BONUS 14b (bagian 3)

6.2K 130 1
                                    

Pagi-pagi aku terbangun. Musim panas hampir habis, namun matahari masih terbit sangat pagi, membuat jam subuh pun masih bertengger di angka yang cukup membuat kita memaksa rasa kantuk pergi.

Testpack yang dibeli Mas Bayu sengaja ditaruh di wastafel kamar mandi. Sepertinya, dia sengaja agar aku tak lupa saat hendak mengambil wudhu.

Cukup melihat gambarnya saja, aku sudah paham apa yang harus kulakukan dengan alat ini.

Menunggunya sejenak, berharap agar apa yang dikatakan Mas Bayu semalam tidak benar. Bukan aku tak mau. Tapi, aku belum siap dengan konsekuensi yang lebih berat.

Wanita mana yang tak menginginkan kehamilan. Tapi, tentu kondisinya berbeda dengan nasib pernikahanku yang diunjung tanduk ini.

Tanganku bergetar saat melihat perubahan yang terjadi pada indikator di alat itu. Tidak, aku tidak percaya. Segera aku keluarkan alat yang lain dan mencelupkannya ke sisa urin yang masih tertampung.

Aku menggeleng. Pasti ini tidak benar!

Dua alat berbentuk stik itu kugenggam di tangan kananku. Perasaanku tidak karuan. Haruskah aku senang, atau bersedih.

Pikiranku berkecamuk. Apa yang harus kulakukan dan bagaimana aku menjalani hidup ke depan, jika benar aku hamil. Kedua alat ini menunjukkan hasil postif. Haruskah aku mencobanya yang ketiga?

"Ra, buruan. Aku pengen mau pip*s juga." Suara Mas Bayu sambil mengetuk pintu toilet.

Aku bergegas keluar dengan membawa dua alat tes kehamilan itu. Mas Bayu langsung masuk, tanpa melihatku yang memegang hasil tes kehamilan dengan pikiran tak karuan. Sepertinya dia benar-benar sudah tak tahan.

Aku menunggunya di luar. Kami harus bicara.

Bersambung

di Karyakarsa, bisa menikmati fullpart dan bundel dengan buku lainnya.

ketik: etwidyastuti, 

atau copy paste link dibawah ke browser kamu:

https://karyakarsa.com/etwidyastuti/series/biarkan-aku-pergi

Biarkan Aku Pergi / KETIKA DIRIMU MENDUAWhere stories live. Discover now