STAND BY ME 46

55 7 3
                                    

"Aku sudah mendapatkan caranya Sooyoung-ah,"

"Apa itu oppa?"

"Kita menikah,"

Joy terkejut dengan kata yang dilontarkan Sungjae. Hari ini, sudah berapa kali Joy dibuat terkejut dengan Sungjae, entah itu perkataan maupun perbuatan.

Joy merasa bingung ada apa dengan Sungjae sebenarnya? Dua tahun lamanya ia bersikap sedikit tak ramah padanya, dan sekarang tiba-tiba mengajaknya untuk ke jenjang serius, Menikah.

"Apa yang kau katakan oppa? Aku tidak tahu maksudmu," tanya Joy menatap kebingungan.

"Aku mengajakmu menikah," jawab Sungjae tegas.

"Ta tapi, kenapa tiba-tiba oppa? Dan dengan menikah tidak akan menyelesaikan masalah kontrak itu. Jika kita menikah dalam waktu dekat ini, pasti akan menimbulkan masalah baru oppa," ujar Joy menaggapi ajakan Sungjae khawatir.

"Dan apa kau tidak khawatir dengan karir mu yang sudah kau bangun selama ini?" lanjut Joy.

"Perlu kau tahu saja, aku mengajakmu menikah tidak secara tiba-tiba Sooyoung-ah," ujar Sungjae, membuat Joy mengangkat sebelah alisnya.

"Aku sudah memintamu sejak dua tahun lalu, tepatnya beberapa hari sebelum aku wajib militer pada ayahmu,"

Joy menganga tak percaya mendengar ujaran Sungjae. Ya apa yang dikatakan Sungjae memang benar. Bahwa tanpa sepengetahuan Joy, Sungjae dan kedua orang tuanya telah datang kepada orang tua Joy untuk melamar putri pertama mereka, dan akan melamarnya secara langsung pada Joy setelah kepulangannya dari militer. Namun semua tidak berjalan sesuai dengan rencananya kala tiba-tiba rumor itu muncul, dan tentu saja hal itu membuat Sungjae sangat merasa kecewa.

"Oppa sudah melamarku?" tanya Joy tak percaya sekaligus memastikan bahwa pendengarannya tak bermasalah.

"Kau tidak salah dengar Sooyoung-ah,"

Sungjae membenarkan duduknya dan bersila dihadapan Joy.

"Aku serius dengan lamaran itu, bahkan selama ini aku tidak pernah membatalkannya," lanjut Sungjae.

"Tapi oppa.."

"Untuk menikah, memang tidak saat ini atau dalam waktu dekat. Aku mengatakannya bukan untuk saat ini. Tapi nanti, setelah kita menyelesaikan masalah ini," ucap Sungjae memotong ucapan Joy.

"Satu tahun lagi?"  tanya Joy yang dijawab Sungjae dengan menggelengkan kepalanya.

"Oppa, bukankah untuk menikah itu harus didasari dengan cinta?" lanjut Joy bertanya dengan raut wajah polosnya.

Mengehela nafas pelan, "Lalu kau pikir aku melamarmu langsung pada orang tuamu itu apa?" tanya Sungjae gemas.

"Cepatlah bersiap, kita pulang sekarang. Semua orang sudah menanyakan kabarmu," lanjut Sungjae mulai merapikan tempat tidurnya.

Joy pun ikut berdiri namun ia tak melakukan apapun selain memperhatikan pria dihadapannya itu. Tiba-tiba saja Joy berhambur memeluk Sungjae dari samping, membuat Sungjae hampir terhuyung jika ia tak menahannya dengan lengan kirinya pada lemari di sampingnya. Tak mengatakan apapun, Sungjae membalas pelukan Joy kala merasakan baju yang dikenakannya basah. Ya, Sungjae yakin saat ini Joy tengah menangis.

"Mianhae oppa, jeongmal mianhae," ucap Joy terisak dalam pelukan Sungjae yang berusaha menenangkan wanita yang selama ini dicintainya itu.

"Andai saja aku punya hak untuk menolak  kontrak itu, pasti ini semua tidak akan terjadi dan serumit ini oppa. Hiks aku pasti sudah sangat menyakitimu selama ini," lanjut Joy sembari mendongak menatap wajah Sungjae, begitu pula dengan Sungjae yang masih setia dalam diamnya dan mengelus lembut kepala Joy.

STAND BY ME || BTOBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang