempat yang dilewatinya, tempat dimana pertama kali ia bertemu dengan seseorang yang mampu mencuri hati dan pikirannya beberapa tahun silam.

Setelah beberapa saat melewati tempat itu. Sungjae alihkan pandangannya pada Minhyuk yang masih fokus menyetir.

"Mwohae Sungjae-ya?" tanya Minhyuk yang merasa diperhatikan oleh adiknya.

"Kenapa kita lewat daerah sini hyung? Jalan menuju apartemenku tidak melewati daerah sini," ujar Sungjae.

Minhyuk yang mendengar ujaran Sungjae tersenyum miring menaggapinya membuat Sungjae tambah bingung dengan reaksi hyung-nya.

"Ternyata kau masih ingat tempat ini Sungjae-ya. Hyung hanya mengujimu," ucapnya membuat Sungjae semakin bingung.

"Mworago?" tanya Sungjae.

STAND BY ME || BTOBDonde viven las historias. Descúbrelo ahora