bab 13 (a)

10.2K 307 6
                                    

Belum sempat aku menjelaskan pada Mayang, tiba-tiba bel pintu kamarku kembali berbunyi.

Mayang segera beranjak sambil menyambar jilbabku yang tergantung di balik pintu kamar dan melemparkannya ke arahku. Segera kukenakan jilbab itu sebelum Mayang membuka pintu.

Mayang membuka pintu setengah. Dia berdiri di antara pintu yang terbuka. Aku tak dapat melihat dia berbicara dengan siapa. Tetapi sepertinya dengan anak Indonesia juga. Mungkin yang tinggal di gedung yang sama denganku. Buktinya dia bisa masuk tanpa memencet bel khusus tamu dari luar.

Kudengar dari tempatku duduk sepertinya Mayang sedang bernegosiasi. Aku pun sedikit penasaran. Dengan siapa? Kalau tamu Mayang, tidak mungkin dia menemui di kamarku. Toh, dari tadi aku tidak melihat Mayang memegang ponsel untuk berhubungan dengan orang lain. Kemungkinan besar itu adalah tamuku yang juga dikenal Mayang.

Negosiasi sepertinya kian alot, karena kulihat Mayang bergeser ke luar.

Namun, sebelum Mayang berhasil menutup pintunya, tiba-tiba seorang lelaki menyerobot masuk ke kamarku.

Aku hanya melongo saat pria itu berdiri mematung tepat di depanku.

"Fahira!" kudengar namaku dipanggil pria itu dengan suara tercekat.

Mata lelaki yang kukenal itu mengembun saat menatapku. Tiba-tiba kepalaku menjadi pening. Tak lama, badanku luruh ke lantai karena kakiku tak sanggup menopang bobot badanku.

"Fahira!" hanya kudengar Mayang memekik sebelum kurasa hanya gelap.


Bersambung....

Jangan lupa tinggalkan vote dan komentar.

Bab utuhnya ada di KBM app ya teman-teman.

Biarkan Aku Pergi / KETIKA DIRIMU MENDUAWhere stories live. Discover now